Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

31.5.10

Setelah Bantai Kapal Bantuan untuk Gaza, Israel Siaga Satu

Israel (Voa-Islam.com) - Pembantaian yang dilakukan pasukan Komando Angkatan Angkatan Laut Israel yang menyebabkan nyawa 10 (media Israel menyebut 19) aktivis kemanusiaan internasional untuk Palestina melayang, memicu kemarahan warga Muslim di seluruh dunia termasuk warga muslim Arab yang tinggal di Israel. Zionis menyiagakan penuh pasukannya di sepanjang perbatasan dengan negara tersebut termasuk di wilayah Israel yang di tinggali minoritas Arab dan wilayah jajahan mereka di Tepi Barat, Yerusalem dan Jalur Gaza.
Pasukan keamanan Israel dalam siaga tinggi di sepanjang perbatasan negara tersebut, serta sekitar Yerusalem dan Tepi Barat, menguatkan untuk respon setelah setidaknya 10 aktivis internasional (media Israel menyebutkan 19) dibantai oleh pasukan Komando Angkatan Laut Israel yang menyerbu sebuah kapal  bantuan yang menuju ke Gaza.

Tentara Israel berada dalam posisi siaga di Gaza, perbatasan Syria dan Libanon. Di Yerusalem, orang-orang Palestina yang marah melemparkan batu pada pasukan polisi yang ditempatkan dekat pintu gerbang Kota Tua.
..Tentara Israel berada dalam posisi siaga di Gaza, perbatasan Syria dan Libanon. Di Yerusalem..
Sebuah demonstrasi spontan meletus di Nazaret ketika penegak hukum berwenang Israel bersiap untuk antisipasi menghadapi gelombang kekerasan setelah Israel menembak mati sedikitnya 10 aktivis pro-Palestina atas sebuah konvoi bantuan Gaza.

Protes di kota berpenduduk Arab di Israel utara merupakan respon massa pertama terhadap berita di pagi dini hari bahwa pasukan komando Israel telah menembaki armada penumpang kapal kecil saat mereka mendekati zona pengecualian maritim yang diberlakukan oleh Israel dari Gaza.

Laporan-laporan di media berbahasa Arab pada hari Senin bahwa Raed Salah, kepala Gerakan Islam Israel-Arab cabang utara telah terluka parah, memicu kemarahan meluas di kalangan minoritas Arab di negara itu yang berjumlah sekitar 20 persen dari populasi.

Pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF), berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan mengatakan kepada Haaretz bahwa Salah masih hidup - tetapi tidak memberikan rincian lain atas kondisinya.

Wakil Salah, Kamel Khatib, mengatakan dalam sebuah wawancara radio bahwa masih tidak ada indikasi yang jelas dari starus Salah. Khatib mengatakan bahwa jika jelas Raed Salah terbunuh, Israel akan secara langsung bertanggung jawab.

Pemerintah setempat di daerah-daerah berpenduduk Arab di Israel pada Senin menyatakan pemogokan umum untuk hari berikutnya.

Para pemimpin Israel-Arab mengutuk penanganan penangkapan oleh Israel.
Mohammed Barekah anggota Knesset  (parlemen Israel) memberikan pujian sinis bagi pemerintah, mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Ehud Barak pada "kemenangan yang menentukan armada bajak laut tentara atas kapal penumpang kebebasan sipil".

Barakeh menambahkan: "Setiap pemerintah yang menempatkan dirinya di luar hukum internasional dan kemanusiaan akan menyerahkan diri ke tong sampah dari sejarah.
..MK Taleb al-Sana mengatakan operasi itu "mengekspos wajah buruk dari Zionisme, kekerasan dan agresi pemerintah Israel..
MK Taleb al-Sana mengatakan operasi itu "mengekspos wajah buruk dari Zionisme, kekerasan dan agresi pemerintah Israel". Sana menjelaskan penangkapan tersebut sebagai tindakan teror negara terhadap misi kemanusiaan dan menyerukan para pemimpin Israel untuk diadili atas kejahatan perang.

"Kejadian ini membuktikan Anda tidak perlu menjadi seorang Jerman untuk menjadi Nazi," katanya.

Menjelang istirahat makan siang, polisi mempersiapkan diri dari gangguan di daerah mayoritas Arab di utara negara itu, serta di sekitar Masjid Al-Aqsa di atas Kuil Suci di Yerusalem, pelabuhan di Asdod dan rumah sakit di seluruh negara di mana korban dirawat .

"Saat ini kita harus bertindak dengan pengendalian dan kontrol, agar tidak mengobarkan situasi sia-sia," kata komandan polisi David Cohen.

Menteri keamanan internal, Yitzhak Aharonovitch, juga mengadakan rencana pertemuan darurat dengan polisi, mengatakan bahwa saat ia berharap untuk mempertahankan ketenangan, lembaga penegak hukum disusun untuk setiap akhirnya.

Komisi Tinggi Pemantau Arab, yang merupakan minoritas Arab Israel, meminta pasukan Israel untuk tetap berada di luar kawasan Arab agar tidak memancing kekerasan.

"Pemerintah Israel dan polisi membawa tanggung jawab atas keselamatan warga negara Arab yang akan menuntut hak untuk protes terhadap polisi pemerintah dan kementerian pertahanan yang membawa pesan perdamaian ke Gaza." (aa/haaretz.com)

22.5.10

Gerombolan Kristen Membuat Kisruh


KH. Sulaiman Zachawerus: Gerombolan Kristen Membuat Kisruh

Setelah gagal mencoba kekuatan tempur umat Islam di Ambon Maluku dan Poso Sulawesi Tengah satu dasawarsa lalu, tampaknya para fundamentalis dan teroris Kristen tidak kapok-kapok.
Kali ini giliran mereka akan mencoba kekuatan tempur dengan menguji kesabaran umat Islam Bekasi Jawa Barat.

Terbukti pada  peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei lalu, kurang lebih 200 teroris fundamentalis Kristen berusaha menduduki Masjid kebanggan  umat Islam Bekasi, Masjid Agung Al Barkah. Dibawah pimpinan tokoh fanatik fundamentalis Kristen Bekasi, Benny Tunggul, Pasukan Salib itu sengaja membentuk formasi Pedang Salib di halaman masjid Al Barkah.

Hal itu mengisyaratkan mereka siap mengobarkan perang melawan umat Islam. Persis seperti ketika Pasukan Salib dari Eropa pada abad pertengahan lalu ketika berusaha menguasai Dunia Islam dengan terlebih dahulu menguasai Kota Suci Baitul Maqdis (Yerusallem), dimana sebelum memulai perang mereka selalu membentuk formasi Pedang Salib terlebih dahulu. 

Tampaknya kaum teroris Kristen Bekasi ingin sekali lagi menguji kekuatan umat Islam di daerah yang dulu dikenal sebagai kampung para syuhada dalam melawan pasukan kolonial Kristen Belanda tersebut. Kekuatan tempur umat Islam tentu saja sangat siap menghadapi kaum minoritas yang dikenal sangat fanatik dan agresif dalam memurtadkan umat Islam, dimana target jangka panjangnya adalah menjadikan Indonesia negara Kristen kedua di Asia setelah Filipina.

Berikut ini wawancara dengan Ketua MUI dan FKUB Kabupaten Bekasi, KH Sulaiman Zachawerus seputar Kristenisasi yang semakin gila-gilaan di Bekasi tanpa mengindahkan peraturan dan etika hubungan antar agama, serta bagaimana reaksi umat Islam dalam menghadapi bahaya pemurtadan tersebut.          

Penghinaan terhadap Masjid Agung Al Barkah dan pelecehan Al Qur’an oleh kaum Kristen (Nasrani), bagaimana reaksi umat Islam Bekasi ?
Waktu kejadian pada 2 Mei lalu, mereka mendompleng Hari Kebangkitan Nasional. Waktu itu Masjid Al Barkah dalam keadaan sepi sehingga tidak ada yang bisa menghalangi. Sebab masjid bukan seperti gereja yang selalu terkunci, masjid selalu terbuka 24 jam sehari. Kita tidak tahu apa maksud mereka menghina masjid.

Gerombolan Kristen ini dengan sengaja menciprati seorang takmir masjid dengan air yang  berarti pemberkatan. Pemberkatan berarti mengusir roh setan yang ada pada umat Islam.  Itu jelas kelakuan kurangajar, berarti umat Islam dianggap seperti setan.

Tetapi langkah gerombolan Kristen  memasuki masjid dengan membawa atribut salib dan bintang david Yahudi, jelas mempunyai maksud tertentu. Apa dia ingin menunjukkan diri sudah berani dengan mengatakan kepada kelompoknya kalau umat Islam penakut,  sehingga bisa terjadi pengertian yang bermacam macam. Jelas ini membuat kisruh di kalangan umat Islam, sehingga forum anti pemurtadan Bekasi Ahad (9/5) lalu mengadakan apel akbar, yakni menyerukan sikap umat Islam Bekasi.  Ini jelas merupakan penistaan agama.  Seharusnya aparat keamanan seperti polisi dan Pemda pro aktif menyelesaikan masalah ini, dan terhadap oknum-oknum yang bertanggung jawab harus dihukum.
Bagaimana menurut anda tanggapan Walikota Bekasi Mochtar M  setelah kejadian itu ?
Sampai sekarang Walikota masih diam saja, belum ada reaksi apa-apa. Saya sudah ketemu dengan Wakil Walikota untuk minta klarifikasi tentang masalah ini. Mengapa Wakil Walikota sebagai Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Bekasi kok dipakai untuk pawai alegoris.  Wakil Walikota berjanji akan melakukan somasi terhadap Benny Tunggul, orang yang dianggap mencatut nama BNK Bekasi dan dirinya dari sekelompok orang  dengan membawa nama panji-panji salib dan bintang david Yahudi. Kasus yang melibatkan sekolah Bellarminus ini harus diselesaikan secara hukum.  Karena ada penistaan agama orang lain, pelecehan Kitab Suci Al Qur’an dan ada pencatutan nama BNK dan Wakil Walikota Bekasi.

Bagaimana reaksi Kapolres Bekasi menanggapi kasus menghebohkan ini ?
Belum ada reaksi apa-apa, bahkan Kapolres AKBP Imam Sugiyanto sepertinya keberatan dengan orasi para pembicara pada Apel Akbar umat Islam Bekasi di Masjid Al Barkah (9/5) lalu. Seperti orasi Ustad Abdul Kadir Jaelani dan Ustad Abu Bakar Ba’asyir yang menganggap negara ini kafir. Juga ada kata-kata bunuh seperti yang diucapkan Ustad Abdul Kadir Jaelani sebagainya. Menurut Ustad Abu, kalau tidak mengkafirkan berarti jadi kafir, maka harus perang.

Dalam pandangan polisi, ucapan ini bisa jadi delik karena memprovokasi umat. Untung tidak terjadi apa-apa, sebab kalau terjadi bisa dikatakan telah menghasut. Saya akan bilang pada Kapolres, umat Islam mana yang agamanya dihina tidak marah. Paling ini hanya perkataan saja. Buktinya setelah Apel Akbar semua aman, tidak terjadi apa-apa. Seandainya waktu itu ada yang mengkomando serbu, saya yakin Sekolah Bellarminus sudah habis. Bellarminus adalah sekolah Kristen sejak SD, SMP hingga SMA.

Kita masih bisa mengendalikan umat. Artinya, tokoh-tokoh umat, para ulama dan pimpinan umat di Bekasi ini masih berharap adanya dialog, adanya penyelesaian secara cool, sehingga tidak menimbulkan tindakan  anarkhis. Waktu Apel Akbar itu saya diundang sebagai Ketua Forum Komuikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi. Meski persoalannya terjadi di Kota Bekasi, tetapi karena saya ikut aktif memantau berbagai perkembangan Kristenisasi di Bekasi, maka mereka juga mengundang saya pada Apel Akbar tersebut.

Sebagai kelompok minoritas, mengapa orang Kristen di Bekasi berani unjuk kekuatan terhadap umat Islam yang mayoritas ?
Apakah mereka yang berani ataukah kita yang penakut. Kalau mereka berani, tentu ada yang membeking, dimana sudah jelas bekingnya adalah tangan kekuasaan seperti Pemda. Sementara tangan keamanannya seperti Polres atau Kodim.

Ketika Pilkada tahun 2007 lalu dimana Mochtar terpilih sebagai Walikota, konon katanya andil dari pihak Kristen cukup besar untuk terpilihnya. Mungkin berupa donasi atau suara,  sehingga mochtar terpilih menjadi Walikota. Kalau  orang sudah menerima budi seperti itu, tentu saja mereka merasa bisa bertindak sebebas-bebasnya termasuk memurtadkan umat Islam Bekasi. Meski Mochtar sebagai Muslim, tampaknya tidak memiliki izzah untuk menanggani segala macam persoalan umat Islam. Persisnya bagaiman deal antara Walikota dengan pihak Kristen, sejarah nanti yang akan membuktikannya.

Makanya mereka mulai berani unjuk gigi, sepereti mengadakan bazar akbar di Galaksi, kemudian umat Islam langsung di baptis disitu. Tangan meraka dicap gereja  dan dianggap telah sepakat untuk menjadi Kristen kemudian  di babtis, sehingga menghebohkan umat Islam. Juga pembangunan berbagai gereja tanpa izin dan tanpa rekomendasi dari FKUB, Ini menunjukkan kepongahan mereka,  tanpa mengindahkan perasaan umat Islam.

