Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

10.12.09

Amirul Mukminin Abu Umar Al Baghdadi: “Para Agen Pendusta”usmanroti.blogspot.com: Amirul Mukminin Abu Umar Al Baghdadi: “Para Agen Pendusta”

usmanroti.blogspot.com: Amirul Mukminin Abu Umar Al Baghdadi: “Para Agen Pendusta”

PERNYATAAN RESMI USTAD ABU BAKAR BA'ASYIR TENTANG DEMOKRASI




P E R N Y A T A A N

JAMA’AH ANSHORUT TAUHID


No. : 04 / IV /1430

Tanggal 13 Rabi’ul Akhir 1430 / 9 April 2009

Tentang

D e m o k r a s i


Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh !


Ketika kami memperhatikan dengan seksama dan penuh rasa tanggung jawab terhadap sistem demokrasi terkait keselamatan diri dan kaum muslimin pada umumnya maka terlihatlah perbedaan prinsipil antara Islam dengan Demokrasi yaitu :

1. Kedaulatan tertinggi adalah milik rakyat , sedangkan dalam Islam kedaulatan tertinggi adalah milik Alloh Subhanahu wa Ta’ala .

2. Hukum yang harus berlaku dalam negeri demokrasi adalah hukum-hukum yang ditetapkan rakyat . Sedang hukum yang harus berlaku dibumi Alloh adalah hanya hukum Islam .

3. Segala problematika dan pertikaian didalam negeri demokrasi, harus dikembalikan pada undang-undang dasar yang telah disepakati dan diproduksi wakil rakyat. Sedang didalam Islam, segala problematika dan pertikaian kaum muslimin hanya boleh dikembalikan pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi.saw:

4. Dalam demokrasi -tidak terkecuali- setiap orang berhak menjadi wakil rakyat. Sedang didalam Islam, yang berhak untuk mewakili rakyat dalam majlis syuro kepemerintahan, hanyalah kalangan ulama dan pakar-pakar dalam hal ilmu yang dibutuhkan. Hingga dapat menyampaikan aspirasi dan petunjuk yang sempurna dan sesuai dengan hal yang semestinya

5. Demokrasi bukan syuro yang ditunjukkan Islam, meski para pemuja demokrasi berupaya mengelabuhi kaum muslimin, bahwa ia adalah syuro yang Islami. Karena dewan syuro syar’i memiliki ketentuan dan syarat-syarat yang tidak terdapat dalam perangkat permusyawaratan demokrasi.

6. Dalam demokrasi yang dijunjung tinggi adalah kebebasan tanpa batas. Sedang didalam Islam kebebasan yang diberikan kepada setiap hamba, bukan merupakan kebebasan mutlak.namun kebebasan yang terbatas dengan batasan-batasan syar’i. meskipun kaum muslimin tidak boleh untuk memaksa orang lain dalam mengikuti kehendak dan keyakinan dirinya.

7. Demokrasi hakekatnya adalah sekularisme dengan segala pokok tujuan dan petunjuknya , Sedang didalam Islam, segala hal harus diarahkan pada peraturan-peraturan syar’i. Barangsiapa yang memisah-misahkan perkara kehidupan, sebagiannya diserahkan kepada Alloh dan sebagian yang lain dipasrahkan kepada manusia, maka ia telah melakukan perbuatan kufur .

8. Demokrasi menuntut adanya kelompok ataupun partai, yang loyalitas para anggotanya tidak lebih dari partai-partai tersebut .Sedangkan Islam melarang kaum muslimin dari perpecah belahan dan perselisihan tanpa dasar syar’i yang berdampak kelemahan dan kekalahan atas mereka,

9. Demokrasi menjadikan voting ( suara terbanyak ) sebagai pemutus final dalam segala hal yang hendak dijadikan hukum . Sedangkan Islam, mewajibkan atas kaum muslimin untuk tunduk, ta’at dan berserah diri terhadap ketentuan dan ketetapan Alloh dan RosulNya. Tidak halal bagi mereka untuk menawar dan bimbang atas ketetapan-ketetapan syar’i.

10. Demokrasi adalah merupakan pangkal dan pupuk penyubur bagi ideology kapitalis, dimana seorang manusia berkeyakian/berkelakuan bahwa harta yang dimilikinya adalah mutlak milik dirinya, hingga ia boleh berbuat dengan hartanya untuk belanja maupun mengembangkannya dengan berbagai cara . Sedangkan Islam mengajarkan kepada kuam muslimin, bahwa mereka dan yang dimilikinya adlah milik penciptanya. Status mereka hanyalah sebagai makhluk kholifah ataupun yang diamanati untuk mengelola bumi dalam rangka menjalankan kehendak Alloh.

