Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

31.1.10

Usamah bin Ladin: Solusi Krisis Kuangan Global, Tinggalkan Dolar!

Ternyata Usamah bin Ladin dalam rekaman yang di publikasikan oleh kantor berita Al-Jazeera pada hari Jumat lalu, tidak hanya piawai mengomentari dan berbicara tentang fenomena pemanasan global, tapi lebih dari itu Usamah bin Ladin juga berbicara mengenai persoalan krisis keuangan dunia.
Dalam rekaman tersebut, Usamah bin Ladin mendesak masyarakat dunia khususnya negara-negara Muslim untuk mengakhiri ketergantungan mereka terhadap dolar AS, sebagai salah satu solusi krisis keuangan global.
"Sangat perlu bagi kita semua untuk menghindari melakukan transaksi bisnis menggunakan dolar, dan dengan hal itu diharapkan dalam waktu yang singkat krisis keuangan global akan segera teratasi," kata pucuk pimpinan tertinggi gerakan Al-Qaidah dalam sebuah rekaman singkat, yang hanya berdurasi kurang dari tiga menit.
Dirinya juga menyalahkan negara-negara barat atas efek fenomena perubahan iklim.
"Bicara tentang perubahan iklim bukanlah sebuah kemewahan ideologis tapi kenyataan," katanya. "Semua negara-negara industri, terutama yang negara besar, memikul tanggung jawab atas krisis pemanasan global."
Dia menambahkan bahwa sementara negara-negara kaya telah menyetujui Protokol Kyoto yang mengikat mereka untuk target pengurangan emisi, mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush itu malah kemudian menolak pembatasan-pembatasan tersebut di depan Kongres untuk menghormati bisnis besar mereka.
Namun keaslian rekaman itu, yang dipublikasikan pada hari Jumat lalu dan merupakan rekaman kedua Bin Ladin pada saluran TV satelit Arab Al Jazeera minggu ini, sampai sekarang belum dapat dikonfirmasi.(fq/reu)

Sang Pencetus Larangan Masjid Di Swiss Itu Kini Masuk Islam


Daniel Streich, politikus Swiss, yang tenar karena kampanye menentang pendirian masjid di negaranya, tanpa diduga-duga, memeluk Islam.
Streich merupakan seorang politikus terkenal, dan ia adalah orang pertama yang meluncurkan perihal larangan kubah masjid, dan bahkan mempunyai ide untuk menutup masjid-masjid di Swiss. Ia berasal dari Partai Rakyat Swiss (SVP). Deklarasi konversi Streich ke Islam membuat heboh Swiss.
Streich mempropagandakan anti-gerakan Islam begitu meluas ke senatero negeri. Ia menaburkan benih-benih kemarahan dan cemoohan bagi umat Islam di Negara itu, dan membuka jalan bagi opini publik terhadap mimbar dan kubah masjid.
Tapi sekarang Streich telah menjadi seorang pemeluk Islam. Tanpa diduganya sama sekali, pemikiran anti-Islam yang akhirnya membawanya begitu dekat dengan agama ini. Streich bahkan sekarang mempunyai keinginan untuk membangun masjid yang paling indah di Eropa di Swiss.
Yang paling menarik dalam hal ini adalah bahwa pada saat ini ada empat masjid di Swiss dan Streich ingin membuat masjid yang kelima. Ia mengakui ingin mencari “pengampunan dosanya” yang telah meracuni Islam. Sekarang adalah fakta bahwa larangan kubah masjid telah memperoleh status hukum.
Abdul Majid Aldai, presiden OPI, sebuah LSM, bekerja untuk kesejahteraan Muslim, mengatakan bahwa orang Eropa sebenarnya memiliki keinginan yang besar untuk mengetahui tentang Islam. Beberapa dari mereka ingin tahu tentang hubungan antara Islam dan terorisme; sama halnya dengan Streich. Ceritanya, ternyata selama konfrontasi, Streich mempelajari Alquran dan mulai memahami Islam.
Streich adalah seorang anggota penting Partai Rakyat Swiss (SVP). Ia mempunyai posisi penting dan pengaruhnya menentukan kebijakan partai. Selain petisinya tentang kubah masjid itu, ia juga pernah memenangkan militer di Swiss Army karena popularitasnya.
Lahir di sebuah keluarga Kristen, Streich melakukan studi komprehensif Islam semata-mata untuk memfitnah Islam, tapi ajaran Islam memiliki dampak yang mendalam pada dirinya. Akhirnya ia malah antipati terhadap pemikirannya sendiri dan dari kegiatan politiknya, dan dia memeluk Islam. Streich sendiri kemdian disebut oleh SVO sebagai setan.
Dulu, ia mengatakan bahwa ia sering meluangkan waktu membaca Alkitab dan sering pergi ke gereja, tapi sekarang ia membaca Alquran dan melakukan salat lima waktu setiap hari. Dia membatalkan keanggotaannya di partai dan membuat pernyataan publik tentang ia masuk Islam. Streich mengatakan bahwa ia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak dapat ia temukan dalam agama sebelumnya. (sa/iol)

