Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

15.3.10

SURAT WASIAT IBNU KHOTHOB KEPADA ANAKNYA

Ditulis untuk anaknya yang bernama Sholeh, ketika usianya belum genap tiga bulan. Ditulis di daerah Dar-Gho Cechnya. “Nasehat Komandan untuk putranya: surat dari medan tempur Cechnya. Sesungguhnya sejarah Islam tidak akan menggoreskan tintanya kecuali untuk para lelaki yang berlaku jujur kepada Alloh dan kepada siapa saja yang menyertainya; yang mempraktekkan kata-katanya, dan maju di barisan tempur paling depan.  Percayalah, Sholih, dulu para penyembah dirham, dunia, dan penyembah barat, menyibukkanku dengan profesi dan gaji, dan pahala di sisi Alloh adalah lebih baik dari semua ini. Maka habislah satu generasi dan generasi berikutnya hanya dengan kehidupan rutinitas yang mematikan, tak jauh berbeda dengan kehidupan binatang. Kita bangun pagi hari, sarapan, kemudian pergi ke tempat kerja, setelah itu makan siang, kemudian pulang ke rumah, kemudian makan malam, dan kemudian tidur. Tidak ada tujuan dalam hidup. Sholih, percayalah padaku, sejauh mana seseorang tekad dan tujuan dalam hidupnya maka sejauh itu pulalah ia diberi rezeki dan taufik. Sedangkan permasalahan-permasalahan hidup tidak akan pernah habis, ia hanya berkutat pada masalah pekerjaan, kendaraan, istri, anak, dan tempat tinggal. Setiap kali engkau berhasil pecahkan satu masalah, datang masalah lain. Engkau pecahkan sepuluh masalah, datang dua puluh masalah. Padahal umur semakin habis, sementara masalah tidak habis-habis.   Dunia Islam hari ini, memiliki berbagai tipe masyarakat, ada yang ulama, pencari ilmu, usahawan, insinyur, pegawai masjidil haram, dan orang-orang yang hidup pas-pasan dan terkekang: yaitu para tentara tauhid dan jihad sebagai ajaran tertinggi Islam.  Telah tiba waktu untuk berjihad, bangsa kafir datang dan tidak ada kata lain selain pedang. Sungguh, Alloh telah memberikan anugerah kepada umat Islam di zaman sekarang dengan dibukanya jihad, saya tidak katakan di zaman Rosululloh dan para shahabatnya. Kalau tidak percaya, lihatlah bagaimana mungkin bangsa termiskin di dunia mampu menyerang Uni Soviet, bangsa termiskin berani masuk melancarkan serangan ke jantung Rusia dan di Rusia. Kalau bukan karena aku hidup langsung denganbangsa-bangsa semacam ini, aku tidak percaya ini bisa terjadi.   Percaya padaku, wahai Sholih, kematian adalah seni yang bisa diatur, hanya saja ilmunya ada di sisi Alloh mengenai di mana dan kapan kematian itu terjadi. Kejarlah kematian, niscaya engkau akan raih kehidupan. Yakin dan berbaik sangkalah kepada Alloh. Memang kita hari ini mengaku beriman kepada Alloh, tetapi kita masih meragukan datangnya pertolongan dari Alloh untuk kita. Kita berprasangka yang bukan-bukan, kita tergentarkan oleh pesawat dan tank-tank musuh- musuh Alloh ketika perang Teluk. Perang Teluk telah meluluh lantakkan apa saja yang dimiliki kaum muslimin. Tapi setelah keyakinan diri kepada Alloh kembali ke dalam diri kaum muslimin pasca kekalahan Uni Soviet oleh Afghanistan, terhinakanlah kekuatan barat dan timur di hadapan kekuatan iman kepada Alloh. Lalu datanglah bangsa barat ke negeri Islam, untuk menggelar pentas yang membuat umat Muhammad ketakutan. Padahal Saddam sendiri belum mampus, ia menjelma menjadi manusia buas yang menakut-nakuti kaum muslimin dengan perang ini, kaum muslimin harus diperas hartanya dan menanggung hutang bertumpuk-tumpuk lantaran perang yang memakan waktu satu tahun ini, dengan perahan yang betul-betul habis.   Sholeh! Engkau akan mati sendirian, tinggal di kubur sendirian, dan akan dibangkitkan sendirian. Padahal jalan yang harus ditempuh begitu panjang, sedangkan bekal kita sedikit. Maka, berbekallah dengan takwa dan jihad di jalan Alloh, sebab jihad adalah kemuliaan di dunia dan akhirat.  