Kalau saya sebagai ketua FKUB di Kabupaten Bekasi cukup tegas. Gereja bisa dibangun kalau sudah memenuhi persyaratan administratifnya dimana 90 dan 60 harus setuju. Tetapi ternyata dalam faktanya ada protes umat Islam di lapangan, maka tidak akan kami berikan rekomendasi. FKUB Kota Bekasi kelihatan lebih kondusif daripada di Kabupaten Bekasi. Persoalannya, tetapi justru menimbulkan kekisruhan.

Menurut anda,  Walikota Bekasi berpihak kepada kaum Kristen ?
Kalau ditanya dia selalu bilang tidak. Tetapi gebrakan-gebrakannya kelihatannya ya. Jadi kita susah membacanya. Walikota Bekasi berasal dari PDI Perjuangan. Kalau mengucakan salam ya fasih.

Apa memang Bekasi menjadi sasaran utama Kristenisasi di Indonesia ?
Posisi Bekasi sebagai kota penyangga Jakarta, seperi Depok dan Tangerang, sehingga sangat strategis untuk dibangun kekuatan. Ketikaa Menteri Perumahan Rakyat dijabat Cosmas Batubara, semua perumahan difasiitasi untuk orang Kristen, itu jelas ada maksudnya. Anggota DPR RI yang Kristen, sangat memperhatikan apa yang terjadi dengan kasus  pengembangan gereja illegal di Bekasi ini, Jika pembangunan gereja illegal dicegah umat Islam, maka anggota DRR dan Komnas HAM sampai turun ke lapangan.

Seperti pembangunan gereja illegal di Desa Cijalen, mereka menggunakan tanah kosong yang dibeli untuk aktifitas gereja dan diprotes umat Islam. 
Akibatnya FKUB bersama aparat keamanan mengemboknya. Kemudian mereka bikin acara gereja di jalanan. Kapolres menjaga mereka yang mengadakan kebaktian di jalanan tersebut.

Karena pemberitaan itu, akhirnya Kapolres dipanggil Komisi III DPR dan saya juga turut diundang. Anggota Komisi III menganggap ada diskriminasi dan saya jelaskan duduk persoalannya.  Umat Kristen sedang membangun citra bahwa dirinya terzalimi umat Islam. Ini jelas tidak betul ! Mereka sampai memanggil pengamat dari luar negeri. Mereka mengatakan kebebasan beragama dihalang-halangi umat Islam, sehingga aparat keamanan dan pemerintah juga terkena, seperti ikut menzalimi umat Kristen.

Padahal selama ini umat Islam tidak pernah menysuahkan umat Kristen. Sebab dalam kasus pembangunan rumah ibadah, punya peraturan sendiri. Sebab kalau dilanggar umat Kristen perlu kita pertanyakan. Dengan adanya FKUB sebagai hasil peraturan bersama antara Mendagri dan Menag, Nomor 8 Tahun 2006, justru makin membuat mereka berpeluang untuk mendirikan gereja, sebab persyaratannya begitu mudah.

Bayangkan, kalau 90 orang pengikut mereka tidak cukup dalam sebuah Kalurahan, mereka bisa mencari pada Kalurahan lain bahkan sampai Kecamatan dan Kabupaten. Kemudian didukung 60 warga yang tidak keberatan dan tidak perlu orang Kristen, sehingga persyaratannya menjadi mudah. Namun ternyata mereka tidak memenuhi syarat, dimana syarat yang begini mudahnya terasa begitu sulit bagi mereka. Memang mereka kekurangan umat tetapi terus ngotot untuk membangun gereja baru di lingkungan perkampungan Islam. 

Saya memiliki pengalaman, dimana Kristen dikenal memiliki 223 sekte dan setiap sekte meminta didirikan gereja sendiri-sendiri. Lha lahannya dimana, sebab kalau diletakkan dalam satu lahan akan terlalu panjang, tetapi kalau dibikin bertingkat maka akan terlalu tinggi. Tetapi kalau Islam masjidnya hanya satu. Siapa saja dan dari mahzab mana saja bisa sholat di masjid yang sama. Tetapi kalau Kristen gerejanya harus satu sekte dengan dia.

Bagaimana seandainya orang Kristen ngotot sehingga terjadi bentrokan dengan umat Islam Bekasi ?
Mereka pasti akan terkena batunya, sebab umat Islam itu seperti kata orang Betawi “lu jual ku borong”. Kita selama ini kan sebagai umat yang paling toleran. Di negeri yang mayoritas muslim, semua umat yang berlainan agama akan dilindungi, mereka tidak akan diapa-apakan. Berbeda dengan umat Islam di negara yang mayoritas Kristen atau lainnya, maka umat Islam akan dinista, disiksa dan dibunuh.

Kalau penistaan yang mereka tujukan kepada umat Islam Indonesia yang mayoritas dilakukan terus menerus  seperti yang kita baca di blok-blok internet dimana penistaan mereka luar biasa terhadap Islam, umat Islam sekarang sudah muak dengan segala aksi merekadan sudah habis kesabarannya, dimana ada saatnya kita sudah tidak tahan lagi. Saya sudah bilang pada aparat Kepolisian, sebagai orang tua yang masih sabar dengan umat ini, tetapi pada yang lain saya akan lepas tangan. Terbukti demo umat Islam pada Jum’at (14/5) lalu berjalan damai dan tidak anarkhis.

Sepertinya pihak Kristen Bekasi sengaja memancing supaya umat Islam bertindak anarkhis ?
Saya kira begitu. Ada skenario besar dibalik itu ! Seperti kasus mbah Priok, dan ini bisa terjadi di Bekasi. Apa motifasinya, sepertinya ada yang menutup-nutupi scenario politik yang diatas dan lebih besar lagi seperti kasus Century. Sehingga perhatian masyarakat nanti akan beralih pada kasus besar tersebut. Padahal selama ini masyarakat Bekasi rukun-rukun saja, meski di dalam terasa panas. Berbagai ruko dan perumahan digunakan sebaagi rumah ibadah tanpa izin, sehingga diprotes umat Islam namun tidak digubris. 

Kalau umat Islam Bekasi terus menerus diprovokasi, apa mungkin bisa menjadi Ambon kedua ?
Saya tidak berharap begitu, tetapi tidak mustahil bisa terjadi seperti itu. Kalau kita terus dipancing, seperti Kota Harapan Indah yang akan dibangun gereja terbesar di Indonesia Santo Albertus dan dibangun tiga patung wanita, dimana jelas mencederai Bekasi sebagai Kota Santri dan Kota Syuhada. 
Dimana pada waktu itu para pejuang Islam Hizbullah yang diimpin KH Noer Ali sama bertempur melawan tentara Kristen Belanda dan berhasil mengusirnya dari Bekasi. Banyak pejuang Hizbullah yang mati syahid di Bekasi ini. Sekarang kota ini dinista kaum Kristen dengan patung perempuan setengah telanjang dan dibangun gereja diberbagai tempat yang mayoritas beragama Islam. 

Padahal di dekat Kota Harapan Indah terdapat Pondok Pesantren At Taqwa, kalau di Jawa itu termasuk daerah Kauman. Tetapi dengan bangga mereka akan membangun gereja terbesar di Indonesia yang diprotes umat Islam. Tetapi selama ini protes umat Islam tidak pernah digubris, padahal latar belakang perijinan pembangunan gereja itu muncul dengan cara penipuan terhadap umat Islam setempat. Katanya tanda tangan buat blangko kerja, tetapi kemudian mereka sama di baptis. Lama kelamaan mereja jadikan ijin pembangunan gereja dan diajukan ke Walikota, dimana mereka berdalih telah disetujui umat Islam. Ini merupakan penipuan terhadap umat Islam dan tindakan tidak fair. 

Bagaimana sebaiknya sikap umat Islam Bekasi dalam menghadapi provokasi kaum Kristen ini ?

Kita akan selalu menempuh jalan musyawarah. Kita akan undang Pemda dan aparat keamanan untuk menertibkan tindakan yang tergolog pada pencemaran agama ini, seperti kasus Masjid Al Barkah. Berbagai gereja illegal supaya mengajukan permohonan agar menjadi legal dan sesuai dengan persyaratan yang ditempuh dan jangan sampai curang sesuai dengan UU dan peraturan yang berlaku.

Jangan sampai memancing umat Islam pada tindakan anarkhis. Sebab kalau sampai terjadi sekali lagi, maka itu sudah tidak terelakkan lagi. Sebab umat Islam sudah terlalu banyak menahan sabar. Kalau sampai meletus akan menjadi bom waktu, bisa menjadi Maluku atau Ambon kedua di Bekasi.

Saya sebagai orang yang dituakan umat Islam Bekasi, berusaha mendekati pihak Pemda dan aparat keamanan untuk diwaspadai. Aparat Kepolisian harus pro aktif untuk menyelesaikan secara hukum dan menindak orang-orang yang bertanggungjawab menodai Masjid Al Barkah. Sementara itu berbagai pembangunan gereja illegal harus dihentikan terlebih dulu.
Para pencemar Masjid Al Barkah harus dihukum dengan setimpal. Sebab kalau dibiarkan, maka umat Islam yang akan menghukumnya. Sekarang umat Islam masih bisa menahan diri, tetapi kalau saatnya sudah tidak bisa menahan diri bagaimana, itulah yang dikhawatirkan. Kita selalu mencari solusi terbaik.  (Abdul Halim/suara islam)
***

Pejuang Islam dari Maluku Utara
Nama KH Sulaiman Zachawerus sudah tidak asing lagi bagi kalangan aktifis Islam di Kota dan Kabupaten Bekasi. Sebagai Ketua Garda Umat Islam Kota Bekasi (GAMIS), Ustad Sulaiman berperan sangat aktif dalam membentung upaya Kristenisasi dan pemurtadan umat Islam Bekasi.

Meski lahir di Jakarta pada 25 April 1948, namun kedua orang tuanya asli dari Ternate-Halmahera  Maluku Utara. Maka tidaklah mengherankan jika bapak 10 anak dan suami dari 2 istri ini sangat bersemangat membela eksistensi umat Islam di Ternate dan Halmahera sebagai asal kampung halamannya dan umat Islam di Bekasi sebagai daerah tempat tinggal sekarang ini. Segala potensinya dikerahkan demi kejayaan Islam di Indonesia dan selalu siap jiwa raga dalam menghadapi setiap rongrongan eksistensi umat Islam di Indoensia. (Lim) voa-islam

21.5.10

Hanya Pemuda Kota Solo Yang Berani Demo Kecam Densus 88

Diposting pada Jum'at, 21-05-2010 | 16:53:35 WIB

SOLO - Ratusan pemuda yang mengatasnamakan “Solidaritas Umat Islam Surakarta” (SUIS), Jumat (21/05/2010), pukul 13.00 WIB mengadakan aksi di depan Mapoltabes Surakarta. Aksi dilakukan dengan Long March (jalan kaki) dari Masjid Kota Barat menuju Mapoltabes Surakarta.

SUIS adalah gabungan elemen Islam yang ada di Solo, antara lain dari LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta), JAT (Jama’ah Anshorut Tauhid), FOSIKOM (Forum Silaturahmi dan Komunikasi Remaja Masjid), Perguruan Pencak Silat Teratai Mas (TM) dan beberapa Pondok Pesantren, antara lain Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ponpes Al Abidin.

Menurut Humas SUIS, Endro Sudarsono, Aksi tersebut terkait dengan penangkapan yang dilakukan Densus 88 Anti Teror (D88-AT) kepada beberapa orang yang notabene adalah aktifis dakwah, yang kesemuanya adalah orang Islam.

Bahkan penangkapan tersebut dilakukan secara semena-mena dan tanpa ada prosedur yang jelas. Yang memprihatinkan adalah adanya eksekusi mati yang dilakukan D88-AT dalam beberapa penangkapan, sedangkan statusnya masih terduga teroris, karena belum adanya bukti dalam pengadilan.

Dalam orasinya, perwakilan SUIS mengatakan, “Bahwa saat ini Amerika dan sekutunya sedang ingin ‘memberangus’ dan menuduh orang Islam yang ingin menegakkan dan membela agamanya, dengan tuduhan Teroris. Apabila Indonesia yang diwakili Densus 88, ingin melakukan hal yang sama dengan ‘membeo’, maka berarti Indonesia telah membuat permusuhan dengan Islam.”

“Dan apabila Amerika menuduh orang Islam yang ingin menegakkan dan membela agamanya dengan teroris, maka kami siap disebut TERORIS, untuk melawan kedzoliman Amerika.” Tambahnya

Beberapa tulisan ikut meramaikan aksi tersebut. “Densus Penyebar Teror di Masyarakat”, “Densus Antek Amerika, BUBARKAN”, Dulu Ada PKI, Sekarang Ada Densus”, dan masih banyak lagi

Dalam aksi tersebut, beberapa perwakilan aksi diterima oleh pihak Kapoltabes Surakarta, Slamet Riyadi-Kabag Op, Joko Wibowo-Kabag Intel dan Subandrio-Kabag Bina Mitra.