30.1.10

Salam Perjuangan dari Mujahid di Balik Terali Besi



Kepada para sahabatku seperjuangan dan para mujahid muda di bumi Indonesia yang kucintai karena Allah.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Subhanallah, segala puji bagi Allah yang kitab-Nya menerangi hati. Shalawat dan salam buat pimpinan mujahidin, Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du:
Dengan izin Allah, aku dapat menulis ini untuk sahabat-sahabat yang kucintai karena Allah. Puji syukurku kepada Rabbul ‘Izzati, yang memberikan kekuatan berupa kesabaran dan keistiqamahan untuk diri ini, dalam melalui setiap detik waktu di mana kebebasanku dirampas oleh para thaghut yang mereka hanya takut kepada manusia selain Penciptanya. Semua rahmat Allah ini, berupa ujian dan sebagainya, kujadikan sebagai bekal di akhirat nanti. Jalan jihad yang kupilih selama ini adalah jalan terbaik yang kurasakan, walau kadang ada saja bisikan syetan yang berusaha membuatku lemah, namun shalat dan taqarrub ilallah bisa mengusir segala bentuk kegundahan ini.
Subhanallah, hampir 5 bulan aku di sini. Hari-hari sulit itupun berlalu, yang ada sekarang ketenangan dan ketenteraman. Selama ini aku selalu merasakan bahwa setiap perjuangan jihad yang kita tempuh harus ada duri-duri yang menghalang, namun perhatikanlah wahai mujahid dan mujahidah para sahabatku, di saat engkau meridhai dan selalu ikhlas dalam segala hal yang menimpamu, kau akan selalu merasa dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala, walau kadang air matamu harus menetes di pipimu, lalu mengalir, sedang hati mu bak dicincang-cincang oleh pisau-pisau sehingga membuat sesak di dadamu dalam menahan segala kepedihan oleh siksaan dan hinaan para musuh-musuh dien ini. Demi Allah, badai pasti berlalu, Allahu Akbar! Indahnya berjuang di jalan Allah, kenapa kau harus takut dan mundur! Setiap jihad yang kau tempuh, semuanya akan berakhir dengan kemuliaan.
Wahai para pemuda-pemudi, mujahid dan mujahidah fisabililah…
Sedang apa kalian di luar sana? Apa yang kalian cari untuk hidup di dunia yang fana ini? Untuk siapakah kalian hidup? Apa yang telah kalian korbankan buat agama Allah ini? Masihkah kalian berkutat dalam sebuah permasalahan yang tidak ada habisnya dengan berdebat kusir dan saling menyalahkan? Apa kalian tidak malu dengan musuh-musuh dien ini, padahal mereka telah mempersiapkan kekuatan mereka untuk menghabisi kalian dan kehormatan wanita-wanita muslimah di luar sana? Hasbunallah wani’mal wakiil.
Ikhwani wa akhwati rahimakumullah
Kita semua bisa berbicara apa saja dengan apa yang ia miliki dari sedikit ilmu yang ia teguk dengan mempelajarinya. Namun apa itu sudah cukup untuk menjadikanmu mulia? Sebanyak mana ilmu yang kau miliki, sehingga kadang kau merasa lebih baik dari orang lain? Hati yang bersih putih itu bisa menjadi hitam gara-gara kau menyombongkan diri dengan kehebatan yang kau rasakan, dengan merasa yang paling benar di muka bumi ini. Sungguh ironis, bila ada manusia yang tidak pernah tawadhu’ dengan ilmu yang Allah karuniakan. Apa sih manfaatnya menjadi manusia takabur, hatinya penuh kedengkian, serta tidak suka sahabatnya merasakan kegembiraan, dan ia lebih suka menggunjing dan menebar fitnah sehingga membuat manusia lain terjerumus ke dalam api neraka! Apa ini akhlak pemuda dan pemudi yang mengaku berjihad di jalan Allah? Sedangkan ia belum pernah diuji dengan kesusahan dan kesulitan.
Hati ini kadang perlu nasihat dan teguran agar tidak lalai. Motivasi dan tahridh insya Allah bisa membuat hati yang keras menjadi lembut. Semua ini perlu keikhlasan. Demi Allah, aku sedih bila ada di antara sahabat-sahabat yang kukenal atau tidak, terjebak dalam hal-hal yang semestinya ia tidak perlu jatuh di dalamnya.
Mungkin kadang kalian merasa aneh, kenapa aku agak sedikit emosi dan kasar dalam mengutarakan berbagai bentuk perkara, dari hal tahridh dan motivasi. Demi Allah, karena aku adalah pemuda seperti kalian, yang juga merasakan segala hal kesulitan dalam setiap tindakan yang terjadi. Kegelisahan terhadap hal-hal yang terjadi pada umat ini, sehingga kadang melihat kezaliman-kezaliman yang terjadi di muka bumi ini membuat kita semua menjadi pemuda-pemudi yang peka zaman dan tampil menjadi sosok militan yang kadang saja melebihi orang-orang yang berpengalaman dalam hal itu.
Dari sederet hal dan masalah dalam perjuangan ini, Allah subhanahu wa ta’ala, memberikan aku sedikit ilmu, yang aku berharap ilmu ini bisa bermanfaat buat mujahid-mujahid muda di luar sana. Semoga semua nasehat dan motivasi yang bisa kusampaikan ini bisa membuat kalian lebih dewasa untuk menghadapi segala rintangan dalam membela agama Allah ini. Tujuan yang mulia ini tidaklah mudah saudaraku, bahkan cita-citaku ingin menjadi pemuda pengukir sejarah dengan darah, yang pastinya dengan dakwah dan jihad. Namun semua ini bukan hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Ia butuh banyak pengorbanan, jiwa raga, darah, dan segalanya.
Ikhwani Fillah…
Selalu sebelum ini, aku sering menyampaikan betapa pentingnya persatuan dan ukhuwah, serta aqidah. Ilmu dan amal. Ucapan tanpa perbuatan apalah artinya? Begitu juga istiqamah dan kesabaran. Semua pengalaman telah mengajarkan ku bagaimana dan untuk apa? Bagaimana caranya atau metode terbaik dalam dakwah dan jihad, dan untuk apa kita berjuang fisabilillah. Sementara itu kita mengetahui bahwa menjadi mujahid di jalan Allah tidaklah gampang dan membuahkan banyak problematika dalam urusan duniawi serta kehidupan ke depan. Renungkan hadits-hadits dan pengalaman mujahid yang ikhlas dalam menjalani ujian-ujian di medan dakwah dan jihad ini beserta seluruh tantangannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung kepada besarnya ujian. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan mengujinya. Siapa yang ridha maka baginya keridhaan Allah dan siapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. At Tirmidzi dan Abu Dawud)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang berikut: “Siapa yang dikehendaki Allah padanya suatu kebaikan, maka Allah akan menimpakan musibah (diberi cobaan) kepadanya.” (HR. Bukhari, Ahmad, dan Malik).
Subhanallah, berdasarkan hadits-hadits berikut, dan berbagai pengalaman para mujahid yang ikhlas dalam berjihad, diperoleh data bahwa berbagai bentuk ujian yang ditemui dalam medan jihad fisabilillah, yang sering menimpa ke atas mereka, sebagai berikut:
Mujahid itu menjadi asing di tengah masyarakat maupun di tengah keluarga sendiri. Reaksi ini muncul disebabkan kebodohan dan kekurangan ilmu jihad itu sendiri. Biasanya mujahid tidak banyak yang kuat menghadapi tantangan ini, karena masih ada pertalian darah dan cinta di antara istri, anak, orang tua dan lain-lain. Dan jika kita terus pada prinsip jihad ini, bisa jadi mereka sendiri yang akan melaporkan kita kepada para thaghut dan memboikot perjuangan kita.
Karena menjadi mujahid adalah orang asing dalam masyarakat, maka secara matematika, lapangan kerja dan rezeki halal menjadi sempit, serta selalu diawasi oleh thagut, dimusuhi oleh masyarakat, difitnah, dihina dan direndahkan dengan berbagai perkara yang menyakitkan.
Disebabkan sumber mencari rezeki halal menjadi sulit dan sempit, dan sulit beradaptasi di masyarakat, maka nafkah yang diperoleh menjadi terbatas, bahkan menjadi miskin.
Dikarenakan keluarga memboikot, masyarakat memusuhi, bahkan rezeki dan nafkah hampir-hampir sulit untuk diperoleh untuk diri sendiri dan keluarga, sehingga situasi ini membuat jiwa dan iman menjadi goyah dan goncang, dan membuat dirinya bertanya, apakah jihad ini harus dilanjutkan? Atau mundur sejenak demi memperbaiki ekonomi keluarga?
Berbeda dengan ujian ketika berada langsung di medan perang itu sendiri, bentuk ujian menjadi berbeda, ingat dengan dunia, perasaan takut dan khawatir menyelubungi diri, bahkan khawatir dengan serangan-serangan musuh yang begitu dahsyat dari segala penjuru. Dalam kondisi begini, sedangkan persiapan sangatlah minim dibanding pasukan musuh. Selain kekhawatiran dan rasa takut, para mujahidin juga akan merasakan kelaparan, sakit badan akibat tembakan peluru musuh-musuh Islam.
Sehingga bilamana mujahidin itu ditangkap, maka para musuh-musuh akan berlaku kejam terhadapnya, menyiksanya tanpa belas kasih, dan mencaci dengan cacian yang menyakitkan. Maka benarlah firman Allah ‘Azza wa Jalla:
“Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakitimu, dan mereka ingin kamu (kembali) kafir” (QS Al-Mumtahanah 2).
Subhanallah, banyak mujahid yang gugur menghadapi bentuk ujian, bahkan berbalik menjadi spionase (mata-mata, intel) bagi pihak thaghut dalam memata-matai para mujahidin.
Ikhwani wa Akhwati Fillah
Sedikit kisah dariku dalam mengalami tindakan bejat para musuh-musuh dan thaghut ini sewaktu berada dalam tawanan mereka. Semoga kisah ini juga mewakili para mujahid yang lain, dan menjadi ladang amal untukku, dan semoga Allah menjaga keikhlasan kami dalam jihad ini. Allahumma amien.
Satu ketika, sewaktu aku dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Mataku ditutup menggunakan plastik, lalu ditempeli lakban serta tangan dan kaki diborgol. Mereka para musuh Allah ini tidak segan-segan lagi untuk menyiksaku, sungguh naif sekali mereka, Demi Allah wahai ikhwah, mereka ini lebih hina dari binatang, pengecut, hanya mampu menyiksa kita dengan kondisiku terikat. Bahkan kata-kata penghinaan terhadap jihad sering muncul, ditambah dengan ludahan dari mulut busuk mereka. Qaatalahumullah
Tidak dinafikan, situasi seperti itu akan membuat hati kita hancur, bahkan pasrah, sehingga di saat itu ingin saja lidah ini mengucapkan kata-kata menyerah serta berbalik menjadi kufur, na’udzu billah... Berat sekali ujian-ujian para da’i dan mujahid ikhwani fillah!
Kisah itu hanya sekelumit, sebenarnya banyak lagi kisah, insya Allah suatu saat nanti akan aku ceritakan. Maha Suci Allah, aku dan teman-teman mujahid yang lain melalui semua ini dengan ikhlas, walau ada juga yang tidak tahan. Semoga mereka bisa sabar dan istiqamah.
Ada juga ujian lain yang kurasakan, bahkan lebih pelik lagi. Kami selalu disalahkan, bahkan diberondong dengan tuduhan yang keji. Bagiku, aku berjuang untuk mencari keridhaan Allah dan menikmati semua pengalaman ini dengan ikhlas dan sabar, karena Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Dari sedikit kisah dan motivasi ini, saudaraku yang kucintai karena Allah… para mujahidin dan mujahidah muda sekalian, renungkanlah, dan muhasabahlah… mengapa kita tidak bisa bersatu? Mengapa kita suka berpecah dan saling menggembosi? Bukankah semua amalan itu bukan untuk siapapun, tapi kembali untuk diri masing-masing? Ketauhilah, cepat atau lambat Allah akan memperlihatkan mana yang haq dan mana yang batil, mana yang istiqamah dan mana yang tidak. Justru bagi yang kerjanya hanya bisa berkoar-koar dan memecah belah umat inilah yang akan sengsara, karena ilmunya tidak bermanfaat untuk manusia, tapi justru membuat kebencian diantara manusia.
Apa yang telah anda berikan untuk agama Allah ini? Karya apa yang Anda berikan untuk ‘izzatul Islam? Sehingga manusia mengingat dan mendapat manfaat darinya? Berbuatlah walaupun sedikit, dewasalah dan rendahkanlah emosi serta kesombongan sesaatmu itu. Karena tidak ada manfaatnya juga untuk dirimu jika kamu menyombongkan diri terhadap orang lain. Ilmu itu milik Allah, kapan saja Allah bisa memuliakan kamu dan menghinakan kamu. Sadarlah, umat ini butuh manusia-manusia yang luar biasa, yang bisa menuntun mereka ke satu barisan yang bisa membawa mereka ke surga. Maka jangan jadi manusia yang dangkal, seolah-olah ilmu Allah itu sedikit. Pelajari cara yang terbaik untuk menyampaikan dakwah dan jihad ini, dia tidak akan selesai jika kamu selalu memvonis, atau mengafirkan mereka!
Nabi adalah sosok qudwah hasanah, sosok terbaik dalam menyampaikan dakwahnya. Namun banyak di antara kita tidak memperhatikan realita kekinian yang ada. Kita ini berhadapan dengan manusia abad 21 yang butuh metode dakwah hebat serta modern, namun tidak keluar dari koridor Al-Qur’an dan As-Sunnah. Lihatlah Dr Syaikh Abdullah ‘Azzam (rahimahullah) yang sungguh luar biasa. Beliau bisa menyatukan kaum muslimin dari timur ke barat, sehingga seluruh umat Islam berkumpul di bawah satu bendera jihad di Afghan. Bahkan para mujahid kala itu sangat menghormati hal-hal khilafiyah di antara mazhab yang dianut, dan sewaktu itu rakyat Afghanistan yang bermazhab Hanafi tidak pernah mempermasalahkan mujahid yang bermazhab Syafi’i. Luar biasa, anda tahu kenapa? Karena hati mereka telah bersatu, dalam ukhuwah dan aqidah, dan andai ada khilaf, mereka menyelesaikannya dengan baik.
Lalu bagaimana kondisi kita saat ini? sangat memprihatinkan sekali ikhwani fillah! Sebelum aku ditangkap, aku sempat melihat hal-hal pelik ini, bahkan di penjara sini, aku mendengar kabar dari beberapa saudaraku yang konsisten dalam dakwah ini, mereka bercerita tentang kondisi yang terjadi di antara yang mengaku mujahid atau da’i, justru sebaliknya saling menjegal, menjatuhkan di forum-forum Islam, merasa argumentasinya paling bagus, bahkan memvonis khawarij dan murji’ah sementara tidak tahu dengan makna tuduhan itu, serta tidak punya unsur malu dan tawadhu’. Hasbunallah wa nikmal wakil
Percayalah, jika anda yang termasuk orang yang melakukan hal tersebut, berarti anda sudah menggembirakan para thaghut dan mencoreng nama jihad itu sendiri. La hawla wa laa quwwata illa billah! Apa kalian mengaku beriman kepada Allah, sedangkan kalian belum diuji? Coba renungkan firman Allah berikut:
“Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.” (Qs Al-Ankabut  23)
Janganlah sombong wahai orang-orang yang lupa diri, Allah lebih mengetahui orang-orang yang benar dan mana yang berdusta, dan bukan hanya mengaku-ngaku beriman! Bertakwalah kepada Allah! Dan bertaubatlah dan jadilah manusia yang bermanfaat.
Maka kembalilah kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah di saat semua hal yang kau perbuat telah melenceng. Menjadi manusia yang baik itu mudah, selalu muhasabah dan melihat pada kelemahan diri sebelum melihat atau menunjuk kepada diri orang lain. Ingat dengan falsafah jari sewaktu menunjuk, satu buat orang yang ditunjuk, selebihnya untuk diri kita.
Saudaraku yang kucintai karena Allah,
Aku bukanlah pemuda yang sempurna, bahkan lebih banyak kekurangan daripada kelebihannya. Namun Allah memberikan pelajaran berharga kepadaku ketika aku ber-‘uzlah di penjara ini. Banyak hikmah dan manfaat yang kudapatkan. Menjadi yang terbaik buat perjalanan jihad ini adalah impian kita semua. Sehingga saling menasehati dalam kesabaran dan kebaikan adalah kerja terbaik bagi cikal bakal mujahid fisabilillah. Sebelum kita dipilih menjadi mujahid agung seperti Syaikh Abdullah Azzam, Syaikh Usamah, dan lain-lain, maka kita harus mulai dari hal-hal yang sederhana, dan melalui segala rintangan dan ujian ini dengan penuh sabar dan istiqamah.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS At Taubah 111)
Surga, oh surga yang indah, aku ingin surga yang indah ini, dan itulah janji Allah buat para mujahidnya. Begitu juga kalian. Tapi kita harus terbunuh sebagai syuhada’ dulu ikhwah. Bilamana kita sudah berani menjadikan jihad fisabilillah sebagai program hidup (yuqtal aw yaghlib) membunuh atau terbunuh, berperang atau diperangi, menang atau mati di jalan Allah, maka orang itu termasuk muflihun sejati. Namun hanya segelintir manusia seperti ini menjadi pilihan Allah.  Baadiruu… Segeralah mengejarnya… Allahu Akbar!
Semoga Allah memilih kita sebagai mujahid dan bersatu dalam barisan mujahid-Nya sehingga kita meraih syahid di dalamnya. Mohon maaf atas segala kesalahan dan mohon doanya agar aku istiqamah dalam ujian ini, dan diberikan kemenangan dalam segala urusan. Aku mencintai kalian karena Allah, teruslah berjuang, dengan apapun semampu kalian. Bangkitlah dan perangilah thaghut sampai hari kiamat. Semoga kita bisa bertemu lagi di alam bebas. Yang benar hanya milik Allah, yang salah dari pribadi Aku.
Ilal liqo’, Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar! Wal ‘Izzatu lillah…!
Istana Uzlah Depok, 21 Muharram 2010
Saudara kalian,
(Muhammad Jibriel AR