Buah hatiku! Kamu sekarang memang masih kecil, tetapi kami telah merintis jalan buatmu dan manusia-manusia seusiamu sekarang, kami menyiapkan dan memberikan pelajaran kepada kalian. Apa yang tidak bisa diberikan kakek-kakek kalian kepada kami, maka tinggalah harapan umat ini ditumpukan kepada generasi kalian. Ketika kami nanti sudah tua, harapan kami hanya kepada Alloh, setelah itu kepada kalian.   Sayangku dan permata hatiku… Pemuda hari ini menjadi budak syetan, berupa televisi, sepak bola, rekreasi, dan mobil. Hindarilah mati karena kecelakaan atau tabrakan. Mintalah khusnul khotimah kepada Alloh; mati syahid. Dengan ini engkau akan dikumpulkan bersama sang Nabi tercinta dan terpilih, Muhammad SAW, dan para shahabatnya. Mereka berada di derajat para nabi, kemudian shiddiiqiin (orang-orang yang imannya kuat), kemudian para syuhada.   Wahai penyejuk mataku… Pujilah Alloh, karena engkau dilahirkan di bumi peperangan, desa kaum ibumu dihancurkan, mereka membela agama dan kehormatan mereka sampai titik penghabisan. Separo dari mereka keluar berperang bersama ayahmu melancarkan pembalasan, dan separo lagi harus mengenyam pahitnya penjara dan mati terkubur di bawah tanah, mereka syuhada…Insya Alloh. Merekalah yang pertama kali memproklamirkan syariat Islam di Dagestan, sebuah negeri para budak, pemerintahan atheis dan kafir di Kar Makhi. Aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu, ketika mereka dikepung kekuatan militer dzalim dari empat penjuru dan desa-desa mereka dibombardir, maka kami berdiri bersama tentara tauhid untuk membela diri, dan pecahlah pertempuran-pertempuran yang belum pernah kusaksikan, ketika itu dihinakanlah bangsa zalim dan atheis. Ketika kamu masih dalam perut ibumu, pesawat-pesawat membumi hanguskan bumi dan manusia yang ada di atasnya, yaitu di bumi Cechnya. Pujilah Alloh, karena engkau sudah mendengar suara peluru dan rudal ketika engkau masih di perut ibumu. Ibumu sendiri harus lari dari satu tempat ke tempat lain.   Anakku yang mulia… Jangan mimpi untuk hidup senang, lezat, dan damai-damai saja. Karena dunia kafir akan mengejar di belakangmu. Demi dosa ayahmu, pilihlah untuk dirimu kehidupan izzah (harga diri) dan kemuliaan, sebelum engkau dijebloskan di penjara kafir. Sebab teman-teman ayahmu telah diperlakukan seperti itu, sedangkan engkau tidak jauh berbeda dengan mereka, dan aku tidak lebih baik daripada teman-teman ayahmu. Ambillah keputusan hidup yang tegas lalu teguhlah di atasnya, percayalah kepada taufik Alloh, jangan dengar katanya-katanya, dan pertanyaan yang masih kira-kira. Hendaknya engkau mencari ilmu dan menghafal kitab Alloh ketika masih kecil, setelah itu ber-I‘dad dan berjihad di jalan Alloh.   Anakku, aku tidak tahu apakah kita nanti akan bersama-sama dalam medan pertempuran, engkau jadi komandanku dan aku prajuritmu yang memberi minum pasukan lain yang haus serta mengobati yang terluka. Atau barangkali, engkau akan sendirian sementara aku sudah terkubur di bawah tanah, maka inilah nasehat seorang prajurit untuk komandannya: Jadilah sedekah jariyah (yang terus mengalir pahalanya) buat ayahmu dan anak sholeh yang mendoakanku, wahai Sholeh. Sebab tidak ada lagi setelah mati bagi seorang hamba selain itu, sebagaimana disabdakan oleh manusia pilihan, Muhammad SAW. Ini saja, tak lupa aku memohon kepada robb semua manusia, agar menjagamu untuk menjadi orang yang berkhidmad buat agama ini di manapun kamu berada, memberikan anugerah agungnya kepadamu, tidak memberi kesempatan musuh-musuh Alloh untuk menangkapmu, tidak melebihkan keutamaan dan pemberian orang lain di atas yang diberikan kepadamu, danmemberimu rezeki berupa kesyahidan di jalan-Nya, sehingga engkau bisa memberi syafaat buat ayahmu, ibumu, dan orang-orang miskin.  Semoga Alloh membekalimu dengan ilmu dan kekuatan untuk menghadapi orang-orang kafir. Allohu Akbar!  Ayahmu, Khothob