Pada kesempatan pertemuan tersebut, Muhammad Sholeh Ibrahim, Ketua SUIS, memberikan Surat Tadzkiroh (Peringatan) kepada pihak kepolisian.

Dalam isi surat tersebut ditujukan untuk, Presiden RI, Kapolri, Komnas HAM, Komisi III DPR RI, Satgas Anti Mafia Hukum, MUI Pusat dan Ormas Islam.

Isi surat tersebut, adalah:

Terkait dengan penanganan terorisme di Indonesia, perlu disampaikan bahwa:

1.    Isu terorisme sengaja disebarluaskan dalam rangka melemahkan kekuatan Muslimin di dunia, dengan berbagai kepentingan seperti penjajahan, ekonomi, politik militer dan penyebaran agama tertentu.
2.    Isu terorisme disuarakan dan dipimpin oleh Amerika Serikat dan dibantu oleh sekutu sekutunya. Secara nyata di Afganistan, Irak, dan Palestina.
3.    Pembentukan Detasemen Khusus 88 Anti Teror tidak lepas dari pengaruh serta bantuan dari Amerika dan Australia.
4.    Yang menjadi target adalah Aktifis dakwah, pejuang yang secara sukarela membantu para korban pembantaian Muslimin Afganistan oleh tentara Rusia, juga pembantaian 5000-an warga sipil di Ambon dan pembantaian 3000-an Muslimin di Poso oleh kelompok yang menamakan dirinya sebagai Laskar Kristus.
5.    Hampir 100% yang ditangkap Densus 88 AT adalah penduduk sipil yang beragama Islam.
6.    Dalam hal penanggkapan sering dilakukan tanpa adanya prosedur yang benar seperti:
a.    Sering tidak disertai Surat Penangkapan.
b.    Densus 88 AT sering kali salah tangkap seseorang yang tidak sama sekali terkait dengan pelaku teror dan tidak merehabilitasi nama baiknya.
c.    Waktu Penangkapan 7x24 jam sering dijumpai hal-hal yang tidak manusiawi,  dan melangggar HAM.
d.    Untuk medapatkan informasi/introgasi Densus 88 AT sering menggunakan metode kekerasan fisik maupun psikis.
e.    Densus 88 AT sering melakukan eksekusi mati seseorang yang statusnya masih Terduga Teroris.
7.    Sejak Rabu/Kamis tanggal 12/13 Mei 2010 hingga hari ini keluarga Joko Purwanto, Hamid Agung Wibowo dan Erwin belum mendapatkan Surat Penangkapan serta keterangan resmi apapun dari Mabes Polri.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas maka kami menilai:

1.    Telah terjadi pelanggaran pasal 28 UUD 1945, pasal 28 i UUD 1945 menyebutkan hak untuk tidak disiksa, baik secara fisik maupun mental.
2.    Telah terjadi pelanggaran  UU Nomor 5 tahun 1998 tentang Antipenyiksaan
3.    Telah terjadi pelanggaran UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
4.    Telah terjadi pelanggaran UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Untuk itu Kami meminta kepada pihak-pihak terkait:

1.    Membubarkan Densus 88 AT karena telah berbuat di luar prosedur hukum, melanggar HAM dan keberadaanya justru tidak membuat simpati masyarakat luas. Dalam hal ini kami mendukung Komnas HAM yang telah membentuk Tim Kecil untuk mengevaluasi kinerja Densus 88 AT. Perbuatan Densus 88 AT justru semakin menjatuhkan citra Polri di Masyarakat.
2.    Kepada Komisi III DPR kami mengusulkan perlunya pembentukan Pansus Densus 88 AT kaitanya dengan aliran Dana Asing dan Operasi Militeristik (Penyiksaan dan Pembunuhan) di lapangan.
3.    Mengharap Ketua MUI/Wantimpres K.H Amidhan memberikan Tausiah/Masukan secara jujur kepada Presiden SBY dan Kapolri Bambang Danuri Hendarso tentang Akar Terorisme Global serta hubungannya antara negara Barat dengan dunia Muslim.
4.    Mendukung pernyataan dari KH. Amidhan (MUI Pusat), Patrialis Akbar (Kemenkum HAM), Hendardi (YLBHI) , Hasyim Muzadi (PBNU), dan Din Syamsudin (PP Muhammadiyah) tentang penangkapan hidup-hidup secara prosedural terduga pelaku teror dan tidak langsung mengeksekusi mati.
5.    Meminta Mabes Polri segera membebaskan 2 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Abdul Rahman dan Abdul Rahim, serta Heri Suranto karena yang bersangkutan adalah berkelakuan baik, aktif di kampus/sekolah, berprestasi, dan sangat potensial.
6.    Meminta kepada Satgas Anti Mafia Hukum untuk menyikapi pemberitaan yang beredar di masyarakat dan di internet sebuah kesaksian yang ditulis dengan judul “Dagelan Penggrebegan Teroris.”
[muslimdaily.net]

18.5.10

Maulana dan Saptono alias Pak Tuo

Diposting pada Selasa, 18-05-2010 | 20:39:24 WIB

PAMULANG BARAT - Hari ini, Selasa 18 Mei 2010, jenazah Ahmad Maulana dapat dibawa pulang dari RS Polri Kramat Jati, setelah hampir sepekan jasad Maulana berada di Kamar Es RS Polri Kramat Jati tersebut.

Sekitar pukul 10:00 WIB, dua mobil Avanza rombongan keluarga Maulana tiba di RS Kramat Jati. Begitu mengenali jika jenazah tersebut benar Maulana, keluarga segera memandikan dilanjutkan dengan mengkafani. Pada saat dimandikan, terlihat darah masih mengalir keluar dari mulut dan lubang telinga. Luka tembak terlihat pada ulu hati hingga tembus ke bagian pinggul ke bawah pada tubuh Maulana yang kekar tersebut.

Menjelang Dhuhur mobil ambulance yang sehari sebelumnya juga dipakai untuk mengantar jenazah Saptono (pria yang ditembak mati Densus88 di Cikampek) mulai keluar dari komplek rumah sakit. Sekitar pukul 12:30 WIB jenazah tiba di rumah orang tua Maulana yang beralamat di Reni Jaya Baru AA6/2, Jalan Flamboyan 3, Pamulang Barat.

Jenazah disemayamkan beberapa saat dirumah, kemudian dibawa ke mushola Al Hikmah yang berjarak sekitar 200 meter untuk disholatkan puluhan jamaah.

Selesai disholatkan, jenazah Maulana dibawa ke pemakaman Pondok Petir, Depok yang berjarak sekitar 4 km dari rumah orang tua Maulana. Puluhan pemuda yang mengantar jenazah tak henti-henti meneriakkan takbir. Sekitar pukul 13:30 WIB prosesi pemakaman selesai.

Maulana meninggalkan seorang istri bernama Siti Hamimah dan seorang putra berumur 8 tahun bernama Ahmad Dahlan dari istri pertamanya yang sudah meninggal lebih dulu.

Dalam prosesi pemakaman Ahmad Maulana ini, tidak terlalu banyak polisi yang melakukan penjagaan serta hambatan yang berarti. Warga sekitar rumah orang tua Maulana tidak mempersoalkan jenazah Maulana dibawa ke Pamulang Barat serta dimakamkan disana.


Pemakaman Saptono alias Pak Tuo

Namun pada pemakaman Saptono alias Pak Tuo yang dilaksanakan sehari sebelumnya, yakni hari Senin 17 Mei 2010. Terdapat beberapa insiden yang dialami pelayat yang datang dari luar desa Lebak.

Informasi dari keluarga yang menghubungi MuslimDaily lewat telefon mengatakan, jenazah Saptono tiba di rumahnya di desa Sajirah, Lebak, Banten pada pukul 15:00 WIB, kemudian disemayamkan sebentar di rumah dan disolatkan oleh keluarga. Setelah itu jenazah dibawa ke pemakaman desa yang berjarak sekitar 500 meter. Jenazah Saptono dimakamkan disebelah makam kakaknya yang tak lain adalah Pura Sudarma alias Jaja, pria yang tertembak mati dalam baku tembak di Aceh beberapa waktu lalu.

Terjadi beberapa kali keributan pada akhir prosesi pemakaman, beberapa pelayat dari luar kota yang "ngeyel" datang dikabarkan mendapat intimidasi dari "intel".  Seorang pelayat dibekap lehernya dan ditanyai datang dari mana serta dimintai KTP. Insiden ini mendapat perlawanan dari pelayat lain hingga terjadi tarik menarik. Akhirnya "provokator" tersebut mundur dan menghilang di kerumunan pelayat.
Dalam acara takziyah di kediaman Saptono di desa Sajirah, Lebak, Banten ini terlihat hadir pula Ummi Embay Badriyah yang tak lain adalah ibunda dari almarhum Imam Samudra.
Ahmad Said Maulana

Maulana dianggap sebagai salah satu aktor penting dalam aksi kelompok bersenjata yang melakukan pelatihan di pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar. Sedikit informasi yang bisa diungkap, Maulana pada awalnya mulao aktif di medan jihad Ambon tahun 1999-2000. Kemudian medan jihadnya berpindah ke Poso mulai tahun 2000. Di beberapa video dokumentasi dari wilayah konflik yang dimiliki KOMPAK, tampak gambar Maulana terjun dalam medan-medan perang saat itu.

Tahun 2003, Maulana berangkat ke Filipina untuk berlatih persenjataan serta pertempuran militer. Dalam perjalanan pulang dari Filipina, Maulana ditangkap di Malaysia, dan menjalani hukuman penjara 5 tahun setelah terkena UU ISA.

Tahun 2008 akhir, Maulana dibebaskan dan pulang ke Indonesia. Rupanya hasrat berjihadnya masih terus membara walaupun selama 5 tahun ia mendekam di penjara Malaysia yang kabarnya penjara disana lebih kejam dari penjara-penjara di Indonesia, belum lama bebas ia pun dikabarkan menjadi buronan polisi Kalimantan setelah dituduh terlibat perdagangan senjata. Hingga akhirnya muncul kabar santer mengenai kelompok bersenjata di Aceh yang menamakan diri Tandzhim Al Qaidah Serambi Mekah awal tahun ini.

Bersama Abdullah Sunata yang saat ini menjadi DPO nomor satu di Indonesia, rekannya dalam kancah jihad Ambon-Poso di bawah organisasi Laskar Mujahidin Kompak, Maulana dianggap mengotaki pelatihan bersenjata di Aceh. Kini Maulana sudah gugur, ia beristirahat tenang di makamnya di Pondok Petir, Depok. Di salah satu lengan Maulana, terdapat luka bekas tombak yang menancap hingga tembus, menurut penuturan ibunya itu adalah luka yang didapatnya ketika ia berjihad melawan kafir Kristen primitif di pulau Buru, Ambon sekitar tahun 2000.

Beberapa hari terakhir, di situs jejaring sosial Facebook beredar foto pria mirip Maulana, dalam gambar itu terlihat pria tersebut sedang memegang senjata laras panjang. Foto tersebut bertuliskan Mujahid Maulana Rahimahullah. Belum diketahui siapa yang pertama kali memposting foto tersebut.

[muslimdaily.net]

Kabul Kembali Diguncang Oleh Mujahidin, Operasi Al-Fath Akan Terus Berlangsung

KABUL (Arrahmah.com) - Sebuah ledakan dahsyat di depan pusat perekrutan tentara di ibukota Afghan, Kabul hari ini (18/5) menewaskan sekitar 6 orang, ujar sumber.
Abdul Ghafar Sayedzada, Kepala Investigasi Kriminal untuk Kepolisian di Kabul mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan terjadi di dekat gedung parlemen nasional, namun menolak memberikan rincian peristiwa.

Reporter Al-Jazeera mengatakan bahwa ledakan sangat besar dan asap hitam terlihat mengepul di udara, kemungkinan ledakan bersumber dari bom mobil.

"Ledakan terjadi di depan pusat perekrutan Tentara Nasional Afghan," ujarnya.







Masih di hari yang sama, konvoy NATO juga mendapat serangan yang menewaskan belasan tentara NATO. 

NATO tidak mengumumkan statemen apapun terkait dua persitiwa besar ini.

Sejauh ini, jumlah korban masih belum dapat dipastikan, kemungkinan jumlah korban akan bertambah.

Mujahidin Imarah Islam Afghanistan mengumumkan bertanggungjawab atas serangan yangmengguncang Kabul hari ini.  Mujahidin mengatakan serangan tersebut masuk dalam operasi Al-Fath (kemenangan).