29.1.10

28.1.10

Keterjagaan Darah & Harta

1. Hukum Darah Orang Muslim
Hukum asal bagi darah orang muslim adalah haram ditumpahkan tanpa hak. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan ‘adzab yang besar baginya.” (An-Nisa:93)
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka (mereka itu) adalah saudara-saudara kalian dalam agama ini. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui”. (At-Taubah: 11)
Sedangkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap muslim atas muslim itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya” (HR. Muslim)
Beliau juga berkata di Mina saat haji Wada: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian adalah haram” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadits Ibnu Mas’ud radliyallahu ‘anhu, beliau pun bersabda: “Tidak halal darah orang muslim yang bersaksi Laa ilaaha illallaah dan bahwa aku Rasulullah, kecuali dengan sebab salah satu dari tiga hal: Tsayyib (orang yang sudah pernah menikah) yang berzina, jiwa dengan jiwa (qishash) dan orang yang meninggalkan agamanya (murtad) lagi memisahkan diri dari jama’ah”. (Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadits Abu Malik Al Asyja’iy radliyallahu ‘anhu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa mengucapkan Laa ilaaha illallaah dan dia kafir terhadap segala sesuatu yang diibadati selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya, sedangkan perhitungannya adalah terhadap Allah Ta’ala” (HR. Muslim)
Dan sabda beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits Shakhr ibnu Al ‘Ailah radliyallahu’anhu: “Sesungguhnya (suatu) kaum bila telah masuk Islam, maka mereka itu telah melindungi darah dan harta mereka” (HR. Abu Dawud dan para perawinya tsiqat)
2. Hukum Darah Orang Kafir
Hukum asal bagi darah orang kafir adalah halal ditumpahkan, namun darah mereka menjadi haram dengan salah satu dari dua ‘ishmah (keterjagaan), yaitu ‘Ishmatul Iman dan ‘Ishmatul Aman.
A. ‘Ishmatul Iman
Yaitu keterjagaan dengan sebab dia beriman atau masuk Islam. Berdasarkan dalil-dalil di atas dan juga dalil-dalil berikut ini:
Firman Allah Subhaanahu Wa Ta’ala:
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (At-Taubah: 5)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk membunuh orang kafir harbiy sampai mereka masuk Islam.
Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits Ibnu ‘Umar radliyallahu ‘anhuma: “Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang haq) kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat kemudian bila mereka telah melakukan hal itu, maka mereka melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam, sedangkan perhitungan mereka adalah atas Allah Ta’ala”. (Muttafaq ‘alaih)
Hadits ini juga sama dengan ayat sebelumnya.
Yang dimaksud keislaman yang melindungi darah dan harta adalah keislaman dlahir, bukan harus keislaman bathin (hakiki) yang janji surga dikaitkan terhadapnya. Oleh sebab itu orang munafiq terjaga darah dan hartanya karena dia menampakkan keislaman dan tidak menampakkan kekafiran di hadapan orang Islam, oleh karenanya dia dihukumi muslim padahal secara bathin dia itu kafir calon penghuni dasar neraka.
B. ‘Ishmatul Aman
Yaitu keterjagaan darah orang kafir karena adanya jaminan keamanan, baik sementara waktu maupun selamanya. Bentuk ‘ishmatul aman:
a. Aman Ar Rasul
Yaitu jaminan keamanan yang diberikan kepada utusan. Jaminan ini telah ada sebelum Islam dan Islam mengakuinya serta mengokohkannya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada utusan Musailamah Al Kadzdzab, “Seandainya kamu bukan utusan,tentu saya telah membunuhmu” (HR. Abu Dawud, shahih)
Hak orang murtad adalah dibunuh, tetapi karena dia berstatus sebagai utusan, maka statusnya ini menjadi penjamin keamanan bagi dia. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Sesungguhnya saya ini tidak pernah melanggar perjanjian dan tidak menahan utusan”. (HR. Abu Dawud dan Ibu Hibban menshahihkannya; diriwayatkan pula oleh An Nasa’i)
Jadi utusan wajib dikembalikan, tidak boleh ditahan atau diganggu.
b. Aman Adz Dzimmah
Yaitu jaminan keamanan yang disebabkan oleh akad dzimmah, yaitu akad yang diberikan oleh imam atau wakil-wakilnya kepada orang kafir atau yang rela hidup di bawah Daulatul Islam dengan syarat-syarat tertentu, dan akad ini bisa berlangsung selamanya, kecuali:
· Bila turun Isa Ibnu Maryam, karena saat itu tidak diterima, kecuali Islam atau dibunuh
· Di jazirah Arab, karena tidak boleh ada agama lain di sana kecuali Islam.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa membunuh jiwa mu’ahad (orang kafir yang diikat perjanjian) yang memiliki jaminan Allah dan jaminan Rasul-Nya, maka ia tidak akan mendapat wangi surga, dan sesungguhnya wanginya didapatkan dari (jarak,ed.) perjalanan empat puluh tahun”(HR. Al Bukhari)
Oleh sebab itu ada diyat dalam membunuh orang kafir dzimmiy, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Diyat ahli adz dzimmah adalah setengah diyat kaum muslimin” (HR. Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, At Tirmidziy dan Ibnu Majah)
Seandainya halal dibunuh tentu tidak ada ancaman terhadap pembunuhnya dan tidak ada diyat karena pembunuhannya. Banyak sekali nash hadits ancaman terhadap orang yang membunuh atau menyakiti kafir dzimmiy.
c. Aman Al Hudnah
Yaitu jaminan keamanan bagi orang kafir harbiy yang mengikat perjanjian sementara dengan kaum muslimin. Perjanjian ini hanya dilakukan oleh imam kaum muslimin dengan (pertimbangan,ed) demi mashlahat kaum muslimin. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan kafir Quraisy di Al Hudaibiyyah, di antara butir perjanjian itu adalah gencatan senjata selama sepuluh tahun dan untuk tidak saling mengganggu. (HR. Abu Dawud)
Oleh sebab itu banyak nash ancaman terhadap pembunuhannya, karena itu adalah pelanggaran terhadap perjanjian yang Allah Ta’ala wajibkan penunaiannya dan Allah tetapkan juga diyat atas pembunuhannya.
Perlu diketahui bahwa perjanjian ini hanya mengikat terhadap orang-orang yang berada dalam wilayah kekuasaan imam yang mengikat akad perkanjian itu, tidak bagi orang-orang yang di luar kekuasaannya, dengan dalil bahwa saat kelompok Abu Bashir melakukan perampasan dan pembunuhan orang-orang kafir Quraisy yang melewati wilayah mereka, Rasulullah tidak melarangnya dan tidak pula mengingkarinya dan kaum kafir Quraisy pun tidak menuntut Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam karena sebab perbuatan mereka.
d. Aman Al Jiwar
Yaitu jaminan keamanan yang diberikan kepada orang kafir yang masuk ke Darul Islam untuk kebutuhan belajar, usaha, berobat, atau yang lainnya. Jaminan ini bisa diberikan oleh setiap individu muslim mukallaf, baik laki-laki maupun perempuan. Dia haram dibunuh sampai kembali ke tempat dia masuk.
Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui”. (At Taubah: 6)
Saat Ummu Hani radliyallahu ‘anha memberikan jaminan keamanan kepada orang musyrik, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Kami telah menjamin orang yang engkau jamin.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Begitu juga dalam hadits Ali radliyallaahu ‘anhu: “Dan tidak boleh dibunuh dzu ‘ahdin pada masa jaminannya” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa’i serta di sahkan oleh Al Hakim)
Dzul ‘Ahdi adalah laki-laki dari penduduk Darul Harbiy yang masuk ke tengah kita dengan jaminan keamanan, maka sesungguhnya membunuh dia itu haram atas orang muslim sampai dia kembali ke tempat amannya. (Subulus Salam, Ash Shan’aniy, kitab Jinayat hadits no.6)
e. Keterjagaan darah orang kafir dengan sebab orang muslim masuk ke negeri mereka dengan jaminan mereka, maka tidak boleh bagi orang muslim yang bersangkutan untuk membunuh mereka atau merampas harta mereka,karena jaminan mereka itu merupakan akad untuk tidak saling mengganggu, sedangkan Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah ‘aqad-‘aqad itu…” (Al Maaidah: 1)
’Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya saya tidak melanggar perjanjian” (HR. Abu Dawud, An Nasa’i dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Sebagaimana orang kafir harbiy masuk ke Darul Islam dengan jaminan, maka itu merupakan akad untuk tidak mengganggu dan tidak diganggu, begitu juga orang muslim yang masuk ke Darul Harbiy dengan jaminan mereka, maka itu merupakan akad untuk tidak mengganggu dan tidak diganggu.
Seperti halnya orang muslim yang masuk ke Darul Harbiy dengan memakai visa asli maupun palsu. Dikarenakan mereka (orang kafir) meyakini bahwa yang palsu itu asli, sehingga mereka mengizinkannya masuk dan memberikan semua apa yang diberikan kepada pemilik visa asli. Andai saja mereka mengetahui bahwa itu palsu, tentu mereka tidak akan mengizinkannya masuk.
Berbeda halnya dengan orang muslim yang masuk ke sana secara illegal atau masa jaminannya sudah habis sehingga ia dikejar-kejar atau orang muslim yang masuk dan (kemudian,ed.) menjadi warga negara itu atau dia asli warga negara itu.
Untuk lebih jelasnya silahkan rujuk Risalah Abu Bashir Abdul Mun’im Mushthafa Halimah tentang Hukmu Istihlal Amwal Al Musyrikin. Wallahu A’lam.
Alhamdulillaahirrobbil ‘aalamiin