ustadz farid

jihad aceh

Mr.Jacques Yves Costeau: Masuk Islam Setelah Temukan Mukjizat 'Sungai di dalam Laut'

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut:
“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu” (QS Fushshilat 53).
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi” (Q.S Al Furqan 53).
::
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
::
PADA suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya. 
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.
...Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam...
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
...Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung...
Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.




Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.
Sumber Referensi :
  1. Buku elektronik (ebook): Bukti Kebenaran Quran, oleh Abdullah M. Al-Rehaili, Tajidu Press, Yogyakarta, 2003. Judul Asli: This is The Truth, Newly Discovered Scientific Focts Revealed in the Quran & Authentic Hadeeth (Wolrd Supreme Council for Mosques Affairs Commission on Scientific Sign of Qur’an and Sunnah at Muslim World League Makkah al­Mukarramah and Alharamain Islamic Poundation, Third Edition, Riyadh, 1999)
  2. http://www.cenoteangelita.com/cenote_info.htm
  3. sajadah sukses.
  4. Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=RIyvz8th7dU&feature=related.

Dosa-dosa Besar Barrac Obama di Indonesia



JAKARTA [voa-islam.com] – Banyak alasan bagi umat Islam yang menolak kedatangan Obama ke Indonesia. Empat alasan di antaranya disebut sebagai dosa besar Obama di Indonesia.

Hal itu terungkap dalam acara “Dialog dan Konsolidasi Kedatangan Obama” di Doekoen Coffe di Jakarta, Ahad (14/3).

"Minimal ada empat dosa imperalisme AS kepada Indonesia. Pertama dosa penghancuran ideologi, kedua dosa sejarah, ketiga dosa ekonomi dan keempat dosa kemanusiaan," demikian disampaikan Salahudin Daeng dari Institute Global Justice.

Salahudin menjelaskan empat dosa besar Obama itu sebagai berikut:
Pertama, dalam waktu yang cukup lama, telah terjadi upaya pencucian otak yang dilakukan Amerika Serikat terhadap para elit ekonomi dan politik Indonesia. Akibatnya, saat ini yang terjadi pemerintah Indonesia jadi harus mau mengikuti ideologi kapitalisme dan neoliberal Amerika.
...Sudah terbukti bahwa Amerika telah mendompleng penjajahan Belanda untuk menanamkan perusahaan-perusahaan mereka di Indonesia...
Kedua, dosa sejarah. Selama ini, sudah terbukti bahwa Amerika telah mendompleng penjajahan Belanda untuk menanamkan perusahaan-perusahaan mereka di Indonesia.

Dosa ketiga, proyek pinjaman oleh IMF dan World Bank yang tujuannya hanya untuk membuat Indonesia terus berutang kepada lembaga donor itu. Sehinga, ekonomi Indonesia menjadi porakporanda.

''Sebaliknya ekonomi mereka lebih mendominasi," kata Salahuddin.

Dosa keempat yang membuat Obama layak ditolak datang ke Indonesia adalah dosa kemanusiaan.