Zabiullah Mujahid mengatakan, penyerang adalah mujahid yang berasal dari Kabul, dia mengendarai mobil yang berisi sekitar 750 Kg bahan peledak.  Target serangan adalah konvoy tentara asing.  (haninmazaya/arrahmah.com)

17.5.10

syuhada

BEGITULAH KEMATIAN MUHAMMAD AMAN AL JAMI(syaekh salafi ma'sum)

Alih Bahasa: Abu Sulaiman
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. (Yusuf: 105)
Adalah di antara gambaran diskusi dan debat antara ahlussunnah dengan ahlul bid’ah adalah ucapan ahlussunnah: ”Antara kami dengan kalian adalah hari jenazah.”
Al Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Katakan kepada ahlil bid’ah: Antara kami dengan kalian adalah hari janazah”. (Manaqib Al Imam Ahmad karya Ibnul Jauziy).
Itu dikarenakan sesungguhnya kematian ahlin nifaq dan ahli maksiat adalah tidak disesalkan oleh ahlul khair dan mereka tidak menghadiri janazahnya, di mana kematian mereka itu tidak ada gema dan tidak dipenuhi pelayat dan pengiring. Dan mungkin hujjah salaf di dalam hal ini adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.” (Ad Dukhan: 29).
Kami katakan hal ini dan kami mengingatkan ahlil bid’ah yang ikut serta membela dan mendukung para thaghut, menetapkan legalitas serta memberikan keabsahan bagi perbuatan dan tindakan mereka, dan ikut serta di dalam memberantas para dai dan kaum mushlihin dari kalangan ahlus sunnah, serta ikut serta menjadi intel yang menyampaikan laporan-laporan kepada ulil amri (Thagut, Ed)! Sedangkan mereka itu berlebel ahlus sunnah dan salafiyyah, serta mengklaim ahli aqidah dan tauhid.
Ini salah satu syaikh mereka telah berjumpa dengan Allah ta’ala serta menemui kematian setelah bertahun-tahun dia habiskan di dalam mengabdi kepada Dinasti Sa’ud –Negara tauhid yang mereka klaim-.
Setelah bertahun-tahun yang dia habiskan di dalam mencela para mushlihin dan para du’at, dan dia itu adalah Muhammad Ibnu Aman Ibnu Ali Al Jami. (bagaimana sesatnya pemikiran dia dan murid setianya silakan buka:http://millahibrahim.wordpress.com/2007/06/12/bahaya-firqah-jamiyyah-madkhaliyyah-bagian-1/ )
Bagaimana syaikh salafiy ini mengalami kematiannya!!
Orang ini mati hari Rabu –hari Rabu terakhir sebelum Ramadlan– dan ia itu telah terkena kangker di lidahnya, serta dia mati sedang tidak seorangpun mendengar kematiannya, sehingga dia tidak ditangisi oleh seorangpun baik oleh orang shalih maupun oleh orang buruk, dan tidak diingat oleh seoarangpun dari kalangan para pengikutnya dan murid-muridnya.
Dan mungkin kalau kita mengungkap sebagian ayat-ayat Allah ta’ala di dalam hal itu, tentu di dalamnya ada pelajaran bagi orang-orang yang senantiasa mengangkat slogan salafiyyah sedangkan pada hakikatnya mereka itu sangat jauh darinya.
Sungguh orang ini telah mati sedang dia melaknat raja Fahd yang murtad dan menteri dalam negerinya Nayef, dan yang mengherankan adalah bahwa orang ini sepanjang umurnya adalah menjadi pelayan yang mengabdi untuk Fahd dan Nayef menteri dalam negerinya. Dia tidak mati sampai melihat adzab Allah dengan sebab loyalitasnya kepada orang-orang kafir, kemudian serta merta dia melaknat para tuan dan para pemimpinnya, namun mana mungkin manfaat baginya taubat saat nyawa berada di dalam kerongkongan.
“(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.” (Al Baqarah: 166).
Sungguh orang ini telah mati sedang tidak seorangpun mendengarnya, ini pertama.
Dan telah mati syaikh salafi maz’um ini –yang mana seumur hidupnya berloyalitas kepada thaghut– sedang dia telah terkena penyakit kangker di lidahnya, ini kedua.
Dan telah mati syaikh salafi maz’um ini –yang mana seumur hidupnya berloyalitas kepada thaghut– sedang dia melaknat para tuan dan wali-walinya, dan ini yang ketiga.
Maka apakah para pemuda yang selalu mengikat akal mereka dengan para syaikh itu mau mengambil pelajaran, yang mana mereka itu selalu mencela para muwahhidin dan membongkar rahasia mereka untuk kepantingan para thaghut, dengan dalih menjaga kepentingan para ulil amri yang suci!.
Ini adalah ayat dari sekian ayat-ayat Allah bagi mereka semoga mereka mengambil pelajaran. Seandainya hal itu terjadi pada orang biasa tentu masalahnya menjadi ringan, dan adapun hal itu terjadi menimpa orang ini –yang merupakan imam dan panutan!– maka sesungguhnya itu adalah tanda yang nyata dan pelajaran yang tidak ada pelajaran yang lebih besar setelahnya.
Dan untuk diingat bahwa syaikh ini adalah gurunya salafi maz’um Rabi’ Ibnu Hadi Al Madkhali –syaikh bagi para syaikh salafi ahli loyalitas kepada para thaghut-.
Ya Allah ini bukan untuk mempermalukan akan tetapi ia adalah pelajaran dan peringatan.
“(dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (An Nur: 40).
Dan barangsiapa orang yang disesatkan oleh Allah maka kamu tidak akan mendapatkan seoraangpun penolong baginya.
Segala puji hanya bagi Allah Rabul ‘Alamin.
Bulletin Al Anshar edisi 136 tanggal 26 Ramadlan 1416 H.
Mimbar Tauhid Wal Jihad.

NASEHAT DARI SEORANG DPO …………………Abdullah Sunata

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا،  من يهده الله فلا مضل له ، ومن يُضلل فلا هادي له.
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
أما بعد: فإن أصدق الحديث كتابُ الله ، وخيرَ الهدي هديُ محمد صلى الله عليه و سلم ، وشرَّ الأمور محدثاتها ، وكل محدثةٍ بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار.
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah  yang telah  memberikan kepada kita semua berbagai nikmat dan karunia, yang terbesar dan terutama adalah nikmat iman, Islam dan taqwa serta hidayah di atas jalan jihad fii sabiilillah, karena dengan nikmat-nikmat inilah Allah muliakan kaum muslimin dan menghinakan orang-orang kafir, Allah  muliakan para wali Nya dan Allah  rendahkan musuh-musuh Nya, maka beruntunglah bagi mereka yang teguh berada diatas jalan ini dan binasalah bagi mereka yang meninggalkannya.
Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada uswah kita, baginda Rosulullah Imam orang-orang bertaqwa dan komandan para mujahidin, yang telah menunaikan amanah dan menyampaikan risalah. Kita sadar bahwa kita adalah tentara-tentaranya yang siap mengemban risalahnya, walau waktu kita habis, harta kita terkuras dan nyawa kita hilang dari raga, demi meneruskan perjuangannya. Semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya kelak di hari akhir, juga keluarga beliau    dan seluruh para sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.
Ikhwanunaal mujahidiin Rohimakumullah……Ini adalah risalah nasehat dari ana hamba Allah  yang lemah untuk antum semua para aktifis dan mujahidin khususnya, dan untuk kaum muslimin umumnya. Ana bukanlah orang yang alim dan terbaik dari antum semua, tetapi risalah ini ana buat dalam pelarian DPO sebagai bentuk tanashuh dan tadzkiroh bagi kita semua. Semoga kita bisa mengambil ibroh dari risalah ini, yang benar datangnya dari Allah dan yang salah datang dari ana sebagai hamba Nya yang lemah dan penuh khilaf,ana memohon ampun kepada Allah dari semua salah  dan dosa.
Allah  berfirman :
Artinya :  “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr; 1-3).
Bersabda Nabi   :
اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ. قُلْنَا : ِلمَنْ ؟ قَالَ : ِللهِ, وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وِلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ
Artinya : “Dien itu Nasehat. Kami bertanya: Bagi siapa? Beliau bersabda: “Bagi Allah, Kitabnya, Rosul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan bagi kaum muslimin pada umumnya”. (HR. Bukhori Muslim).
Ikhwan Fillah Rohimakumullah…..
Allah telah memerintahkan kepada kita untuk selalu bertaqwa kepada Nya dan mati di atas taqwa ini
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.” (Qs, Ali Imron; 102).
Allah juga telah memerintahkan kita untuk meraih taqwa ini dengan jalan Jihad fii Sabiilillah, sebagaimana firman Nya :
Artinya ; “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan menuju taqwa kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Qs, Al Maidah;35).
Ikhwaanunaal mujaahidiin Rohimakumullah……………..
Setelah peristiwa ‘amaliyah istisyhadiyah WTC yang penuh berkah maka dunia saat ini terbagi menjadi dua kelompok, pertama mereka yang ikut dan mendukung kebijakan amerika dan kedua adalah mereka yang disebut teroris (baca:mujahidin) oleh amerika, hal ini sebagaimana ditegaskan oleh george war bush 6 hari pasca peristiwa WTC, ini adalah cruisade (perang salib), dan dengan congkak dia mengatakan pula, ikut kami atau mereka para teroris (baca:mujahidin)!!?
Artinya ; “…Sungguh telah nyata kebencian pada mulut-mulut mereka dan permusuhan yang tersembunyi didalam dada mereka jauh lebih besar…” ( Qs, Ali Imron; 118)

Mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon La’natullahi ‘alaihi pernah ditanya oleh wartawan tentang batas wilayah negara Israel, maka dengan sombong dia menjawab bahwa batas wilayah negaranya adalah sepanjang kaki-kaki militernya mampu mencengkramkan kuku-kukunya. Dia berani ucapkan ini karena salah satu.keyakinan orang-orang yahudi yang bersumber dari kitab mereka (Talmud) adalah bahwa batas wilayah negara Israel raya adalah terbentang dari semenjak aliran sungai Nil di Mesir sampai sungai Eufrat di Irak, hampir seluruh timur tengah mereka klaim sebagai wilayah mereka, bukan hanya Palestina. Maka segala upaya mereka lakukan, bekerjasama dengan amerika untuk merealisasikan terwujudnya Negara Israel raya ini. Jadi pepesan kosong saja bicara perjanjian damai dan gencatan senjata, karena yang ada dalam benak mereka adalah perang dalam rangka mewujudkan “misi suci” berdirinya negara Israel raya.
Artinya : “…mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup…” ( Qs, Al Baqoroh; 217).
Ikhwan Fillah Rohimakumullah…….Inilah realita dunia yang terjadi sekarang ini perang antara mujahidin dengan amerika dan antek-antek boneka sekutunya, maka masuk dalam barisan manakah antum semuanya?
Artinya : “ Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (Qs, An Nisaa’;76).
Oleh karena itu  ikhwan sekalian marilah kuatkan azam kita, teguhkan prinsip kita, satukan barisan kita, jangan sampai kita lemah menghadapi musuh-musuh Allah,  jangan sampai dunia mematikan hati kita dan memalingkan kita dari jalan jihad ini, sehingga menjadi hina diri kita. Ketahuilah ikhwah sekalian… Materi keduniaan dan kemewahan (apalagi fasilitas dari thoghut) adalah perkara yang mematikan hati, melemahkan mental mujahidin, sehingga mereka lemah dalam menghadapi tipu daya musuh, takut menghadapi ujian di jalan ini dan meninggalkan jihad fii Sabiilillah. Bahkan ada yang berbalik menjadi penggembos jihad dan para mujahidin, melemahkan kaum muslimin serta menjadi penolong musuh-musuh Allah.  Telah bersabda Rosulullah   :
إذا تبايعتم بالعينة وأمسكتم بأذناب البقراني, ورضيتم بالزرع,  وتركتم الجهاد سلط الله عليكم ذلا لا ينزعه حتى تراجعوا دينكم
Artinya : “Apabila kalian telah berjual beli dengan cara ‘inah (riba), kalian telah memegangi ekor-ekor sapi dan kalian senang dengan perkebunan dan kalian meninggalkan jihad niscaya Alloh akan menimpakan kehinaan kepada kalian yang mana kehinaan itu tidak akan dicabut dari kalian sampai kalian kembali kepada Agama kalian.” ( HR. Abu Daud. Shohih Al Jami’ Ash Shoghir, no. 324)        .