11. Demokrasi adalah ideologi dan system hukum karet, yang bisa ditarik kesana dan kemari, sesuai kehendak penguasanya .Nyatanya, nyaris tidak ada Negara demokrasi yang tidak ada kebohongannya dalam pemilu. Dan sekian banyak Negara-negara demokrasi dunia hari ini, justru menjadi momok kebebasan bagi para rakyatnya, terutama kaum muslimin. Bahkan di Palestina dan Algeria sebelumnya, kaum muslimin telah tertipu dengan perjuangan melalui demokrasi, hingga bukannya dapat kedudukan dan kekuasaan , namun justru mereka diketok dengan palu besi dan diperangi dengan 1001 alasan.

12. Maka jelas demokrasi berbeda jauh dan bertentangan dengan Islam. Karena Islam adalah dien(agama) yang dianut, maka lawannyapun adalah merupakan agama yang dijadikan panutan seperti demokrasi ini. Sedang satu-satunya agama yang diakui Alloh hanyalah Islam,dan Alloh.swt. enggan menerima dari hambaNya kecuali hanya ISLAM yang murni .

13. Kewajiban seorang muslim yang tinggal di negara yang menganut demokrasi adalah tidak rela dan memungkiri sistem serta ideologi kafir tersebut, lalu berupaya maksimal untuk menggantinya dengan Islam yang kaffah lewat cara yang dituntunkan dalam Sunnah Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi was salam yaitu: Dakwah dan Jihad. Jika belum mampu, maka harus melakukan i’dad ( persiapan ) kekuatan yang maksimal, jika tidak mampu maka berhijrah kenegeri dimana ia mampu melaksanakan syari’at Alloh secara sempurna.



Dan utamanya berdasarkan Ayat – ayat Qur-an yang tercantum dibawah ini :

الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا(الفرقان:2)

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya .



وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ [النحل: 36]

Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu".



أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ [الشورى: 21]

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?



فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (البقرة:22)

karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.



Juga hadits Nabi Muhammad sholllahu ‘alaihi was salam :

عن أبي هريرة، رضي الله عنه، قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "قال الله: أنا أغنى الشركاء عن الشرك، ومن عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشِرْكه".

) رواه مسلم (

Artinya : Dari Abu Hurairoh rodhiyyallohu ‘anhu berkata saya mendengar Rasululloh sholallohu ‘alaihi was salam bersabda : “ Alloh berfirman : ‘Aku tidak butuh sekutu dari kemusyrikan , barangsiapa beramal sebuah amalan yang didalam menyekutukan Aku dengan selainKu maka Aku tinggalkan dia dan apa yang disekutukannya itu .”

( HR Imam Muslim )



Maka dengan bertawakkal kepada Alloh ‘Azza wa Jalla , kami selaku Amir Jama’ah Anshorut Tauhid menyatakan :

1. Bahwa Jama’ah menyatakan berlepas diri dari orang – orang , partai – partai , kelompok-kelompok yang mengamalkan dan mendukung sistim demokrasi beserta seluruh mekanisme dan perangkat-perangkatnya .

2. Kaum muslimin hendaknya segera kembali kepada kemuliaan Syari’at Islam dan menunaikan kewajiban Jihad Fii Sabilillah sebagai satu – satunya jalan meraih kemulian Islam dan ummatnya serta berhenti dari perbuatan Syirk Akbar yang terkandung dalam sistim demokrasi , karena sesungguhnya mengamalkan demokrasi adalah kerugian yang amat besar di dunia dan akherat .

3. Akhirnya , kami berserah diri kepada Alloh Rabbul ‘Alamiin agar memberikan kepada kami kekuatan dan keistiqomahan dalam mengijabah setiap titah dan perintah-Nya serta selalu memohon ampunan-Nya atas segala kelemahan dan ketidakberdayaan kami .



Hasbunalloh wa ni’mal wakil , ni’mal maula wan ni’man nashiir , laa haula wa laa quwwata illa billah ! Wassalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh !

Solo , 13 Rabi’ul Akhir 1430 / 9 April 2009

Amir Jama’ah







( KH. Abu Bakar Ba’asyir )



Sumber: Muslimdaily


7 Tanda Kehancuran Bangsa


Allah SWT., telah meletakkan batas-batas tertentu yang jika dilampaui batas tersebut mengakibatkan kehancuran sebuah bangsa. Ada banyak bangsa, seperti Amerika, dan lainnya yang telah melampai batas-batas ini, dan oleh karena itu mereka telah siap untuk dihancurkan, dengan kehendak Allah SWT.
7 Tanda Kehancuran Bangsa

1.Pada saat sebuah bangsa membolehkan perbuatan seksual yang menyimpang menjadi merajalela, tersebarnya kerusakan dan kedzaliman di muka bumi, dan mengatakan bahwa yang memerintahkan mereka adalah Allah.. 