Dalam diskusi di Doekon Coffe, disebutkan oleh Salahudin Daeng bahwa dosa kemanusiaan dilakukan Amerika lewat tangah penjajah Belanda.

''Sebenarnya, saat itu Amerika lah yang melakukan pembantaian kepada para pahlawan dan tokoh nasional yang menolak kapitalisme,'' kata Salahuddin.

Karenanya, dia tidak masalah jika kedatangan Obama ke Indonesia diterima bahkan disambut dengan sebaik-baiknya. Asalkan, Obama bisa memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan.
...Obama boleh dite3rima dengan sebaik-baiknya dengan syarat: mau serahkan kembali seluruh kekayaan alam milik Indonesia. Nasionalisasikan seluruh perusahaan Amerika dan hapuskan semua utang luar negeri, karena itu utang najis...
"Kami akan menyambut Obama dengan sebaik-baiknya, asalkan dia mau serahkan kembali seluruh kekayaan alam milik kita. Nasionalisasikan seluruh perusahaan Amerika dan hapuskan semua utang luar negeri, karena itu utang najis," tegas Lalu Hilman Afriandi dari LMNDE.

Karenanya, menurut Lalu, perusahaan milik AS yang berada di Indonesia seperti Freeport, Exxon, Newmont dan lainnya, justru memiskinkan penduduk asli di mana perusahaan itu berdiri.

"Kantong-kantong kemiskinan justru ada dimana mereka berada, juga provokasi dan penghancuran. Bunga-bunga yang kita bayar jutru lebih besar," tandas Lalu.

Sementara, anggota DPP Hizbut Tharir Indonesia, Irwansyah Saefulloh, menilai kedatangan Obama ke Indonesia hanya 'nostlagia ndeso' karena yang bersangkutan pernah menetap empat tahun di Jakarta.

"Obama yang sekarang beda dengan Obama yang dulu. Obama kan dibilang orang yang rendah hati, diam. Tapi kan sekarang dia berbeda, bahkan di negaranya sendiri dia disebut Panglima Perang karena mengirim pasukan ke Afghanistan. Masak mau dielu-elukan di sini," pungkasnya. [taz/inlh]

Ulama Jabar: Haram Menerima Obama!

Menyusul penolakan ribuan ‘ulama di Jawa Timur, Banten, Kalimantan dan Sulawesi terhadap kedatangan Presiden Obama, kini giliran ‘ulama Jawa Barat sepakat menolak kedatangan Presiden Obama. Lebih dari 1000 ‘ulama di Jawa Barat menyatakan sikap tertulis yang isinya menolak kedatangan presiden AS tersebut.

Sikap penolakan ‘ulama Jawa Barat tersebut tercetus dalam acara Majelis al-Buhuts al-Islami yang difasilitasi oleh DPD I HTI JABAR di Aula Masjid Istiqomah, Jalan Citarum pada hari Sabtu (13/03) lalu.

Para ‘ulama yang hadir dan menyatakan penolakan terhadap kedatangan Obama berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan pesantren, diantaranya Drs. KH Bahrul Hayat, MA. (Ketua Umum DDII Jabar), KH Buya Abdul Majid (Pimpinan Ponpes Al-Mu’awanah, Kab. Bandung), Drs. KH Asep Sudrajat, MM (Pimpinan Ponpes Ulul Albab, Bandung) KH Adam Anhari (Pemuda Muslimin Jabar), KH Aceng Busthomi Ismail (Imam Besar Masjid Raya Cipaganti), KH Ali Bayanullah (Pimpinan Ma’had Darul Bayan), KH Dadan Tajul Arifin (BKSPPI, Sumedang) KH Darul Tahkik (Pimpinan Ponpes As-Salam, Tasikmalaya), KH Aceng Ma’sum, KH Muhammad Odang (Ketua Majlis Fatwa MUI Kab. Bandung), KH Moch. Badruddin al-Barqi (Pimpinan Ponpes al-Musri Padalarang), Drs. KH Agus Achyar (Ponpes Miftahul Barkah), Kyai Hidayat Hafidie, KH Damini WS (Ketua PUI Kab. Bandung) dan ratusan ‘ulama lainnya.