Ketahuilah ikhwah sekalian….. jika antum sibuk dalam bisnis dan perniagaan, begitu pula hanya sibuk dalam kegiatan dakwah dan tarbiyah saja, tidak pernah terjun lagi dalam medan jihad, tidak lagi mengamalkan ilmu askari, tidak lagi I’dad dan tidak pernah lagi memikirkan bagaimana cara menghancurkan musuh-musuh Allah, semua hal ini lah yang menyebabkan hati kita mati, mental kita lemah dan menjadi pengecut, takut menghadapi musuh-musuh Allah dan konsekwensi lainnya ketika kita istiqomah di atas jalan jihad ini. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syekh Abdullah Azzam dalam risalah nasehat beliau kepada para aktifis dakwah : “Tiada nilainya kalian kecuali jika kalian memanggul senjata kalian, untuk membabat para  thoghut dan orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang yang mengira bahwa Islam ini bisa menang tanpa jihad dan perang, tanpa pertumpahan darah dan serpihan-serpihan daging mereka, sebenarnya mereka itu dalam kekaburan dan tidak memahami tabiat dari Diin Islam ini, sesungguhnya wibawa para juru dakwah, kekuatan dakwah dan kejayaan kaum muslimin itu tidak bakal terwujud tanpa perang”.  Bersabda Rosulullah :                                                                            
وَلَيَنْزِعَنَّ اللهُ مِنْ قُلُوبِ أَعْدَاءِكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ قَالُوا وَمَا الْوَهْنُ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ : حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ. وَفِي رِوَايَةٍ كَرَاهِيَةُ الْقِتَالِ
Artinya :…“ Dan benar-benar Alloh akan mencabut rasa takut dari musuh-musuh kalian, dan melemparkan penyakit wahn ke dalam hati kalian !” Para shahabat bertanya : “Apakah penyakit wahn itu ya Rosul Alloh!” Beliau menjawab : “ Cinta dunia dan benci dengan kematian “.       Dalam riwayat lain, “ …benci dengan peperangan. “ (HR, Abu Daud dan Ahmad dari shahabat Tsauban ).
Allah berfirman :
فَقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ لاَ تُكَلَّفُ إِلاَّ نَفْسَكَ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَسَى اللهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَاللهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَاَشَدُّ تَنْكِيْلاً
Artinya : “ Maka berperanglah kamu pada jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Alloh menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Alloh amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya) “. (QS. An Nisa’ :84).
Dalam redaksi yang lain syekh Abdullah Azzam  mengatakan :
“ Wahai kalian, orang-orang yang telah bergelut di medan da’wah, wahai kalian yang telah menetapi ambisi yang agung, janganlah kalian merasa ragu untuk mempersembahkan darah kalian demi Dien ini. Jika kalian benar dan tulus, maka persembahkanlah darah dan jiwa kalian kepada Allah Rabbul ‘alamin yang telah mengamanatkannya kepada kalian dan kemudian membelinya dari kalian” :
Artinya : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh”. (Qs. At-Taubah : 111).
Ibnu Katsir telah menyebutkan dalam tafsirnya bahwa ini adalah ayat bai’at antara orang-orang beriman kepada Allah, bai’at mati untuk berperang di jalan Allah. Inilah janji kita kepada Allah.
Komandan Abu Mush’ab Al Zarqowi pernah menasehati kita, sebagaimana disebutkan dalam risalah nasehat beliau kepada para da’i dan pemuda Islam :
“ Wahai ulama umat, wahai para dai, wahai para pemuda Islam…

Bertakwalah kalian kepada Allah, bertakwalah kalian semua kepada Allah dan kejarlah apa yang selama ini hilang dari kalian; sungguh, jaminan keselamatan itu hanya ada pada pedang…
Lihatlah, musuh-musuh syariat Islam ada di tengah-tengah kalian, maka seranglah mereka. Dan berikanlah bantuan kalian kepada ikhwan-ikhwan kalian dengan memberikan semahal dan seberharga mungkin dari apa yang kalian miliki, sebelum sejarah nanti menggunjing kalian. Ya, sebelum sejarah menggunjing kalian, sebelum ‘pasar’ ini berlalu, dan orang yang beruntung akan pergi membawa keberuntungan sedangkan yang merugi akan merugi.”
Berkata seorang penyair :

إِذَا كَانَتِ النُّفُوسُ كِبَارًا

تَعِبَتْ مِنْ مُرَادِهَا اْلأَجْسَامِ
Jika memang jiwa itu  besar
Tentu badan itu akan bersusah payahlah untuk memenuhi cita-citanya
كَيْفَ الْقَرَارُ وَكَيْفَ يَهْدَأُ مُسْلِمٌ
وَالْمُسْلِمَاتُ مَعَ الْعَدُوِّ الْمُعْتَدِي
Bagaimana tetap tinggal diam, dan bagaimana seorang muslim bisa tenang …
kaum muslimat sedang bersama musuh yang kejam
Semoga Allah  merahmati orang yang telah mengucapkan kalimat berikut :
“ Wahai orang yang ingin meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki ‘sepeser’ pun semangat, jangan Anda bermimpi, jangan Anda bermimpi! Telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa tinggallah pahitnya penyesalan. “
Ketahuilah ikhwan sekalian, begitu banyak sekarang ini para aktifis, bahkan sebagian mereka pernah berjihad diberbagai bumi Jihad, gelar “alumni” sudah mereka raih, tetapi karena mereka disibukkan dengan perniagaan, dakwah dan tarbiyah saja, lalu mereka meninggalkan Jihad fii Sabiilillah. Bahkan banyak yang lalu terjatuh dalam perbuatan dosa dan maksiat lainnya, dengan mengatas namakan tahdzir lalu mereka sibuk menggunjing saudaranya sesama muslim, ghibah, fitnah, menuduh si A jasus, mengatakan si B sudah keluar dari jama’ah maka harus dijauhkan, jihadnya si fulan terburu-buru, tanpa ilmu cuma semangat saja, dan berbagai ungkapan-ungkapan negatif lainnya. Ini menimpa para alumni, bahkan ada diantaranya yang sadar atau tidak sadar telah menjadi Bani Abas ( anak buah Nasir Abas), lalu bagaimana gerangan dengan mereka yang belum pernah berjihad, terutama dari kalangan Irja’(salafi), juga mereka yang beraqidah demokrasi dan semisalnya seperti Sabili group yang “pandai” bicara, mungkin mereka belum pernah ke bumi Jihad dan ke front memanggul senjata, menembak orang-orang kafir, kemudian mereka banyak omong mendiskreditkan para mujahidin dan amal jihad yang mereka lakukan serta mentahdzir mereka…!!
Ya akhi…mereka telah beramal, telah berusaha berjihad melawan amerika dan antek-anteknya para thoghut dan murtadin, mereka telah berupaya. Bagaimana dengan kita, apa yang telah kita perbuat?? Yang katanya alim dan lebih berilmu kemudian kita banyak bicara, padahal banyak diantara kita yang tidak tahu dengan peristiwa sebenarnya (seperti peristiwa Jihad Aceh dan tandzhim al Qoidah Aceh), tapi mereka pandai menilai. Ini kemaksiatan akhi, yang menyebabkan hati kita mati dan mental kita lemah. Ya akhi, mereka sudah tunjukan dengan amal mereka tidak dengan banyak bicara saja….
Artinya : Dan Katakanlah: “Beramallah kalian, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat amal perbuatan kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (Qs. At Taubah ; 105).
Terhadap orang-orang munafik yang tidak mau berjihad bahkan menggembosi dan mengejek kaum muslimin  yang berjihad, Allah menjelaskan bahwa pembuktian kebenaran iman mereka dengan amal, kalau memang mereka benar imannya, buktikan dengan amal!! Amal apa?? Tidak lain, Jihad fii Sabiililah amal yang paling dibenci para munafiqin, sebagaimana firman Nya dalam gugusan ayat-ayat suroh at Taubah yang menjelaskan tentang prilaku orang-orang munafiq:
Artinya :  Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan ‘uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: “Janganlah kamu mengemukakan ‘uzur; Kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya. dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat amalmu, kemudian kamu dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” ( Qs. At Taubah; 94).
Ikhwah Fillah yang ana cintai….. Kejarlah kematian, niscaya kalian akan dikaruniai kehidupan. Janganlah kalian terpedaya oleh angan-angan duniawi, dan janganlah tertipu oleh apapun dan siapapun dalam mentaati Alloh. Janganlah kalian tertipu dengan berita dan opini yang ada, janganlah kalian terbuai dengan fasilitas dan kemewahan, dan janganlah kalian terbuai hanya terpaku dengan tashfiyah dan tarbiyah saja. Memang, seorang mujahid tidak boleh dan tidak pernah meremehkan perkara dakwah dan tarbiyah, tetapi ingatlah kesibukan kalian hanya dalam masalah ini saja dan dalam urusan-urusan lain yang membuai hati, jangan sampai melupakan kalian dari masalah-masalah yang besar dan agung serta kewajiban yang lebih utama dalam meninggikan kalimat Allah.
وتودون أن غير ذات الشوكة تكون لكم…
“..…dan kalian hanyalah menginginkan bahwa yang tanpa senjatalah yang akan kalian hadapi…..” (QS. Al Anfal; 7).
Tidak mungkin ya Akhi…..Sekarang orang-orang kafir telah mengarahkan senjatanya terhadap kaum muslimin, diberbagai tempat kaum muslimin diperangi, kehormatan mereka dinodai dan syariat Islam mereka cabut sampai ke akar-akarnya, bahkan dinegeri yang mayoritas muslim pun tidak ada lagi syari’at Islam yang memayungi mereka, yang ada hukum thoghut buatan manusia. Inilah peperangan yang sebenarnya, karena Islam, mereka memerangi bukan karena Usamah bin Laden sebagai Qo’id terdepan dalam perang secara langsung terhadap amerika dan antek-anteknya, bukan pula karena Al Qoidah, Tholiban dan yang lainnya, tetapi karena Islam, mereka memerangi Islam, mereka tidak ingin Islam dan kaum muslimin kembali jaya.

Artinya : “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” ( QS. Al Baqoroh; 120).
Artinya : “ Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,” (QS. Al Buruj; 8).
Artinya : “…dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan logistikmu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. (QS. An Nisaa’;102).
Ikhwah Fillah rohimanii wa Rohimakumullah…..Sesungguhnya mencari-cari alasan untuk tidak berangkat berjihad dengan alasan yang bermacam-macam itu akan mengotori jiwa. Karena merelakan diri untuk tidak berperang fii sabilillah merupakan sendau gurau dan main-main bahkan mempermainkan diin (agama) Alloh, Sesungguhnya mencari-cari alasan dengan angan-angan duniawi tanpa melakukan i’daad (mempersiapkan kekuatan) adalah kondisi jiwa yang kerdil yang tidak mempunyai semangat untuk mencapai puncak gunung. Ingatkah antum akan nasehat Abdullah bin Mubarok  kepada shahabatnya Fudhail bin ‘Iyadh :

يَاعَابِدَ الْحَرَمَيْنِ لَوْ أَبْصَرْتَنَا

لَعَلِمْتَ أَنَّكَ بِالْعِبَادَةِ تَلْعَبُ
مَنْ كَانَ يَخْضِبُ خَدَّهُ بِدُمُوعِهِ
فَنُحُورُنَا بِدِمَائِنَا تَتَخَضَّبُ
Wahai orang yang beribadah di dua masjid harom, seandainya engkau melihat kami …
Tentu  engkau akan mengerti bahwa engkau dalam beribadah itu hanya bermain-main …
Kalau orang pipinya berlinangan air mata …
Maka sesungguhnya leher kami berlumuran dengan darah …
Ikhwah Fillah…..Inilah pendapat seorang yang ahli fiqih, ahli hadits dan sekaligus mujahid (yaitu ‘Abdulloh bin Mubaarok )  tentang orang yang duduk-duduk bersanding dengan Masjidil Harom, beribadah di dalamnya, sedang pada saat yang sama kesucian Islam dilecehkan, darah kaum muslimin ditumpahkan, para wali Nya diperangi dan dipenjara, kehormatan mereka diinjak-injak dan dihinakan serta Diin (agama) Alloh dicabut sampai akar-akarnya! beliau berpendapat,  “…. itu adalah bermain-main dengan Diin (Agama) Alloh …. “.
Ya Akhi…..jangan antum merasa cukup karena pernah berjihad di Afghonistan, Moro, Ambon, Poso dan tempat lainnya, jangan antum merasa cukup karena sudah bergelar alumni, kemudian sekarang antum diam dan mundur ke belakang. Ketahuilah, kewajiban Jihad ini terbebani sampai kita mati, berdosa kita meninggalkannya, selama masih ada kesyirikan dan kekafiran maka wajib bagi kita untuk berjihad sampai diin ini semata-mata untuk Allah.
Artinya : “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.” (QS, Al Anfal; 39).
Al Qurthubi menyebutkan dalam tafsirnya 2/253, dari Ibnu Abbas dan As Suddi  bahwa yang dimaksud dengan fitnah dalam ayat ini adalah kemusyrikan dan kekafiran. ( disebutkan pula dalam Misbahul Munir, Mukhtashor Tafsir Ibnu Katsir).
Kepada para ikhwan mujahidin Hafidzokumullah, yang sudah bebas dari penjara thoghut………….
Bagaimana kabar antum sekalian wahai para ikhwah mujahidin yang sudah keluar dari penjara thoghut? Semoga antum semua dalam kebaikan dan keistiqomahan. Sebagaimana firman Allah:
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushshilat: 31).
Dalam menerangkan ayat ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata tentang istiqomah:
اِسْتَقَامُوا عَلىَ مَحَبَّةِ اللهِ وَعَلَى عِبَادَتِهِ وَلاَ يَلْتَفِتُوا مِنْهُ يَمِيْنَةً وَلاَ يَسْرَةً
Teguh (tegar) diatas kecintaan kepada Allah dan diatas ibadah kepada-Nya, dan tidak menoleh (berpaling) ke kanan dan ke kiri”.
Itulah hakikat Istiqomah yang benar. Semoga kita semua tetap istiqomah di jalan fie sabilillah ini walau pun kita sudah dipenjara dan mengalami berbagai macam siksaan dari thoghut. Penjara bukanlah pengakhir dari ibadah kita fie sabillah, akan tetapi penjara adalah titik tolak awal untuk melangkah lagi dalam perjalanan fie sabilillah demi menggapai salah satu dari dua kebaikan “Kemenangan atau Kesyahidan”. Karena dengan inilah Allah akan mengetahui orang-orang yang benar dan dusta imannya. Sebagaimana firman Allah:


Artinya : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami Telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al Angkabut: 2-3)
Dan Allah berfirman:
Artinya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kalian dan belum nyata orang-orang yang sabar”. (QS. Ali Imron: 142).
Dan Allah berfirman :
Artinya : “ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (QS. Al Baqoroh; 214).
Maka jika kita berhenti dari jalan fii Sabilillah ini setelah keluar dari penjara, maka ini sama saja kita telah berhenti untuk berjalan menuju Jannah. Bukankah begitu akhi?
Ikhwah fillah yang ana cintai …
Kita pernah sama-sama merasakan pahitnya hidup dibawah cengkraman thoghut, kita telah sama-sama merasakan sakitnya disiksa oleh thoghut, dan kita telah sama-sama mengalami suasana tegang saat diinterogasi thoghut, kita pernah sama-sama mengalami pengapnya dan sempitnya hidup di dalam sel terali besi thoghut. Bahkan sampai sekarangpun masih banyak ikhwan-ikhwan kita yang masih di uji dengan penjara ini. Kita telah sama-sama merasakan perasaan tertekan, takut dan bahkan hampir-hampir murtad dari Dien ini lantaran menghadapi ujian ini. Memang … ana pun merasakan ujian ini cukuplah berat dan sakit. Yang terkadang menjadikan hati kita lemah dan loyo. Belum lagi dengan keluarga yang kita tinggalkan, semakin besar ujian ini. Setelah keluar dari penjarapun kita dapati ujian lainnya; masalah ekonomi, dijauhi ikhwan-ikhwan yang lain, dianggap sudah kotor dan tidak bisa dipercaya lagi serta ujian-ujian lainnya. Tapi akhi, haruskah kita berhenti dari jalan ini??! Dan riil memang ada diantara para ikhwan setelah keluar dari penjara lalu jadi antho (anshor thoghut) dan Bani Abas (anak buah Nasir Abas). Haruskah seperti mereka akhi??! Haruskah kita berhenti dari jalan Jihad fii Sabiilillah?? Tidak akhi, istiqomahlah! Telah panjang perjalanan yang kita sudah lalui, telah banyak amal yang telah kita kerjakan. Masih ingatkah antum ketika kita amaliyah bersama di front jihad Ambon, di Poso dan tempat lainnya? Masih ingatkah antum ketika kita terombang-ambing dilautan dan kelelahan melintasi pegunungan dalam rangka menyongsong kematian? Masih ingatkah antum ketika kita bersama mengatur strategi untuk menghancurkan markas obet dan sundalaw? Jujur akhi, ana menangis ketika menulis ini teringat memori masa lalu kita dibumi Jihad. Telah panjang perjalanan yang kita sudah tempuh, begitu indah cerita Jihad kita ini. Istiqomahlah akhi! Jangan sampai kita berhenti dari jalan ini dan kembali ke belakang, jangan sampai amal kita habis terhapus karena faktor materi duniawi, jangan sampai aqidah kita tergadaikan, jangan sampai tauhid kita rusak akhi!
Artinya : Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu berbuat syirk (rusak tauhidnya-pen), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.” ( QS. Az Zummar; 65).
Di Cipinang dulu, dalam kajian via hp, Ust.Mukhlash pernah menasehati dengan menyitir kesimpulan yang diambil dari nasehat Syeikh Al Maqdisi hafidzohullah: “Orang yang dipenjara itu akan terbentuk menjadi tiga kelompok:
Pertama: Orang yang tetap istiqomah dan semakin kuat imannya dengan ujian ini. Dan ia akan melanjutkan jihad fie sabilillah setelah ia bebas nanti
Kedua: Orang yang futur (loyo/patah semangat) untuk berjihad kembali. Karena takut ujian ini menimpanya kembali
Ketiga: Orang yang murtad karena menjadi Anshorut Thoghut (Antek-antek Thoghut) dan berbalik memusuhi jihad dan mujahidin.
Wallahu a’lam bish showab kita termasuk dalam kelompok yang mana? Yang mengetahui jawabannya adalah kita sendiri setelah Allah. Bukankah begitu akhi? Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang pertama. Amin Ya Robbal’alamin.
Ikhwan Fillah Rohimakumullah……
Abu Bakar Ash Shiddiq pernah menasehati :
اُطْلُبُوا الْمَوْتَ تُوْهَبْ لَكَ الْحَيَاةُ
“Carilah kematian! niscaya akan engkau dapatkan kehidupan”.
Kematian adalah sesuatu yang pasti datangnya, kita tidak tahu kapan kematian datang menghampiri kita, setiap saat maut mengintai. Oleh karena itu persiapkanlah bekal, jangan sampai ketika kematian datang kita dalam keadaan bermaksiat kepada Allah, Na’udzu Billah min dzalika. Bukan kematian yang kita takuti, tetapi kita takut mati dalam keadaan ingkar kepada Allah dan Rosul Nya, dalam keadaan rusak aqidahnya dan meninggalkan Jihad fii Sabiililah serta menggembosi Jihad dan mujahidiin. Kalau seperti ini adalah mati su’ul khotimah, hati-hati akhi jangan sampai kita termasuk di dalamnya. Kita berharap mati dengan Husnul khotimah, mati sebagai syahid sehingga insya Allah kita bisa meraih apa yang telah Allah dan Rosul Nya janjikan. Allah  berfirman :
Artinya : “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imron : 169-1

Al-Tawbah :: Terjemah Pesan Audio Amirul Mukminin Abu Umar Al Baghdadi (Sebelum Beliau Menemui Kesyahidannya ‘Insya Allah’): Para Agen Pendusta

بسم الله الرحمن الرحيم
Forum Jihad Al-Tawbah
menghadirkan
:: Terjemahan Bahasa Indonesia ::
Pesan Audio Amirul Mukminin
As Syahid Insya Allah
Abu Umar Al-Qurasyi Al-Baghdadi
Rahimahullah
Berjudul
[[:: Para Agen Pendusta ::]]
Bersumber dari
Nukhbah Media Jihad
dan
Media Produksi Al Furqan
Mei 2009
Segala puji hanya bagi Allah, kita memuji dan meminta pertolongan kepada-Nya. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang menyesatkannya, dan barangsiapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Illah kecuali selain Allah semata yang tidak membutuhkan sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma Ba’du
Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas lagi pendusta”.
Dan Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda seperti termaktub dalam Shahih Al Bukhari :
“Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu mengantarkan ke jannah. Dan ada seseorang yang jujur hingga dia tercatat sebagai shiddiqin. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu menyeret ke neraka. Dan ada seseorang yang berdusta hingga dicatat sebagai seorang pendusta”.
Dan diriwayatkan juga oleh Abu Hurairah –semoga Allah meridhoinya- Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tanda orang munafik itu ada tiga : Jika berkata berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat”.
Sungguh masyarakat terkejut dengan kedustaan pemerintah rezim Ba’ts di daerah Zona Hijau (Green Zone) dimana mereka mengaku telah menangkap seorang hamba yang fakir di Baghdad, aku menyangka bahwa apa yang telah mereka kerjakan itu hanya sebagai usaha untuk menutup-menutupi dahsyatnya serangan mujahidin. Akan tetapi masyarakat mulai bertanya-tanya tentang hal itu dan bahkan mempercayai kedustaan mereka tersebut, hingga mereka menampilkan sebuah gambar seorang lelaki yang telah mereka siksa yang tidak kami ketahui dari mana mereka mendatangkannya dan juga siapakah lelaki ini. Sesungguhnya penjara-penjara mereka penuh dengan hamba-hamba Allah yang terdzalimi dari kalangan Ahlus Sunnah, mereka mengaku bahwa yang ada di gambar tersebut adalah Abu Umar Al Baghdadi.
Ada kesamaan antara yang diperbuat para pendusta tersebut dengan apa yang telah dilakukan oleh penyembah berhala orang-orang kafir Quraisy. Ketika Penguasa Romawi Herkel berkata Abu Sufyan, ia berkata : “Dekatkanlah sahabatnya, sampai punggung-punggung mereka bersentuhan”, kemudian ia berkata kepada penerjemahnya, “Katakan kepada mereka bahwa aku bertanya tentang lelaki ini (Muhammad), jika ia berdusta maka mereka juga mendustakannya”. Maka berkatalah Abu Sufyan dalam sebuah riwayat : “Demi Allah, kalaupun aku berdusta maka itu tidaklah bermanfaat bagiku. Aku adalah salah seorang pemuka yang pantang untuk berdusta, dan aku mengetahui bahwa hal itu adalah mudah untuk melakukannya. Jika aku mendustainya maka mereka akan menjaga dariku. Kemudian mereka akan memperbincangkannya, maka aku tidak membohonginya”. Kedustaan hanya akan membawa perasaan malu dan kecelakaan.
Adapun mereka (para antek-antek musuh) hari ini, harga diri mereka adalah harga diri seorang budak. Berada dalam kebingungan diri mereka sendiri dan dalam pandangan manusia mereka lebih hina dari seekor lalat. Mereka tidak malu untuk melakukan kejahatan, karena sesungguhnya dusta adalah salah satu dari berbagai macam kejahatan. Bahkan dusta itu adalah pangkal dari segala kejahatan sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : “Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan”.
Kedustaan adalah wahyu dari setan yang lemah, maka tidak akan berpengaruh sedikitpun apabila hal itu ditujukan kepada perbuatan dan perkataan mujahidin. Kedustaan adalah sesuatu yang dihembuskan oleh para setan sebaaimana firman Allah : “Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun?. Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu,dan kebayakan mereka adalah orang-orang pendusta”. (QS. Asy Syu’ara’ : 221-223).
Tidak ada keraguan lagi bahwa mereka adalah para pengikut Rafidhah yang menyembah dan mendekatkan diri kepada Iblis mereka dengan suatu kedustaan. Mereka, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –semoga Allah merahmatinya- musuh bebuyutan mereka : “Tidaklah pada setiap kelompok atau golongan Ahlul Kiblat banyak berdusta dan tidak membenarkan kedustaan mereka atau mendustakan kebenaran dari mereka. Apalagi perbuatan nifak yang ada pada mereka itu lebih tampak dari semua manusia”. Tidak ada bedanya antara pengikut Ahlus Sunnah pada umumnya ataupun pada keturunan mereka dari kalangan mujahidin pada khususnya, mereka mendekatkan diri kepada Allah dengan sikap jujur, mereka mempercayai Allah sehingga manusia pun mempercayai mereka.