Jihad Adalah Rihlah Seumur Hidup


Jihad bukan sekedar rihlah (perjalanan) sementara yang akan berakhir di suatu negeri. Jihad bukan tujuan jangka pendek. Maka harus benar-benar ditanamkan dalam diri seorang mujahid bahwa jihad bukan keuntungan yang didapat dengan mudah dan juga bukan perjalanan yang yang pendek. Namun, jihad adalah perjalanan seumur hidup yang selalu mengiringi kehidupan. Jihad tidak akan berakhir selama urat nadi masih mengalirkan darah.
Jihad tidak hanya untuk membebaskan negeri Afghanistan, Palestina, atau Iraq semata. Tapi jihad adalah kewajiban yang terus-menerus ada dan ibadah yang harus dibiasakan di setiap pundak seorang muslim selama ia masih menginjakkan kaki di atas tanah dan masih memanggul senjata.
Sesungguhnya jihadnya seorang muslim bukan hanya untuk membebaskan sepetak tanah. Peperangan yang dilakukannya bukan peperangan kesukuan atau kebangsaan, tetapi cakupannya adalah seluruh negeri dan sepanjang zaman, serta tujuannya untuk menghapuskan kekufuran dan kesyirikan, sehingga dienullah benar-benar  eksis dan tinggi di atas agama yang lain.
Allah Ta'ala berfirman,
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Anfal: 39

Koreksi Usamah bin Ladin terhadap Fatwa Syaikh Bin Baz tentang Perdamaian dengan Yahudi