Penolakan para ‘ulama tersebut bukan tanpa alasan. Dalam pernyataannya, para ‘ulama menyatakan bahwa Barack Obama adalah presiden negara imperialis yang telah terbukti banyak melakukan berbagai macam tindak kejahatan atas kaum muslim, diantaranya memerangi dan membunuhi ribuan kaum Muslim di Afghanistan, bahkan mengirim 30 ribu pasukan tambahan yang menewaskan ribuan kaum Muslim termasuk di dalamnya ibu-ibu dan anak-anak. Para ‘ulama juga mengatakan bahwa Amerika tidak menarik sepenuhnya tentaranya di Iraq yang telah membunuhi lebih dari 1 juta umat Islam.

Alasan lainnya, karena Amerika sampai sekarang belum menutup penjara Guantanamo yang menjadi tempat penyiksaan kaum Muslim, serta pelecehan Kitab Suci Al Quran dan hingga kini AS tetap mengokohkan paham sekulerisme, liberalisme, dan demokrasi yang nyata-nyata mengakibatkan bangsa ini terus berada dalam kemunduran dan keterpurukan.

Farid Wadjdi selaku seorang narasumber dalam bidang politik dalam majelis al-buhuts tersebut menjelaskan bahwa kedatangan Obama ke Indonesia bukan sekedar jalan-jalan, akan tetapi membawa misi ideologi, politik dan ekonomi. Diantaranya, mengutip pernyataan Jubir Gedung Putih Robert Gibss bahwa kedatangan Obama ke Indonesia adalah dalam rangka mempromosikan demokrasi, perang melawan terorisme, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan rakyat AS. Kedatangan Obama pun menurut Farid Wadjdi bukan untuk kepentingan bangsa Indonesia, akan tetapi untuk kepentingan AS sendiri diantaranya untuk menjaga kepentingan para pekerja dan perusahaannya di luar negeri.

Hal tersebut menurut Farid tercantum jelas dalam pernyataan Gedung Putih...”I will be a strong and steady advocate for our workers and our companies abroad”. Sehingga menjadi jelas menurut Farid, kedatangan Obama ke Indonesia haqqul ya qin bukan untuk kepentingan bangsa Indonesia apalagi Islam, akan tetapi untuk kepentingan AS dan Kapitalisme.

Selain itu, narasumber lain KH Hafidz Abdurrahman, MA dari DPP HTI menyatakan bahwa AS dalam pandangan ‘ulama termasuk kategori Kafir Harbi Fi’lan, karena secara nyata memerangi negeri kaum Muslim, seperti Irak dan Afganistan. Menurut Kyai Hafidz, negeri kaum muslim itu satu, dengan begitu hukum asal hubungan dengan AS, Inggeris, dll itu adalah hubungan perang, bukan hubungan damai.

Oleh karena itu menurut Kyai Hafidz, konsekuensinya tidak boleh ada hubungan diplomatik dengan negara-negara Kafir Harbi Fi’lan itu, termasuk tidak boleh ada konsul, duta dan perwakilan mereka di negeri kaum Muslim. Satu-satunya alasan Obama bisa diterima, menurut Kyai Hafidz jika dia datang untuk berdamai guna menghentikan perang, atau belajar tentang Islam. Tapi, mungkinkah itu dilakukan Obama? tanya Kyai Hafidz retoris, yang dijawab “tidak” oleh seluruh hadirin.

Masih menurut Kyai Hafidz, mengizinkan Obama datang ke Indonesia bukan saja mendatangkan mudarat bagi Islam dan kaum Muslim, tetapi juga bagi Indonesia. Lebih dari itu, ini juga merupakan bentuk pengkhianatan terhadap negeri-negeri kaum Muslim yang dijajah oleh AS, dkk. Olehkarenanya menurut beliau HARAM MEMBERIKAN IZIN (al-aman) dan MENERIMA KEDATANGAN OBAMA ke Indonesia yang disambut pekik takbir oleh para ‘ulama yang hadir. (Luthfi Afandi, Humas HTI Jabar).