Az Zuhry –semoga Allah merahmatinya- berkata : “Demi Allah, seandainya ada penyeru dari langit yang menyeru bahwa Allah menghalalkan kedustaan maka aku sekali-kali tidak akan berdusta”.
Mereka itulah Ahlus Sunnah, dan bahkan merekalah ulama’ Ahlus Sunnah bukan ulama’ taqiyyah (menyembunyikan kebenaran) dan kejahatan.
Ringkasnya, kejujuran adalah pokok dari segala kebaikan dengan berbagai macamnya. Ia adalah ciri dari Ahlus Sunnah. Dan kedustaan adalah pangkal dari segala kejahatan dengan berbagai jenisnya, ia adalah syiar para penyembah Az Zahra dan Husain. Tidak diragukan lagi bahwa kedustaan yang paling besar dengan berbagai tingkatnya adalah saling berkaitan antara satu dengan yang lain sesuai tingkat kerusakan yang bersumber darinya.
Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhoinya- ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana termaktub dalam Shahih Muslim : “Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat dan tidak disucikan serta tidak dilihat Allah dan bagi mereka adzab yang pedih adalah orang tua yang berzina, penguasa yang berdusta, dan orang miskin yang sombong”. Dan diriwayat yang lain : “Tiga orang yang dimurkai Allah yaitu penguasa yang berdusta, orang miskin yang sombong, dan orang kaya yang pelit”.
Maka sungguh mengherankan wahai Ahlus Sunnah :
Bagaimana kalian rela untuk berhukum kepada orang yang menjadikan kedustaan sebagai dien (agama) sedangkan ia tidak merasa takut ketika berdusta walaupun dalam permasalahan yang sepele bahkan ia cenderung tergesa-gesa dalam menyampaikannya!?
Maka bagaimana ia akan menepati janji-janjinya kepada kalian sedangkan mereka berkeyakinan bahwa Ahlus Sunnah adalah duri bagi orang-orang kafir, darah dan harta mereka adalah halal !?
Inilah dia daerah yang mereka klaim akan mereka bebaskan dari tangan-tangan mujahidin, apa yang telah mereka berikan dan persembahkan kepada penduduknya dari rasa aman? Kecuali merampas harta para pedagang dan menodai kehormatan dan kesuciannya, sama saja apakah mereka melakukannya sendiri atau melalui antek-antek mereka dari kalangan murtaddin.
Wahai Ahlus Sunnah :
Kaum Rafidhah adalah musuh kalian, sejarah kemunculan mereka penuh dengan pengkhianatan kepada kalian dan selalu berbuat keributan terhadap kalian. Janganlah kalian mempercayai mereka, dan waspadalah dengan penipuan mereka kepada kalian. Perkataan mereka yang semanis madu itu pada hakikatnya adalah makar yang menakutkan lagi menyeramkan.
Kepada Tentara Daulah Islam :
Semoga Allah mencerahkan wajah kalian sebagaimana kalian telah mencerahkan wajah-wajah Ahlus Sunnah, sungguh demi Allah berbagai cobaan telah menimpa akan tetapi kalian adalah sebaik-baik perbendaharaan bumi yang tetap gemilang, tetap murni dan tetap teguh.
Dan berbahagialah wahai tentara Allah, sesungguhnya aku menilai bahwa ketika kalian tertimpa ujian kalian tetap bersabar, tetap teguh dan kokoh. Kalian tetap berjuang dan tetap percaya diri dengan apa yang telah menimpa. Kalian tetap menampakkan permusuhan kepada lawan. Maka berbahagialah dengan pahala yang akan kalian terima di akhirat dan kemenangan ketika di dunia. Sesungguhnya waktu yang terus berjalan ini lebih cepat dari apa yang telah kami perkirakan, biarkanlah musuh berpura-pura dengan segala cara yang mereka miliki pada masa yang telah kalian rencanakan ini, strategi “Hashodul Khoir” (menuai kebaikan). Dimana kerugian telah menimpa mereka pada tahun ini. Hal ini disebabkan bukanlah karena suatu kebetulan, dimana jumlah korban dari pihak Amerika lebih banyak sehingga mereka tidak lagi mengucapkan perkataan “korban yang terbunuh dalam sebuah kejadian bukanlah dari pihakku” !. Belum lagi ditambah dengan jumlah korban di pihak murtaddin, sehingga harga yang harus dibayar oleh Negara Persi Majusi tersebut untuk menanggulangi hal itu menjadi berlipat-lipat. Dan hal ini belum pernah terjadi kecuali sejak pendudukan Baghdad di tangan kekuasaan Salib Majusi, segala puji bagi Allah di awal dan di akhir.
Hari-hari telah ditentukan dan kalian akan menjumpai kemenangan melalui perantaraan tangan kalian dan kalian akan melihatnya dengan mata kepala kalian sebagaimana yang telah kalian saksikan sebelumnya, akan tetapi ini lebih gemilang, murni dan kokoh, serta hal itu tidak akan terjadi kecuali dengan :
Pertama : Sebaik-baik tawakkal kepada Allah, yakin dengan janji-Nya, bersikap jujur kepada-Nya, dan mengembalikan setiap permasalahan kepada-Nya.
Kedua : Konsisten dalam beramal sesuai dengan kemampuan dan sejalan dengan strategi “Hashodul Khoir” tanpa ada unsur peremehan dari segala segi, dan ketahuilah bahwa Allah telah menyeru kalian dan tidak meninggalkan bagi kalian suatu udzur. Allah Ta’ala berfirman : “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. At Taubah: 41).
Maka tidak ada keberhasilan, ampunan, dan kemenangan bagi kalian kecuali jika kalian memenuhi seruan Rabb kalian yang telah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih?. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik baik kamu jika kamu mengetahuinya”. (QS. Ash Shaf : 10-11).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang mati dan belum pernah berperang atau terbetik dalam hatinya untuk berperang maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan”. Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud –semoga Allah merahmatinya- : “Barangsiapa yang belum pernah berperang, atau belum pernah menyiapkan bekal seorang mujahid atau menjaga keluarga seorang mujahid dengan baik maka Allah akan menimpakan kepadanya goncangan sebelum hari Kiamat”.
Maka kalian wahai para hamba Allah, berada pada perniagaan yang menguntungkan dan tidak ada kerugian di dalamnya. Sang Penjamin adalah Allah, cukuplah bagimu dengan sabda Nabi kita sebagai kabar gembira, sebagaimana yang disabdakan beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam : “Allah menjamin memberi pahala bagi orang yang keluar dijalan-Nya, dimana ia tidak keluar kecuali karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan Rasul-Ku maka Aku akan mengembalikannya dengan pahala, ghonimah atau Aku memasukkannya ke jannah. Kalaulah tidak memberatkan ummatku maka aku akan terus mengirim sariyyah (satuan operasi militer). Dan aku berangan-angan untuk terbunuh di jalan Allah kemudian hidup kembali kemudian terbunuh kemudian hidup kembali kemudian terbunuh”.
Dan ketahuilah wahai Waliyullah, wahai orang yang telah menambat jiwanya di jalan Allah… Sesungguhnya ketakutanmu, makanmu, minummu, tertawamu, gurauanmu, keringatmu, dan jejak sepatumu maka bagimu itu semua adalah bernilai pahala. Kalaupun tidak, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda tentang perihal kuda yang tertambat di jalan Allah : “Adapun itu semua adalah bernilai pahala bagi pemiliknya. Maka seseorang yang menambatnya di jalan Allah dan mempersiapkannya untuk tujuan fi sabilillah maka tidaklah sesuatu yang hilang dari perutnya di tulis di sisi Allah sebagai pahala bagi pemiliknya walaupun digembalakan di tanah lapang yang tidak makan sesuatupun kecuali Allah tetapkan sebagai pahala bagi pemiliknya. Walaupun diberi minum dari sungai maka bagi pemiliknya pahala disetiap sesuatu yang hilang dari perutnya. Sampai-sampai Allah menetapkan pahala pada kencingnya dan kotorannya serta disetiap langkahnya ditetapkan baginya pahala”.
Ini baru tentang kuda yang ditambatkan seorang muslim di jalan Allah, lalu bagaimana jika seorang muslim menambatkan dirinya bahkan harta dan keluarganya di jalan Allah? Dapatkah kalian membayangkan bagaimana pahalanya?
Maka Murnikanlah Keikhlasan Wahai Tentara Allah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan kedudukan seseorang itu berdasarkan niatnya”. Dan sabdanya juga : “Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah seseorang terluka di jalan Allah –dan Allah Maha Mengetahui siapa saja yang terluka di jalanNya- kecuali ia akan datang pada hari Kiamat sedang lukanya mengucur, warnanya warna darah dan aromanya aroma misk”. Dan sabdanya juga : “Terbunuh di jalan Allah itu lebih aku sukai daripada menjadi penduduk kota dan desa”.
Hendaklah perasaan di antara kalian tetap terjaga dan tidak hilang dari pikiran kalian selama-lamanya, jika kalian tidak sependapat apabila berselisih.
Allah berfirman : “Berlemah lembut kepada orang-orang mukmin dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir”. (QS. Al Maidah: 54).
Akhirnya, aku mewasiatkan kepada kalian dengan wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ada seseorang laki-laki berkata kepada beliau : “Berilah aku wasiat”. Maka beliau pun berkata :
“Aku mewasiatkan kepadamu agar bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan, dan hendaklah kalian berjihad karena ia adalah kependetaan dalam Islam, dan hendaklah kalian memperbanyak dzikir dan membaca Al Qur’an karena hal itu adalah kegembiraanmu di langit dan sebagai ingatanmu di bumi”.
Ya Allah, Dzat yang menurunkan Al Kitab, menjalankan awan dan menghancurkan pasukan Ahzab. Hancurkanlah mereka dan tolonglah kami atas mereka.
{Dan Allah Maha Menang atas segala urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya}
Saudara kalian
Abu Umar Al-Qurasyi Al-Baghdadi