Kepada  Syaikh Ibnu Baz hafizhahullah,
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu.
Segala puji bagi Allah, Yang telah menurunkan Kitab sebagai bukti-bukti yang jelas, Yang mengangkat derajat orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, dan Yang mengambil perjanjian dari mereka untuk membela kebenaran dan menjelaskannya, dan memperingatkan mereka untuk tidak  mengalah dalam kebenaran dan menyembunyikannya.
Shalawat dan salam ditujukan kepada Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasallam junjungan kita yang bersabda: "Jihad yang paling utama adalah perkataan yang benar dihadapan penguasa yang dholim" (Hadits shahih riwayat Ahmad dan lainnya).
Amma ba'du,
Termasuk perkara yang dimaklumi, yang Allah berikan kepada para ulama seperti kedudukan yang tinggi, dan memberi mereka tempat yang layak, hal itu tidak mengherankan, karena para ulama merupakan ahli waris para nabi, mereka mewarisi agama dari para Nabi, mereka menafikan distorsi orang-orang yang ghuluw (berlebih-lebihan), dan asumsi orang-orang batil, dan penafsiran yang bodoh, membantah orang-orang yang dhalim dan berlebih-lebihan, dan mewakili suri tauladan yang baik bagi umat untuk bangkit memikul beban kemenangan bagi kebenaran dan mendahulukannya dari yang ada ditangan makhluk.
Para ulama yang jujur dari para salafus sholih dan penerusnya yang terbaik telah melaksanakan tugas ini, dan tidaklah pendirian Said Bin Jubair dalam menghadapi tirani Hajjaj demi membela kebenaran, dan tantangan Imam Ahmad bin Hanbal kepada tirani pemerintah dan Sultan dan kesabarannya dalam fitnah Al-Quran,dan tegarnya Ibnu Taimiyyah dan teguhnya pendirian beliau dalam penjara untuk memenangkan As-Sunah, melainkan sebagai contoh perjuangan untuk memenangkan kebenaran dan para pengikutnya,para ulama  telah melaksanakan tugas tersebut untuk memenangkan kebenaran dan karena rasa kecemburuan agama mereka, semoga Allah Merahmati mereka semua.
Syaikh yang mulia.
Kami ingin mengingatkan Anda tentang tugas anda terhadap agama, dan terhadap umat, mengingatkan anda tentang tanggung jawab yang besar. Karena peringatan bermanfaat bagi orang-orang yang beriman...dan  Kami ingin mengingatkan Anda saat ini, dimana kebatilan telah merajalela, dan orang-orang yang batil dan menyesatkan bersenang-senang,dan kebenaran terkubur, dan para dai dipenjara, para reformis dibungkam mulut mereka. Hal yang paling aneh, bahwa hal itu belum selesai dengan tahu dan diamnya anda, tapi dipahitkan dengan keluarnya fatwa-fatwa anda dan sikap Anda, dan kami mengingatkan kepada anda - wahai Syaikh yang mulia- sebagian dari fatwa dan sikap ini yang mungkin anda tidak memperdulikannya, meskipun bisa menjerumuskan umat kedalam kesesatan sedalam tujuh puluh tahun, sehingga Anda menyadari keseriusan masalah ini dan konsekuensinya yang merugikan meskipun hanya berdiri disamping kami.
...ketika Raja mengenakan salib di dadanya dan muncul di hadapan dunia dengan sukacita bahagia, anda menakwilkan perbuatannya, anda mencari-cari pembenarannya, meskipun hal itu menjijikkan dan mengerikan, walaupun jelas bahwa tindakan ini adalah kekufuran...
Berikut adalah beberapa contoh:
1) Sudah diketahui, sejauh mana kerusakan luar biasa telah menyebar, yang mencakup semua aspek kehidupan, dimana telah tersebar berbagai macam kejahatan-kejahatan yang tidak lagi menjadi rahasia, sebagimana telah dijelaskan oleh para ulama dalam nasihat mereka, dimana yang paling serius yang mereka jelaskan adalah syirik kepada Allah dalam pensyariatan dan pembuatan undang-undang buatan yang membolehkan hal-hal yang haram. Yang paling keji adalah berurusan dengan riba yang merajalela di negeri ini, melalui lembaga-lembaga negara dan bank-bank berbasis riba yang menaranya melebihi tingginya  menara Haramain, dan telah meluas di seluruh pelosok negeri.
Yang harus dimaklumi bahwa sistem-sistem dan undang-undang  yang berbasis riba yang dipraktikan oleh bank dan lembaga ini telah disusun oleh pihak yang berkuasa dan disetujui olehnya, namun kami hanya mendengar dari anda bahwa berurusan dengan riba adalah haram dan tidak diperbolehkan, namun tidak memperdulikan adanya kesamaran terhadap manusia dalam ucapan anda, tidak membedakan antara yang melakukan transaksi riba saja, dengan yang mensyariatkan riba dan menjadikannya sebagai undang-undang.
Padahal perbedaan antara keduanya sangat jelas, karena orang yang bertransaksi dengan riba termasuk pelaku dosa besar, sedangkan yang mensyariatkan riba adalah kafir murtad keluar dari ajaran karena perbuatannya ini, karena ia menjadikan dirinya tandingan bagi Allah dan sekutu bagi-Nya dalam hal menghalalkan dan mengharamkan- dan ini yang telah kami bahas secara detil dalam pembahasan independen yang akan segera diterbitkan insya Allah.
Meskipun orang yang tidak berhenti berurusan dengan riba telah dinyatakan perang terhadap mereka oleh Allah dan Rasul-Nya (jika kalian tidak berhenti berurusan dengan riba maka umumkanlah kepada mereka perang dari Allah dan Rasul-Nya)  Kita masih mendengar kata-kata pujian dari anda terhadap penguasa, yang tidak hanya kecanduan dalam berurusan dengan riba saja, bahkan mensyariatkannya dan menjadikannya sebagai undang-undang. Sedangkan Rasulullah shallalahu alahi wasallam telah bersabda: "Riba ada Tujuh puluh tiga pintu, yang paling ringan seperti seseorang menikahi ibunya" (Shahih riwayat Al-Hakim).
Ibnu Abbas Radhiallahu Anhum berkata: "Barangsiapa yang berurusan dengan riba dan tidak mahu berhenti, maka wajib atas Imam muslimin untuk memintanya bertaubat, kalau dia tidak mahu meninggalkan maka ditebas lehernya)" (riwayat Ibnu Jarir dengan sanadnya dari Ibnu Abbas) .. ini bagi mereka yang berurusan dengan riba... apalagi dengan orang yang menghalalkan dan mensyariatkan riba?!
Sesungguhnya krisis ekonomi dan politik yang telah melanda negara itu meyebarnya berbagai macam kejahatan secara mencolok, itu hanyalah merupakan hukuman dari Allah, dan bagian dari perang yang dinyatakan oleh Yang Maha kuasa kepada mereka yang tidak mengakhiri penggunaan riba dan jenis kejahatan lainnya dan kalimat benar mengenai hukum beriba adalah (Allah Menghapus riba dan Menumbuhkan sedekah).
2) Dan ketika Raja mengenakan salib di dadanya dan muncul di hadapan dunia dengan sukacita bahagia, anda menakwilkan perbuatannya, anda mencari-cari pembenarannya, meskipun hal itu menjijikkan dan mengerikan, walaupun jelas bahwa tindakan ini adalah kekufuran, secara dhahirnya ia melakukannya dengan kerelaan dan tanpa dipaksa serta mengetahuinya.
3) Ketika pasukan koalisi Salibis dan Yahudi menyerang dalam perang Teluk --dengan kesepakatan-- memutuskan menjajah negeri dengan dalih pembebasan Kuwait, anda mencari pembenarannya dengan fatwa yang sangat disayangkan yang membenarkan perbuatan keji yang menghinakan kemuliaan umat dan menodai kehormatannya, dengan menganggapnya sebagai bab meminta tolong kepada orang kafir karena darurat, dengan mengabaikan belenggu akibat pertolongan ini,  serta aturan-aturan darurat yang dibenarkan.
4) Ketika rezim penguasa Saudi  membantu dan mendukung pemimpin murtad sosialis-komunis di Yaman melawan rakyat Yaman yang muslim, dalam perang baru-baru ini, anda hanya diam, kemudian ketika kekalahan menimpa para komunis tersebut anda mengeluarkan --atas perintah rezim tersebut-- "Nasihat!" yang menyeru semua orang untuk berdamai dan berjabat tangan karena menganggap mereka sebagai Muslim!! menganggap Komunis adalah muslim yang terjaga darahnya, sejak kapan orang komunis adalah Muslim? Bukankah Anda, yang dahulu mengeluarkan fatwa yang mengatakan murtadnya mereka dan wajibnya memerangi mereka di Afghanistan, ataukah ada perbedaan antara komunis Yaman dengan Komunis Afghanistan? Apakah karena telah hilang pemahaman Aqidah dan aturan tauhid dan bercampur sampai tahap ini ?
Sistem ini masih melindungi para penguasa kekafiran di kota-kota di seluruh negara, namun kami tidak mendengar pengingkaran Anda,padahal nabi shallalahu alaihi wasallam telah bersabda: "Mudah- mudahan Allah melaknat orang yang melindungi orang berbuat kejahatan" (riwayat Muslim).
5) Ketika rezim memutuskan untuk menindas Syeikh Salman al-Audah dan Syeikh Safar al-Hawali, yang membela kebenaran, dan teguh dalam memikul penderitaan, mereka meminta anda mengeluarkan fatwa yang membenarkan apa saja penindasan dan pelecehan yang mereka timpakan terhadap kedua syaikh tersebut , dan orang-orang yang bersama mereka dari para dai dan syaikh dan para pemuda ...Mudah-mudahan Allah membebaskan mereka dan mengangkat kedhaliman atas mereka..
...Ketika pasukan koalisi Salibis dan Yahudi menyerang dalam perang Teluk --dengan kesepakatan-- memutuskan menjajah negeri dengan dalih pembebasan Kuwait, anda mencari pembenarannya dengan fatwa yang sangat disayangkan yang membenarkan perbuatan keji yang menghinakan kemuliaan umat...
Ini adalah beberapa contoh yang tidak berarti sebatas itu saja, tetapi karena situasi yang menghendakinya, dan kami dihadapan fatwa anda yang terakhir berhubungan dengan fitnah perdamaian dengan Yahudi yang berbahaya bagi kaum muslimin, karena Anda menanggapi keinginan politik rezim ketika memutuskan untuk menunjukkan apa yang disembunyikan mereka sebelumnya, yaitu masuk kedalam lelucon perdamaian dengan Yahudi, lalu anda mengeluarkan fatwa yang mengizinkan perdamaian mutlak terbatas dengan orang-orang Yahudi.
Ketika itulah Perdana Menteri Zionis musuh dan Parlemennya bertepuk tangan dan memujinya, sebagaimana diumumkan oleh rezim Saudi diikuti dengan niat untuk menindak lanjuti normalisasi hubungan dengan orang-orang Yahudi.
Seolah-olah Anda tidak cukup mengizinkan negeri Dua Masjid Suci kepada pasukan pendudukan Yahudi dan Salibis saja, bahkan memasukkan ketiga tempat paling suci kedalam bencana perjanjian damai yang ditandatangani oleh para pengkhianat dan pengecut, dari tirani Arab dengan orang-orang Yahudi, bahwa ini adalah ucapan yang sangat serius, malapetaka besar, karena termasuk penipuan pada rakyat dan umat dari beberapa aspek, termasuk:
1) Yahudi saat ini hanyalah musuh, musuh yang stabil di negara asal yang menyerang dari luar negeri sehingga tidak boleh berdamai dengan mereka, bahkan mereka adalah musuh yang menyerang yang merusak agama dan dunia, dan kepada mereka berlaku ucapan  Syaikh al-Islam Rahimahullah: (dan musuh yang menyerang  yang merusak agama dan dunia tidak ada yang lebih wajib setelah iman kecuali mengusirnya, tidak ada syaratnya, tapi diusir sesuai kemampuan, hal itu telah dinyatakan secara nas oleh para ulama dari sahabat kami dan lainnya) Al-Ikhtiyaratul Fiqhiyyah hal: 309.
Sesungguhnya Kewajiban syar'i terhadap Palestina dan saudara-saudara kita di Palestina yang tertindas laki-laki, perempuan dan anak-anak yang tidak mampu memiliki cara, adalah jihad di jalan Allah dan mengobarkan umat  dalam rangka untuk membebaskan Palestina sampai akhirnya dan kembali ke kedaulatan Islam.
Dan Palestina tidak perlu kepada fatwa yang meninggalkan jihad dan menjerumuskannya ke bumi, fatwa-fatwa yang mengakui pendudukan musuh terhadap tempat tersuci kaum muslimin setelah Haramain yang mulia,  melegitimasi itu, dan mendukung semua upaya untuk memaksa musuh untuk menyerang usaha Islam yang berkobar untuk Pembebasan Palestina melalui Jihad, melalui pahlawan-pahlawan batu-batu dan Pemuda Muslim. Jihad di Palestina adalah satu-satunya cara berhasil dalam menghadapi musuh dan menjamin pembebasan negeri, Insya Allah.
Kami mengingatkan Anda di sini tentang fatwa sebelumnya dalam hal ini, ketika anda ditanya tentang cara membebaskan Palestina, lalu anda katakan bahwa: (tidak dapat menemukan solusi untuk yang masalah tersebut, kecuali dengan mempertimbangkan seluruh permasalahan Islam, dan umat Islam bahu-membahu untuk menyelamatkannya, dan jihad secara Islami melawan orang-orang Yahudi sampai tanah dikembalikan kepada pemiliknya, dan bahkan hingga kembali igauan orang-orang Yahudi ke negara asal mereka) Fatawa Ibn Baz 1/281..
2) Andaikan yahudi ini merupakan musuh yang diperbolehkan untuk diajak berdamai dengan memenuhi syarat-syaratnya, maka apakah perdamaian dusta dan palsu yang dilakukan rezim dan pemerintahan Arab kalah mental dianggap sebagai perdamaian yang boleh dilakukan dengan yahudi?
Semua orang tahu bahwa bukan begitu permasalahannya, karena  perdamaian palsu yang diserukan sekarang oleh para penguasa tiran dengan orang-orang Yahudi adalah sebuah pengkhianatan terbesar untuk menandatangani instrumen menyerah dan penyerahan Yerusalem dan Palestina dari semua pemerintah ini kepada orang Yahudi, dan pengakuan terhadapkedaulatan mereka untuk selama-lamanya.
3) Sesungguhnya para penguasa murtad tersebut yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, mereka tidak memiliki  legitimasi dan mandat dari kaum muslimin, tidak mempertimbangkan kepentingan umat, tetapi Anda dengan fatwa ini memberikan legitimasi kepada rezim sekuler ini dan mengakui mandatnya terhadap kaum Muslimin, dan ini bertentangan dengan pemahaman anda tentang kekafiran mereka di masa lalu, dan para ulama dan dai telah menjelaskan hal itu kepada anda dalam nasihat mereka terdahulu untuk menahan diri tidak mengeluarkan fatwa ini, dan kami akan menyertakan kepada anda beberapa gambaran nasihat tersebut untuk mengingatkan anda.
Sesungguhnya fatwa anda ini merupakan pengkaburan kepada manusia karena menghiasi sesuatu yang sesat, yang mana tidak sah untuk perjanjian damai yang adil, apalagi perjanjian damai yang palsu dengan Yahudi ini yang merupakan pengkhianatan terbesar bagi Islam dan muslimin, yang tidak diakui oleh seorang muslim yang awam apalagi oleh seorang alim seperti anda yang seharusnya memiliki kecemburuan terhadap ajaran Islam dan umat.
...Ketika rezim penguasa Saudi  membantu dan mendukung pemimpin murtad sosialis-komunis di Yaman melawan rakyat Yaman yang muslim, anda hanya diam. Kemudian ketika kekalahan menimpa para komunis tersebut anda mengeluarkan --atas perintah rezim tersebut-- nasihat yang menyeru semua orang untuk berdamai dan berjabat tangan karena menganggap mereka sebagai Muslim!! Sejak kapan orang komunis adalah Muslim...
Sesungguhnya wajib atas orang yang membahas fatwa mengenai isu-isu umat yang sangat serius, untuk memiliki pengetahuan yang dalam serta menyadari kemungkinan kerusakan dan risiko yang akan ditimbulkan karenanya, karena mengetahui hal itu merupakan syarat para mufti, yang sangat diperlukan.
Imam Ibn al-Qayyim: (tidak mungkin seorang mufti atau hakim mengeluarkan fatwa, kecuali memiliki dua jenis pemahaman, salah satunya memahami realita dan faqih dalam hal itu, dan menyimpulkan ilmu tentang hakikat kejadian dengan qarinah-qarinah dan tanda-tanda sehingga dia menguasai ilmunya, dan jenis kedua memahami yang wajib dalam satu kejadian yaitu memahami hukum Allah yang telah diputuskan dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya Shallalahu Alaihi Wasallamdalam kejadian ini, kemudian menerapkan salah satu keatas yang lainnya ) I'lamul Muwaqqi'in 1/87.
Jika syarat-syarat tersebut diharuskan dalam fatwa secara umumnya, maka lebih ditekankan lagi dalam fatwa yang berhubungan dengan jihad dan perdamaian dan semacamnya.
Imam Ibnu Taimiyyah, semoga Allah Merahmatinya: (dan yang wajib adalah mempertimbangkan dalam urusan jihad pendapat ahli agama yang shahih yang memiliki pengalaman dalam hal dunia, bukan yang banyak melihat dalam masalah agama secara dhahirnya, maka pendapat mereka tidak diambil, dan tidak juga ahli agama yang tidak memiliki pengalaman dalam hal dunia ) Al-Ikhtiyaratul Fiqhiyyah 311.
Sesungguhnya fatwa-fatwa tadi seandainya dikeluarkan oleh selain anda niscaya itu diduga karena unsur kesengajaan  sehingga mengeluarkan fatwa yang mengandung kebatilan dan mengakibatkan efek dan bahaya, tetapi ketika fatwa tersebut keluar dari anda maka jelaslah bahwa sebab kecacatannya bukanlah sebab yang kembali kepada kurangnya ilmu syar'i, akan tetapi karena tidak memahami hakikat realita, yang mana fatwa seperti ini menimbulkan pngaruh-pengaruh, yang menjadikan fatwa ketika itu tidak memenuhi syarat sehingga tidak sah untuk dikeluarkan, sehingga wajib bagi mufti ketika itu untuk menahan diri dari berfatwa atau menyerahkannya kepada orang-orang yang spesialis yang mengumpulkan antara ilmu dalam hukum syar'i dan hakikat realita.
Telah diriwayatkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal tawaquf dalam banyak permasalahan, serta Imam Malik ketika ditanya tentang masalah Qiroat beliau menyerahkannya kepada Imam Nafi' semoga Allah Merahmati mereka semua.
Syaikh yang mulia:
Sesungguhnya kasih sayang kami terhadap umat dan para ulama seperti anda yang mendorong kami untuk mengingatkan anda, karena itu kami menyayangkan anda dan yang seperti anda untuk dimanfaatkan rezim penguasa dan melempar anda dihadapan para dai dan reformis, dan diam dengan fatwa dan sikap anda setiap kalimat yang haq dan seruan yang jujur, sebagaimana terjadi pada tanggapan anda terhadap   "Memorandum saran "dan" Komisi pembelaan hak-hak syar'i " dan lain-lain.
Syaikh yang mulia:
Sungguh usia anda mendahului kami, anda memiliki sejarah yang bersih dalam berkhidmat kepada Islam sebelumnya, maka bertakwalah kepada Allah dan jauhilah  para tirani dan penindas yang telah menyatakan perang terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan berdirilah bersama orang-orang yang jujur, dan sungguh pada salaful umat dan penerusnya yang baik ada suri tauladan yang baik yang mana termasuk ciri yang menonjol dari para ulama yang jujur adalam menjauhi para penguasa.
Imam Abu Hanifah dan lainnya semoga Allah merahmati mereka telah lari dari bekerja dengan para penguasa pada masanya, meskipun mereka istiqomah diatas agama apabila dibandingkan dengan para penguasa hari ini yang tidak nampak jelas kerusakan agama dan keadaan mereka.
Pada zaman kita, ketika Shaikh Abdullah bin Humaid semoga Allah merahmatinya menyadari bahayanya jalan yang ditempuh oleh rezim Saudi yang berkuasa dan kerusakan dan resiko yang ditimbulkan bagi orang yang mengikutinya atau bercampur dengannya, beliau lebih memilih untuk lari dengan agamanya dan melepaskan jabatan ketua majlis peradilan tertinggi.
Imam Khattabi semoga Allah merahmatinya telah berkata mengenai peringatan untuk masuk ke para penguasa ini: (seandainya aku termasuk orang yang mendatangi mereka hari ini lalu tidak membenarkan kedustaan mereka dan termasuk yang berbicara dengan adil apabila menyaksikan majlis-majlis mereka dan memberi nasihat dan yang mendapat nasihat dari mereka) Kitabul Uzlah.
Telah shahih dalam Hadits: "Barang siapa yang mendatangi pintu-pintu penguasa maka dia akan terfitnah" oleh karena itu wahai Syaikh, berhati-hatilah untuk tidak bersandar kepada mereka dengan kata-kata atau tindakan (dan janganlah condong kepada orang-orang yang dholim sehingga anda tersentuh api neraka dan kalian tidak memiliki penolong selain Allah kemudian kalian tidak mendapat pertolongan )
Sesungguhnya barangsiapa yang tidak mampu menjelaskan kebenaran dan membelanya, tidak lebih dari orang yang menahan diri dari menjelaskan kebatilan, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kemudian hendaklah ia berbicara yang baik atau tetap diam" hadits riwayat Al-Bukhari.
Penutup
Saya berharap anda tidak merasa keberatan dengan perkataan ini dan menganggapnya keluar dari adab-adab nasihat, karena urusannya sangat serius dan penting serta tidak boleh mendiamkannya.
Apa yang telah kami sebutkan telah dimaklumi oleh para ulama, dimana para pemuka ulama dan dai telah mendahului kami dalam mengingatkan anda, dimana mereka telah menyampaikan beberapa nasihat kepada anda. Diantaranya nasihat kepada anda beberapa waktu lalu yang keberatan dengan fatwa yang membolehkan perdamaian pasif yang palsu ini dengan Yahudi, dengan menjelaskan bahwa fatwa itu tidak memenuhi syarat secara syar'i, memperingatkan bahaya yang besar baik secara agama dan dunia yang diakibatkan,  dimana termasuk yang mendatangani nasihat tersebut para masyayikh  terkemuka, seperti Ibnu Jibrin, Abdullah Qu'ud, Hamud At-Tuwaijiri, Hamud Asy-Syu'aibi, Al-Barrak, Al-Audah, Al-Khudzairi, Ath-Thariri, Ad-Dibyan, Abdullah At-Tuwaijiri,Abdullah Al-Jalali, 'Aidh Al-Qarni,...dan banyak lagi.
Dalam perang di Yaman baru-baru ini ketika keluar fatwa anda yang disinggung diatas, ada 25 ulama yang mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengannya dengan menjelaskan yang benar secara syarie dalam masalah tersebut, diantara para ulama terkemuka tersebut : Al-Mis'ari, Asyu'aibi, Al-Jalali, Al-Audah, Al-Hawali, Al-'Amru, Al-Yahya, At-Tuwaijiri,... dan banyak lagi.
Kesimpulannya:
Kami memohon kepada Allah Yang Maha Tinggi untuk menunjukkan kepada kita kebenaran dan membantu kami mengikutinya, dan menunjukkan kebatikan kepada kami dan memudahkan kami untuk menghindarinya, dan menyimpulkan untuk umat ini urusan yang baik dimana orang-orang yang mentaatiNya menjadi mulia, dan yang menentangNya menjadi hina, diperintahkan didalamnya kebaikan dan dicegah didalamnya kemungkaran, dan dihukumi didalamnya keadilan, dan dibela kebenaran, dan bendera jihad berkibar tinggi, untuk mengembalikan kemuliaan umat dan martabatnya, mengangkat bendera tauhid kembali diatas setiap bumi islam yang direbut... dimulai dari Palestina sampai ke Andalusia dan lain-lainya yang termasuk negeri-negeri Islam yang hilang karena pengkhianatan para penguasanya.
Kita berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk menyerahkan urusan  kami kepada pilihan kami dan menjaga kami dari orang yang jahat, dan kami memohon keteguhan dalam perkataan dan kebenaran dalam amalan dan taufik terhadap apa yang dicintai dan diridhoinya dalam hidup dan khusnul khatimah ketika mati, sesungguhnya Dia yang Berkuasa atas hal itu.
Dan seruan kami terakhir, Segala puji untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Usamah bin Muhammad bin Ladin
Tanggal 27/07/1415 H
Share this post