Allah SWT., berfirman dalam Al-Qur’an :

“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah : "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ?” (QS Al A’raf, 7: 28)


Pada saat orang-orang mulai secara terbuka berbuat homoseksual, zina, porno, incest (seks dengan saudara sedarah) dan perbuatan seks lainnya yang menyimpang, maka Allah SWT., akan menghancurkan mereka dengan tidak memilih-milih, sebagaimana apa yang Dia lakukan pada kaum Sodom, yang bertempat tinggal dalam sebuah daerah yang pada saat ini dikenal sebagai Laut Merah. Allah SWT., berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu."Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan mu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan : "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar." (QS Al Ankabut, 29: 28-29)


“Kaum Luth-pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing.” (QS Al Qamar, 54: 33-34 )


Negeri-negeri seperti Belanda, Jerman, Inggris dan Amerika, dan negeri-negeri yang mengekor mereka, pasti akan menghadapi kejadian yang sama sebagaimana kaum Luth a.s.. Allah SWT., akan menghancurkan mereka dan akan mengirimkan kepada mereka semua jenis penyakit, mengirimkan penyakit kelamin dan “bencana alam”.

Ini karena mereka membolehkan semua bentuk perbuatan seks yang terlarang dan telah membunuh ribuan wanita dan anak-anak yang tidak bersalah di Afghanistan dan Iraq – semua atas nama Tuhan, kebebasan dan demokrasi.

…Mereka berkata. “Kami menemukan bapak-bapak kami melakukannya, dan Tuhan telah memerintahkan kami untuk melakukan itu.


2.Pada saat mereka mulai merencanakan memerangi orang-orang beriman, dan memadamkan cahaya Allah.

Allah SWT., berfirman:

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walau pun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS At Taubah, 9: 32)


“. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS Ali Imran, 3: 54)

3.Pada saat mereka mulai memburu orang-orang yang beriman dan membunuh mereka.

“Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhan mu?." Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka.” (QS Al A’raf, 7: 127)


4.Pada saat mereka memaksa Kaum Muslimin untuk mendeklarasikan Kekufuran.

Sekarang ini Kuffar bekerja keras untuk mendorong Muslim agar bersatu ke dalam masyarakat kufur mereka dan mejaga diri mereka untuk memusuhi orang-orang yang sungguh-sungguh beriman.

Orang-orang yang berada di gua (Ashabul Kahfi) memiliki situasi yang sama sebagaimana kita. Mereka dipaksa untuk bersatu dengan masyarakat kufur mereka dan mengikuti kebiasaan dan tradisi mereka. Namun, mereka yang telah benar-benar beriman, menolak untuk bergabung dan berkompromi dengan keimanan mereka dan selanjutnya melarikan diri ke gua. Mereka memilih mengisolir diri mereka dari masyarakat daripada menjadi Kafir dengan melakukan kufur dan syirik. Allah SWT., berfirman:

“(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (QS Al Kahfi, 18: 10)


“Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran." (QS Al Kahfi, 18: 14)


5.Pada saat mereka menuduh orang-orang beriman dengan kejahatan yang memalukan.

Kuffar akan memanggil dan menjuluki orang-orang yang benar-benar Muslim sebagai penghuni neraka, dan Munafiqun akan menyebut mereka (orang-oang yang benar-benar beriman) sebagai Khawarij.

Mereka akan menyatakan bahwa itu orang-orang beriman yang menyebarkan kejahatan, membuat kerusakan dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah, walaupun pada hakikatnya hanya mereka (Kuffar) yang telah terbukti dan mempunyai sejarah panjang untuk melakukan hal yang demikian.

Allah SWT., berfirman:

“. Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agama mu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi." (QS Al Mu’minun: 40: 26)


6.Mereka mulai mengejek orang-orang beriman dan menyumpah mereka.

Kuffar (Quraisy) dahulu menyindir Rasul Allah SAW., dan menyebutnya pembohong, orang gila, ekstrimis fundamentalis tukang sihir dan sebagainya. Pada saat ini Kuffar masih taat pada sunnah (tradisi) mereka dan mengejek orang-orang yang beriman dan bahkan nabi Muhammad SAW., tidak diragukan lagi, mereka akan mempunyai nasib yang sama sebagaimana Quraisy, Insya Allah.

7.Pada saat mereka menyebarkan kejahatan ke seberang daratan dan lautan.

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS Al Israa’, 17: 16)


Semua dari tujuh tanda-tanda ini ada dalam bangsa Amerika, dan selanjutnya tinggalah masalah waktu sebelum mereka dihancurkan, dengan sehancur-hancurnya.

Kami memohon kepada Allah SWT., untuk memenuhi janji-Nya dan memberikan kemenangan (kekuasaan atau syahid) kepada orang-orang beriman. Insya Allah.

Wallahu’alam bis showab!