7.5.10

Catatan harian seorang teroris….

gempur budi angkoroCacatan harian seorang teroris…. (Gempur Budi Angkoro a.k.a Jabir rhm)
“Ya Robbi…, masukkan hamba-Mu ini… ke dalam jannah abadi… bersanding dengan para bidadari….”
Catatan itu dibuat dengan tulisan tangan yang rapi. Setiap paragraf selalu rata pada pinggir kiri dan kanan. Hampir setiap tulisan diberi tanggal, dan kadang diberi judul, tapi tak ada keterangan dimana catatan itu dibuat. Disitu hanya ditulis “bumi Alloh” atau “bumi hijroh”.
Panjangnya beragam. Terkadang ia menulis sampai sepuluh halaman, tapi sering pulan hanya berupa kalimat-kalimat pendek yang tersusun dalam beberapa baris, mirip puisi. Ada yang dimulai dengan bacaan basmalah, ada pula yang dibuka dengan mengutip ayat al qur’an atau hadits yang cukup panjang. Catatan itu dibikin selama setahun lebih, dari Januari 2005 sampai Maret 2006, dituangkan dalam buku kecil dengan ukuran 10×20 sentimeter dan tebal 106 halaman.
Itulah buku harian gempur budi angkoro alias Jabir. Menurut polisi, dia seorang perakit bom dalam kelompok teroris yang dipimpin oleh Dr Azhari dan Noordin M Top. Buku ini ditemukan disebuah rumah di Binangun, Waringin Anom, Wonosobo, Jawa Tengah, yang digrebek pada 29 April lalu. Pemuda 27 tahun ini tertembak hingga syahid saat dikepung. Tempo memperoleh foto kopi buku itu dari seorang sumber di kepolisian.
Tak hanya berisi perenungan mengenai jalan hidup yang ditempuhnya, Jabir juga menulis kenangan pada masa kecil bersama keluarga di Madiun, Jawa Timur. Diapun menumpahkan segala kekagumannya kepada Dr Azhari yang mengajarinya membuat bom.
Dalam bukunya, Jabir menggabarkan sepak terjang kelompoknya sebagai Jihad. Demi jihad pula, mereka mesti melakukan hijroh, mengorbankan harta benda, meninggalkan anak istri, dan menanggalkan keglamouran dunia. Karena itu, “Sesungguhnya perjalanan jihad itu penuh dengan onak dan duri, dibayangi rasa takut kelaparan, dan hilang nyawanya…..,” tulisnya.
Dia rupaya sadar betul resiko yang bakal dihadapinya. Saat penyergapan pada pagi buta itu, polisi juga mengklaim menemukan bom yang siap diledakkan. Bom ini diduga hasil rakitan Jabir. Apalagi di situ ditemukan buku catatan yang lain milik pemuda ini yang berisi berbagai petunjuk teknis membikin bom berikut rincian bahannya dan skema pembuatan detonator. Diduga, Jabir mempelajarinya dari Dr Azhari.
Catatan membuat bom itu juga ditulis cukup rapi. Walau begitu terkadang ia membuat coretan-coretan kecil. Misalnya, dalam daftar bahan-bahan bom yang ditulisnya, dia membubuhkan gambar tengkorak mirip lambing yang biasa dicantumkan dalam botol bahan beracun.
Keisengan serupa sering pula dilakukan pada buku hariannya, tapi dalam bentuk celetukan. Dia selalu berusaha mengukuhkan keyakinannya ” bertemu bidadari melalui jihad”. Lihat saja catatannya pada 20 Januari 2005 yang diberi judul “Cuex aja…”.
Di kanan kiriku mereka berteriak,
Namun mataku tetap nanar
Mereka tak berhenti berceloteh….
Mencaci…. Mencela…. Menghina
Ya…. Robbi…. Masukkan hamba
Mu ini…. Ke dalam jannah
Abadi…. Bersanding dengan para bidadari….
Setelah itu Jabir memberikan komentar atas tulisannya sendiri. ceilee!! Puitis euy….
PROFIL…. PROFILES…. profiller…. Contesti…. Profielen….
Jabir lahir di desa Mojorejo, Kec. Kebonsari, Madiun, Jawa Timur. Dia adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Ibunya, Masrihatin, sehari-hari menjadi guru sekolah dasar. Ayahnya seorang peternak ayam. Keluarga ini menjalankan agamanya secara ketat. “Semua saudara pak Rusman selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Islam”. Kata Sugiman, ketua RT dikampung Jabir.
Pak Rusman menyekolahkan Jabir dan dua kakaknya ke pondok pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pesantren ini dipimpin oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Amir Majlis Mujahidin Indonesia yang kini menjalani hukuman penjara.
Menurut Sholeh Ibrohim, kepala sekolah Al Mukmin, Jabir hanya setahun sekolah di Ngruki. Setelah naik kelas dua dia pindah ke pondok Pesantren Darusy Syahadah, Boyolali. Ini berbeda dengan catatan Jabir sendiri. di bukunya dia menuturkan pernah belajar selama tiga tahun di Ngruki dan setelah itu pindah ke Darusy Syahadah pada 1995.
Dia dikenang oleh gurunya sebagai santri yang keras memegang pendapat. Mustaqiem, Direktur Pondok Pesantren Darusy Syahadah, masih ingat ketika Jabir dalam sebuah diskusi bertahan dengan argumentasinya menolak demokrasi. Padahal pendapatnya diserang oleh santri dan ustadz muda peserta diskusi. Menurut Mustaqiem, prestasi akademik Jabir biasa-biasa aja. “Seingat saya nilai rata-ratanya tujuh,” katanya.
Setelah lulus dari pesantren Darusy Syahadah, Jabir tidak pulang kampung.  Dia mengajar disana kira-kira tiga tahun, dan sesudah itu menghilang. Beberapa tahun berselang, “Tahu-tahu ada polisi yang datang dan menanyakan keberadaannya,” kata Mustaqiem. Itu terjadi setelah bom berkekuatan tinggi meledak di depan Kedutaan Besar Australia di Kuningan, Jakarta, pada 9 september 2004.
Nasir Abbas, bekas pentolan JI, menduga Jabir ikut menyiapkan bom kuningan. Menurut polisi Jabir juga ikut merakit bom yang meledak di Kafe Nyoman, Jimbaran, Bali, 1 Oktober tahun lalu. Dia pula yang diduga merekrut Salik Firdaus, pelaku Aksi bom bunuh diri di kafe itu. Salik adalah santri adik kelasnya di Pon Pes Darusy Syahadah.
Jabir mulai bergabung dengan kelompok Azhari sekitar lima bulan sebelum peledakan bom kuningan. Ini terungkap dari catatan hariannya. Dia menuturkan telah bergabung dengan Azhari selama satu setengah tahun. Catatan ini ditulis pada 11 November 2005, atau dua hari setelah Azhari syahid di Malang.
Endi Miftahul Huda, 31 tahun, kakaknya, membenarkan bahwa catatan itu ditulis Jabir alias Gempur. “Saya yakin itu tulisan Gempur”, tuturnya. Menurut dia, dulu si adik memang suka menuliskan unek-uneknya di buku.
Buku harian itu dibuat ketika kelompoknya terus dikejar-kejar oleh Detasemen 88 Polri. Jangan heran jika Jabir sering menggambarkan ketidak sukaannya pada pasukan antiteroris. Bahkan dia menyebutnya dengan kata-kata yang amat kasar. Pemuda ini amat kesal ketika ada rekan-rekannya yang ditangkap, dimuat dalam berita di media, dan muncul banyak komentar, termasuk dari tokoh-tokoh umat Islam.
Jabir menulis dalam bukunya: Yang menarik tuh bukan komentar dari orang-orang umum, namun komentar saudara-saudara seiman. Diantara komentar itu kurang lebih, “Begitulah jadinya kalau tak mau menurut saran orang tua.” Di pojok kanan atas tulisan, Jabir membubuhkan balon komik berisi dua kata yang sering muncul dalam sebuah iklan rokok: Tanya kenapa?
Catatan itu ditulis pada akhir Juli 2005. Beberapa pekan sebelumnya, polisi memang rekan-rekan Jabir di sejumlah daerah.
Menghadapi pengejaran polisi, Jabir berusaha menenangkan hatinya. Dalam sebuah catatannya ia menulis: “Ana dan sejumlah ihwan yang tidak sampai jumlah jari-jari tangan, mencoba bertahan kondisi ini. Ana yakin ada kelompok lain yang (bernasib) seperti kami, walaupun yang gencar dicari adalah kami.”
Hanya sebagian besar isi buku harian Jabir memang seputar keyakinannya mengenai jihad beserta alasannya. Ia menyebutkan, dunia Islam saat ini telah menjadi bulan-bulanan “Para kaum kafir, zionis, dan murtadin”. Itu sebabnya Jabir menganggap jihad sebagai fardhu ain (kewajiban semua umat Islam) bukan fardhu kifayah (kewajiban sudah gugur bila sudah ada umat Islam yang menegakkannya).
“Bukankah sejak terampasnya tanah dan kehormatan kaum muslimin baik di bumi Palestina, Afghonistan, Khasmir, Checnya dan Bosnia telah menjadikan jihad sebagai fardhu ain,” tulisnya. Untuk menjalankan jihad, Jabir memandang pentingnya amaliyah. “Kita harus mengeluarkan dana untuk membeli peralaan amaliyahnya.”
Jabir menuliskan pendapatnya tentang aksi peledakan. Dalam sebuah catatan singkat tanpa tanggal, ia menyebutkan: “Dengan peledakan pengikut kebenaran memberikan contoh pengorbanan yang paling indah, berani mati guna membela agama….”
Keyakinannya mengenai jihad masih dipegang teguh sebulan sebelum dia syahid. Seperti hendak berpamitan, Jabir menulis catatan berjudul “Surat terbuka buat para keluarga dan sahabat”. Dia mengungkapkan rasa cintanya pada mereka, dan mengulangi lagi keyakinannya: Jika tubuh dicipta untuk menjemput kematian, lebih baik terbunuh karena Alloh dengan pedang….
Di mata Qomaruddin Hidayat, Jabir adalah potret seorang yang kalah. Dia telah menjadi korban dari indoktrinasi pemimpin kelompoknya yang menganggap jihad sebagai pertempuran. Sedangkan di mata kami Jabir adalah sosok yang patut dijadikan contoh sebagai syuhada’ yang telah mempersembahkan segala yang ia miliki termasuk jiwa satu-satunya untuk membela agama Alloh. Dia jual dengan harga murah kepada Alloh dan Alloh telah membelinya. Maka berbahagialah wahai Jabir. Dan kecelakaanlah bagi orang yang memiliki ilmu agama namun dia menyelewengkannya. Dan Alloh pasti akan mencambuknya dengan cambuk dari api nereka dan tempat kembalinya adalah jahannam dan itulah sejelek-jelek tempat kembali.
Belajar membuat “Kue”
Lembaran-lembaran kertas itu berisi sederet skema piranti elektronik seperti radio atau televise. Ada symbol komponen transistor, kapasitor dan intergrated circuit (IC), yang dirangkai rumit, semua ditulis dengan tangan. Ada juga gambar kotak dan tabung yang dilengkapi dengan symbol senyawa kimia.
Bukan milik seorang siswa yang mendapat pelajaran elektronika dan kimia di sekolah menengah, catatan itu dibuat oleh Gempur Budi Angkoro alias Jabir. Dia menulisnya dalam buku saku setebal 88 halaman. Guratan dan lekuk huruf-hurufnya persis seperti dalam buku hariannya. “Buku ini ditemukan oleh polisi di sebuah rumah di Wonosobo saat penggrebekan Jabir dan rekan-rekannya akhir April lalu,”.
Mula-mula Jabir belajar mengenal bahan-bahan yang bisa dipakai untuk membuat bom, antara lain sodium azide dan lead netrade. Dalam catatannya, setiap senyawa kimia itu diberi penjelasan singkat menyangkut sifatnya. Ada juga keterangan mengenai komposisi campuran, lama membuat, dan daya lenting “kue” yang dihasilkan. Jabir menyebutnya kue untuk adonan bom itu.
Racikan bom yang dipelajari Jabir ada yang berdaya ledak medium (kecepatan lentingnya sekitar 3.500 meter per detik) dan tinggi (berkecepatan lebih dari 6.000 meter per detik). Letupan bom kategori medium 35-60 kali lesatan peluru dari proyektilnya. Kekuatan ini bergantung pada bahan yang dipakai.
Tahap selanjutnya Jabir belajar membuat pemicu elektrik. Ini tergambar dari catatan di lembaran-lembaran selanjutnya. Awal dia mempelajari dasar-dasar elektronika dan berbagai komponen utama. Bahkan Jabir juga belajar menghitung nilai resistor dengan melihat warna gelang-gelang yang ada di komponen ini. Barulah dia mempelajari skema pemicu.
Dari skema yang ditulis Jabir dalam buku catatannya, terlihat ada pemicu yang memakai sistem tunda. Bom baru meledak selang beberapa detik setelah tombol ditekan. Lama waktu sela ditentukan oleh satu komponen dalam pemicu. Jabir memberi tanda lingkaran pada komponen ini disertai keterangan: tambah besar kapasitasnya tambah lama bom meledak.
Ada juga pemicu yang lebih canggih yang dilengkapi pengatur waktu. Sistem ini diaktifkan oleh jam, handphone, atau walkie-talkie. Alat ini akan menekan tombol serba guna yang dipasang pada pemicu.
Di duga, Jabir mempelajari semua itu dari Dr Azhari. Soalnya, beberapa skema yang dicatat persis dengan skema milik sang mentor. Petunjuk terperinci yang ditulis Azhari ditemukan id hard disk sebuah computer ketika menggerebeknya di Malang, November tahun lalu.
Sederet memory tentang Ummi
Dalam buku harian, Jabir menulis pula kenangan mengenai Ibunya dengan judul “Perenungan untuk ummi tercinta.” Inilah ringkasannya.
Sengaja memory tentang aku dahulukan sebelum abi. Selain sebagai ikrom saya, juga karena Rosululloh memerintahkan untuk berbakti kepada umi sebelum bapak, dengan tiga kali ucapan.
Nanda masih ingat ketika berumur …nggak tahu yach  berapa… pokonya belum sekolah. Waktu itu kehidupan keluarga lumayan harmonis dengan ternak ayam petelur dan ayam pedaging, plus lele dan lain-lain. Kita belum punya rumah dan masih tinggal dirumah mbah.
Ujian dari Alloh perlahan tapi pasti mulai menghampiri. Tiga kandang ayam yang baru selesai dibangun terbakar. Masih tampak jelas goretan duka pada wajah abi dan umi. Pag hari ketika umi masih menangis terisak-isak sembari memasak, nanda hanya bisa pasrah sambil membawa ayam-ayam yang terpanggang untuk nanda kasihkan ikan lele.
Saat kita sudah punya rumah, abi pernah marah gara-gara ulah nanda yang jarang buka puasa di rumah tetapi di tempat mbah. Tiba-tiba abi datang dan menampar muka nanda dan mas Ipul (Redi Saiful Mujahidin, kakanya) menyuruh makan di rumah. Sesampai di rumah, amarah abi belum mereda. Entah apa sebabnya abi tiba-tiba membanting hidangan yang siap makan hingga porak-poranda. Nanda hanya bisa menangis, apalagi saat itu sangat tertekan.
Ketika abi ke Malaysia untuk mencari tambahan umi harus banting tulang menghidupi keluarga. Waktu itu mas Huda dan Mas Ipul sudah mondok dan nanda pun menyusul.
Masih ingat dalam memori ketika umi mengantarkan nanda daftar ke PonPes Al Mukmin. Umi kecopetan ketika turun di wilayah Tirtomoyo, Solo. Umi hanya bisa bersedih dan menitikkan air mata. Nanda waktu itu tak tahu harus berbuat apa.
Tiga tahun lebih nanda belajar di Al Mukmin. Ketika berkunjung ke Pondok umi hanya memberi uang 10.000. waktu itu nanda bilang, “InsyaAlloh cukup.” Walaupun kenyataannya sangat jauh dari cukup, nanda tak tega mengatakannya. Pernah tunggakan SPP sampai tujuh bulan, akibatnya nanda harus berkamar diteras bersama santri-santri yang belum membayar uang kamar. Namun nanda ikhlas karena prinsip nanda, selama belum ada kiriman berarti umi belum punya uang.
Saat masa liburan selesai, umi sibuk kesana kemari mencari pinjaman uang, paling tidak bisa untuk ongkos kembali ke pondok. Nanda melihat mata sembap umi ketika memberikan uang yang hanya cukup untuk balik ke pondok dan sedikit jajan dengan mengucapkan, “Sing sabar sik yo le…” nanda hanya dapar menangis di perjalanan. Bukan karena sedikitnya uang, namun jerih payah umi mengusahakan mencukupi kebutuhan nanda di pondok.
Ujian demi ujian harus umi hadapi. Waktu Mas Ipul minta motor, umi tak punya uang, terpaksa kredit dengan cara memotong gaji umi yang tak seberapa dan tentunya ada bunga. Seperti buah simalakama memang. Kalau nggak dituruti mas Ipul sering ngamuk, pintu dipecah, sering mencaci maki. Mungkin karena beban mental umi tak kuat dan langsung kejang-kejang. Nanda hanya bisa memangku umi dan berdoa meneteskan air mata. Alhamdulillah mas Ipul sekarang sudah baik.
Di saat-saat akhir inilah, alhamdulillah, Mas Huda sudah bisa bisnis tempe. Sebelum ada karyawan maka abi dan umilah karyawannya. Tak jarang umi tidur larut malam karena masih harus membuat jajanan untuk dijual di sekolah esok hari dan bangun sebelum subuh. Ketika umi masih bersepeda ke sekolah, tak jarang umi berangkat agak kesiangan karena sibuk bikin kue yang harus dibawa dengan sepeda yang sudah tidak baik lagi.
Ketika Alloh memberi rezeki motor bebek merah tua tahun 70an, alhamdulillah beban umi agak ringan. Namun umi kadang agak minder dengan ucapan teman-teman sesame guru. “Sekarang zamannya motor hitam lho bu….”.
Sabar ya, umi…. Nanda ingin umi melihat bernafas lega, tersenyum dan tidak terlalu banyak pikiran dan beban. Nanda ingin, bila Alloh memberi rezeki pada nanda, bisa membelikan abi dan umi satu atau dua barang yang bisa umi gunakan. Nanda ingin membelikan umi pakaian karena selama ini umi hampir tidak punya baju baru.
Sebenarnya nanda ingin membahagiakan umi. Namun biarlah nanda bahagiakan umi kelak jika Alloh mengkaruniakan syahadah. Karena hanya itu yang bisa dan mudah-mudahan Alloh menerima jihad nanda.
Buat umi ku tersayang….
Salam manis dan sayang….
Tetap sabar dan istiqomah….
Dengan coretan-coretan ini nanda menghibur kangen nanda pada umi.
Malam senin, 4 September 2005, 21:47 WIB, udah dulu yach… ngantuk nich….
“admin : sebelum posting ini, ana baca lagi, pada paragraf-paragraf terakhir mataku mulai berair dan menetes… “