Pernyataan Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan mengenai Konferensi London

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih,
Dunia tahu bahwa Amerika menyerang secara brutal dan ilegal menyerang Imarah Islam dan bangsa kami pasca 11 September dengan dalih perang melawan terorisme, dan menduduki negeri yang kami tercinta. Kejahatan global ini kemudian memperburuk rakyat kami yang tertindas dan sengsara dengan berbagai masalah dan kesulitan.
Awan hitam kekejaman dan pelanggaran telah menelan bangsa kami yang tertindas. Rangkaian pembunuhan, pencurian, penodaan nasional dan nilai-nilai agama serta perbuatan-perbuatan keji lainnya bermula di bawah nama demokrasi, rekonstruksi dan hak asasi manusia. Kebrutalan dan barbarisme mendapat tempat di negara ini di bawah nama yang sama, demokrasi dan rehabilitasi, dan pada saat yang sama, dimulailah fase anarki, ketidakamanan, penjarahan, ketidakterhormatan, perdagangan narkoba, korupsi di kalangan pemerintah dan pejabat-pejabatnya. Pedagang barang-barang yang memabukkan, pelanggar hak asasi manusia, orang-orang yang korup, pengkhianat dan perampas hak-hak rakyat pribadi telah merebut kekuasaan (pemerintah). Mereka melakukan pemilihan yang paling memalukan, yang sekarang menjadi pembicaraan di kalangan rakyat karena sarat dengan penipuan.

Para komandan perang yang ada di bawah kepemimpinan Obama dan Brown ingin menipu masyarakat dunia dengan mengadakan konferensi London, seolah-olah menunjukkan bahwa banyak yang masih mendukung mereka. Dengan demikian mereka berharap dengan hal itu mereka dapat menghindari kemarahan rakyat mereka sendiri. Tentu saja, penyerbuan mereka terhadap negara kami bertentangan dengan semua hukum, norma, dan prinsip-prinsip moralitas. Oleh karena itu, semua rakyat Afghan dan muslim wajib untuk menjaga dan mempertahankan hidup, harta benda, kehormatan, dan nilai-nilai agama mereka.

Mujahidin Imarah Islam merupakan anak-anak negeri ini. Mereka tahu betul setiap puncak dan ngarai di negara ini dan siap untuk melakukan pertahanan. Kekalahan dan keburukan akan menjadi nasib para penjajah.

Perlu disebutkan bahwa amir Mullah Mohammad Omar (Semoga Allah melindungi beliau) telah dengan jelas mengatakan bahwa kami menginginkan aturan Islam tegak di negara kami. Kami tidak bermaksud untuk membahayakan negara-negara tetangga serta negara-negara lain di dunia, sebagaimana kami tidak ingin mereka membahayakan kami. Kami tidak akan membiarkan tanah kami digunakan untuk melawan negara lain.

Imarah Islam ingin memiliki hubungan yang baik dan positif dengan negara-negara tetangga dalam suasana saling menghormati dan mengambil langkah-langkah luas untuk kerja sama bilateral, pembangunan ekonomi dan masa depan yang sejahtera. Kami ingin siapapun membalas isyarat kami ini dengan maksud serupa. Lebih lanjut, Imarah Islam berkomitmen untuk mengambil langkah bagi terpenuhinya kebutuhan akan pendidikan di negara kami dengan aqidah dan pemahaman Islam serta pengetahuan dunia kontemporer.

Imarah Islam Afghanistan ingin menciptakan suasana yang kondusif tanpa prasangka bahasa dan rasial sehingga siapapun dapat bergandengan tangan satu sama lain dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Dengan demikian, mereka akan menaruh dukungan mereka pada syariat Islam yang sesungguhnya, sebuah perwujudan cita-cita luhur para syuhada, yang menjadi pelindung kehidupan, harta benda, kehormatan, status, dan nilai-nilai agama, serta kebanggaan sejarah nasional.

Sungguh sangat menyedihkan bahwa para penyerang yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah bertekad untuk berpegang pada pendekatan militer dalam hal ini. Kami ingin mengatakan dengan jelas, jika mereka ingin menyelamatkan diri dari kerugian finansial dan kehilangan nyawa yang lebih banyak, mereka tidak semestinya menipu rakyat dengan ilusi rencana dan strategi mereka, sebagaimana mereka tidak seharusnya membuang-buang waktu yang mereka miliki, atau tidak seharunya pula mereka membuat rakyat kami menghadapi penderitaan dan masalah yang bertubi-tubi. Mereka seharusnya menerima solusi yang diajukan oleh Imarah Islam: penarikan total pasukan dari negara kami. Kami menjamin keselamatan dan keamanan bagi para penyerang dalam hal ini.

Jika mereka benar-benar ingin mengambil ukuran perdamaian untuk memecahkan masalah, mereka harus melepaskan saudara-saudara kami yang menjadi tahanan mereka di penjara-penjara di Afghanistan, Pakistan, Guantanamo dan penjara-penjara lainnya. Mereka seharusnya tidak menahan saudara-saudara kami dalam penjara selama bertahun-tahun melawan semua prinsip-prinsip internasional. Mereka juga seharusnya benar-benar menghapus semua saudara kami dari daftar hitam 'terorisme' dan tidak seharusnya pula mereka mengirimkan lebih banyak pasukan. Mereka harusnya telah memenuhi apa yang mereka sendiri katakan.

Semua harusnya memahami bahwa konferensi serupa telah diselenggarakan di masa lalu seperti Konferensi Bonne dan konferensi lainnya di Paris dan Tokyo. Terdapat kampanye propaganda besar sebelum pelaksanaan konferensi yang mengatakan bahwa konferensi itu dilakukan dengan pengeluaran yang sangat besar tapi mereka tidak membuahkan hasil apa-apa untuk menyelesaikan masalah rakyat Afghan. Masalah semakin memburuk, bukannya sebaliknya, karena memang konferensi ini tidak diselenggarakan atas keinginan dan aspirasi dari rakyat Afghan.

Fakta yang sangat jelas bahwa semua usaha keras ini sia-sia dan akan terus seperti itu sampai ada tekad untuk mencari solusi yang nyata dan urgen bagi masalah kami. Jika isu Afghan ini tidak direnungkan dan dibahas secara realistis dan lagi-lagi mencoba untuk memperpanjang pendudukan militer, ekonomi, budaya dan politik di negara kami, maka konferensi ini tidak akan berbeda dengan konferensi lainnya.

Dengan demikian, kami ingin mengatakan bahwa Jihad dan perlawanan atas kemusliman dan kehormatan orang-orang yang kami cintai  terhadap kekejaman dan kebrutalan dari para penjajah ini semakin tumbuh dari hari ke hari. Para musuh itu tidak akan pernah dapat melemahkan atau menghambat momentum ini dengan mengubah tipu daya dan muslihat mereka. Mereka telah melakukan hal yang sama di masa lalu dan saat ini meerka kembali melibatkan saudara-saudara Muslim, para pemberani, dan kepemimpinan Imarah Islam. Beberapa waktu, mereka mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan uang, pekerjaan dan kesempatan untuk memiliki kehidupan yang nyaman di luar negeri, bagi para Mujahidin yang setuju untuk melepaskan aktivitas Jihad.

Mereka kira Mujahidin mengangkat senjata untuk mendapatkan uang atau merebut kekuasaan. Anggapan ini tak berdasar dan sangatlah sia-sia. Jika saja tujuan Mujahidin Imarah Islam adalah meraup materi, maka mereka akan melakukannya dan menerima dominasi dari para penjajah itu sejak pertama kali dan akan mendukung mereka. Segala hal akan mereka peroleh: hidup nyaman, uang dan kekuasaan. Tapi Imarah Islam tidak akan pernah menjual keimanan, hati nurani, tanah dan negara ini untuk keuntungan materi dalam kondisi apapun. Permainan jahat itu tidak pernah tercantum dalam sejarah rakyat Afghanistan yang terhormat.

Para penjajah yang kalah itu harus tahu bahwa tipu daya dan muslihat mereka tidak akan pernah berhasil terhadap orang-orang yang mencintai kemerdekaan Afghanistan. Para penyerbu tidak memiliki pilihan lain kecuali mengakhiri pendudukan mereka di negara dan tanah kami.

Kamis, 13 Safar 1431/28 Januari 2010
Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan

(althaf/tum/arrahmah.com)

26.1.10

RDS FM Streaming


Biarkan Halaman ini tetap terbuka, bila ingin..
Mendengarkan RDS FM Streaming melalui browser..
Terima Kasih dan Selamat mendengarkan, Semoga menjadi berkah.. Amiin...

Bagi sahabat yang ingin pasang player diatas di web/weblog, silahkan copy paste script dibawah ini. Terima kasih...
Browser tidak support

© 2009 RDSFMSolo dot Com

24.1.10

TV: Kabar Gembira dari Asia Tengah, Pejuang Khilafah Semakin Banyak, Setelah dari Penjara Mereka Tak Takut Apapun!



Syabab.Com - Terungkap fakta baru yang sebelumnya tersembunyi. Penguasa rezim di Asia Tengah tak henti-hentinnya memaksakan tuduhan tak berdasar pada partai politik Islam global yang menyerukan penegakkan Islam di bawah naungan Khilafah, Hizbut Tahrir. Berbagai fitnah dan penganiayaan terhadap para aktivis gerakan ini terus berlangsung di Asia Tengah. Tetapi, semuanya tidak membuat aktivitas dakwah tersebut berhenti.Barat yang menyebut dirinya pembela hak asasi manusia dan kebebasan malah mendukung para penguasa diktator tersebut. Mantan Dubes Inggris untuk Uzbekistan, Craig Murray mengatakan, "Dengan dukungan Barat terhadap rezim brutal, kita sedang menciptakan sebuah bow waktu ketidakpuasan di Asia Tengah. Karena Barat mendukung kediktatoran tersebut akan mengambil giliran anti Barat."
Pemimpin oposisi Uzbek, dalam tayangan film dokumenter yang dibuat oleh Michael Anderson yang ditayangkan oleh stasion televisi Al-Jazeera berbahasa Inggris, mengatakan bahwa sekarang ketakutan pada ekstrimisme di Uzbekistan pada skala yang lebih luas. Bukan hanya di kalangan orang-orang religius. Dia memperingatkan bahwa rata-rata para pebisnis, guru, pekerja sedang ditarik ke arah radikalisme.
Kanyebek Mamalatiev, pejabat pada Badan Negara Urusan Agama ketika diwawancarai oleh Anderson, menuduh Hizbut Tahrir melakukan tindakan kekerasan. Ia mengelak jika meningkatnya ekstrimisme karena rezim tidak menjalankan demokrasi.
"Tidak, kita tidak bisa bicara tentang tidak adanya demokrasi. Kami telah memilih cara demokratis. Secara khusus penghormatan terhadap hak asasi manusia. Tapi tentu saja semua orang memahami demokrasi dengan cara mereka sendiri. Jika seseorang berpikir kebebasan beragama adalah untuk melemparkan bom, apakah kita memerlukan agama semacam ini?" katanya.
Ia mengatakan, bahwa Pengadilan konstitusional Kyrgyz telah mendefinisikan Hizbut Tahrir sebagai sebuah organisasi ekstrimis dan dilarang.
"Jika orgnaisas itu tidak punya niat buruk, mengapa mereka mengumpulkan senjata? Granat tangan...," tuduhnya.
Tentu saja, tuduhan palsu tersebut terus dikampanyekan dan diteruskan oleh media penguasa korup yang takut kejahatan mereka terungkap. Tetapi, kebenaranlah yang akan pasti menang.
Perwakilan Hizbut Tahrir di Kyrgyzstan, Dilyor Jumabaev saat diwawancarai oleh Andersoan, menegaskan bahwa Hizbut Tahrir tidak terlibat dalam hal-hal seperti itu.
"Setiap kali ada tindakan keras, lebih banyak orang menjadi anggota Hizbut Tahrir," kata Dilyor Jumabaev.
"Orang-orang muda bisa tertarik kepada siapa kita. Kami duduk bersama mereka dan mempelajari sejarah dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad Saw," kata Jumabaev kepada Anderson.
Dia terdiam sebentar, lalu melanjutkan perkataannya. "Dan mereka setuju dengan jalan damai kami," tambahnya lagi sambil dibarengi dengan senyuman kebahagiaan.
Jumabaev menegaskan bahwa banyak dari orang-orangnya di penjara dan mereka sangat produktif.
"Di penjara ada banyak orang-orang kita dan mereka produktif. Ada sejumlah pasukan dari orang-orang kita keluar. Setelah dari penjara, mereka tidak takut sesuatu apa pun. Segera, Insya Allah, kita akan memiliki sebuah Negara Islam. Sebuah Khilafah!" kata aktivis Hizbut Tahrir tersebut.
Saat Michael Anderson menanyakan kepadanya, "Apakah Anda akan menggunakan senjata atau pasukan dalam proses ini?"
Jumabaev, menjawab dengan meyakinkan sambil menggelengkan kepala, "Tidak! Tidak ada jalan! Hanya kekuatan dari Quran."
Demikianlah, rezim korup dengan berbagai cara terus menerus melancarkan tuduhan palsu terhadap para pengemban dakwah untuk menghentikan seruan terhadap syariah dan Khilafah. Barat pun semakin memperlihatkan kepalsuannya dengan mendukung para diktator tersebut. Tetapi, rencana Allah Swt. lebih dahsyat lagi, hingga suatu tiba saatnya pertolongan Allah datang dan Khilafah Rasyidah berdiri kembali. Tak lama lagi. [z/p&p/frghn/syabab.com

22.1.10

"AHKLAK SALAF" dalam menghadapi godaan PENGUASA


Dari Al-A'masy diriwayatkan bahwa ia berkata: Dari Malik bin Harits, dari Abdurrahman bin Yazid diriwayatkan bahwa ia berkata: Kami pernah bertanya kepada Al-Aqamah: Kalau Anda shalat di masjid, lalu kami belajar kepada Anda, tiba-tiba Anda ditanya, bagaimana? Aku tidak suka kalau disebut: Ini yang bernama Al-Aqamah. Orang-orang bertanya lagi: Bagaimana jika Anda berkesempatan mendatangi para penguasa? Beliau menjawab: Aku takut kalau mereka mencela diriku lebih banyak daripada koreksi yang kuberikan kepada mereka.

Sulaiman At-Taimi berkata: Al-Ahnaf berkata: Ada tiga prinsip yang hanya kukatakan kepada orang yang mau mengambil pelajaran: Aku hanya memasuki pintu penguasa bila dipanggil, aku hanya mencampuri urusan dua orang yang berselisih bila aku dilibatkan, dan aku hanya mengatakan tentang kebaikan kepada orang yang telah duduk bersamaku.

Abdurrazzaq berkata: Aku pernah mendengar An-Nu'man bin Zubeir Ash-Shan'ani menuturkan bahwa Muhammad bin Yusuf atau Ayyub bin Yahya pernah mengutus seseorang untuk menemui Thawus dengan membawakan tujuh ratus atau lima ratus dinar. Maka kepada utusan itu dipesankan: Kalau Syaikh (Thawus) mengambilnya, maka sang Amier akan berterimakasih kepadamu dan akan menghadiahimu pakaian. Maka utusan itu segera menyerahakannya kepada Thawus Al-Janad. Utusan itu menghendaki agar Thawus sudi menerimanya. Namun ternyata beliau menolak. Ketika Thawus lengah, si utusan memasukkan uang itu ke lubang angin di rumah beliau. Kemudian utusan pergi dan mengatakan kepada orang banyak: Dia telah mengambilnya. Suatu saat, mereka mendengar kabar yang tidak mengenakkan dari Thawus. Maka sang Amir berkata: Kirim utusan lagi kepadanya, dan katakan kepadanya supaya mengambalikkan uang yang diberikan kepadanya. Maka utusan itupun mendatangi beliau dan berkata: Mana uang yang dikirimkan oleh Amier kami kepadamu? Beliau menjawab: Aku tidak pernah menerima uang darinya sedikitpun. Utusan itupun pulang, dan merekapun mengetahui bahwa apa yang dikatakannya benar. Maka mereka lalu mengutus orang yang diutus kepada beliau pertama kali. Di mana uang yang pernah kuberikan kepadamu? Tanyanya. Apakah aku pernah mengambil sesuatu darimu? Beliau balik bertanya. Ia menjawab: Memang tidak. Kemudian lelaki itu melihat ke tempat di mana ia meletakkan uang itu. Ia julurkan tangannya. Ternyata ia dapati pundi uang itu telah diselubungi sarang laba-laba. Maka iapun membawanya kembali kepada mereka.

Dari Ma'mar bin Sulaiman, dari Furaat bin As-Saib, dari Maimun bin Mihran diriwayatkan bahwa ia berkata: Tiga hal yang jangan sampai menimpa dirimu: Jangan kalian mendekati penguasa, meskipun kamu bisa mengatakan: 'Aku akan mengaturnya dalam ketaatan kepada Allah. Janganlah kamu mendengarkan ucapan Ahli Bid'ah. Karena kamu tidak menyadari ucapannya yang akan menempel di hatimu. Dan janganlah kamu masuk ke tempat seorang perempuan, meski kamu beralasan: Saya akan mengajarkannya Kitabullah

Katsier bin Yahya meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia berkata: Sulaiman bin Abdul Malik datang ke kota Madinah ketika Umar bin Abdul Aziz bertugas di sana. Ia shalat Dzuhur berjamaah di masjid kemudian membuka pintu kamar di masjid itu dan bersandar ke mihrabnya sambil menghadapkan wajahnya ke arah orang banyak. Tiba-tiba ia melihat Shafwan bin Sulaim. Ia bertanya kepada Umar: Siapa lelaki itu? Aku tidak pernah melihat orang yang lebih berwibawa daripada dia. Beliau menjawab: Itu adalah Shafwan. Maka Sulaiman berkata kepada pelayannya: Tolong ambilkan sekantung uang limaratus dinar. Setelah uang itu diambilkan, beliau berkata kepada pelayannya: Tolong berikan uang ini kepada orang yang sedang shalat itu. Pelayan itu segera mendekati Shafwan yang kala itu sedang shalat. Setelah salam, ia menengok ke arah pelayan itu dan bertanya: Ada yang bisa saya bantu? Si pelayan menjawab: Amirul Mukminin mengatakan, engkau bisa menggunakan uang ini untuk keperluanmu sewaktu-waktu dan untuk kebutuhan keluargamu. Ia berkata: Bukan aku orang yang diperintahkan Sulaiman untuk diberikan uang itu. Pelayan itu menegaskan: Bukankah Anda yang bernama Shafwan bin Sulaim? Ia menjawab: Betul. Kalau begitu, aku memang disuruh memberikan uang ini kepadamu. Ia kembali berkata: Coba pulang dan konformasikan lagi. Lelaki itupun berlalu. Shafwan segera mengambil sandalnya dan keluar dari masjid. Semenjak itu, ia tidak pernah terlihat lagi sampai Sulaiman keluar dari kota Madinah.

Al-Hasan bin Rabie' berkata: Ketika Ibnul Mubarak menghadapi sakaratul maut dalam sebuah perjalanan, beliau berkata: Aku rindu memakan bubur gandum. Kamipun mencarikannya, namun kami tidak mendapatkannya, kecuali milik seorang lelaki yang bekerja untuk penguasa. Ia bersama kami dalam satu perahu. Kami memberitahukan hal itu kepada Abdullah. Beliau berkata: Tak usah diambil. Akhirnya beliau meninggal dan belum sempat mencicipinya.

Dari Ahmad bin Jamil Al-Marwazi diriwayatkan bahwa ia berkata: Ada orang yang bercerita kepada Abdullah bin Al-Mubarak: Sesungguhnya Ismail bin Ulayyah telah diberi tugas untuk mengurus sedekah. Maka Ibnul Mubarak menulis surat kepadanya:

Wahai orang yang menjadikan ilmu hanya sebangsa elang, untuk digunakan menguras harta orang miskin,
Kamu telah membuat makar untuk dunia dan segala kenikmatannya dengan mengorbankan ajaran dien.
Jadilah engkau sebagai lelaki gila, padahal sebelumnya engkau menjadi penyembuh bagi orang-orang gila,
Di mana lagi letaknya hadits-hadits yang engkau riwayatkan dari Ibnu Aun dan Ibnu Sirin untuk disampaikan tentang bahayanya mendekati pintu penguasa?

Kalau engkau beralasan: Aku hanya dipaksa, bukanlah demikian adanya, sang pemandu ilmu bila terjebak di lumpur, setelah membaca kitab, ia menangis dan meminta dibebastugaskan.

Dari Suhnun diriwayatkan bahwa ia berkata: Mencari makan masih mungkin meskipun terhina, namun tidak mungkin mencari makan dengan menjual ilmu. Orang yang gila dunia itu buta, karena ia tidak memperoleh cahaya ilmu. Alangkah jeleknya seorang alim yang mendatangi para penguasa. Demi Allah, setiap kali aku mendatangi penguasa, ketika keluar dari tempatnya, pasti aku memeriksa diriku sendiri, ternyata diriku terkontaminasi. Kalian saksikan sendiri bagaimana aku menentang kehendak penguasa itu dan konsekuensi buruk apa yang aku dapatkan sebagai akibatnya? Sungguh aku tidak pernah menerima apapun dari mereka dan aku tidak pernah sekalipun mengenakan pakaian pemberian mereka.

Al-Anbari berkata: Aku pernah mendengar Al-Busyanji, bahwa ia mendengar Abu Shalih Al-Farra' bahwa ia mendengar Yusuf bin Asbaath menyatakan: Sufyan pernah berkata kepadaku: Kalau engkau mendapatkan seorang qari' yang berlindung kepada penguasa, ketahuilah bahwa ia adalah pencuri. Dan bila engkau melihat dirinya berlindung kepada orang-orang kaya, ketahuilah bahwa ia adalah tukang pamer. Waspadalah agar kamu tidak terpedaya dengan propaganda mereka kepadamu: Bukankah engkau berniat dan mengenyahkan kezaliman dan menolong orang-orang yang di zalimi? Sesungguhnya itu adalah tipu daya Iblis yang digunakan para qari' sebagai jembatan menuju harapan mereka

[Dikutip dari Ainu Nahnu min Ahlaqis Salaf edisi bahasa Indonesia Panduan Akhlak Salaf karya Abdul Aziz bin Nashir Al-Jalil Baha uddien 'Aqiel cetakan At-Tibyan-Solo]