Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

12.8.10

penangkapan ustadz abu bakar ba'asyr

Ini adalah video detik-detik saat penangkapan ustadz ABB, ironis densus memperlakukan ustadz seperti penjahat, kaca mobil dipecahkan, ustadz ditodongkan pistol. Ini bukti bahwa penangkapan ustadz Abb sudah direncanakan demi memuaskan tuan setan Amerika!!

TPM: Abu Bakar Ba'asyir Tak Ada dalam Video Latihan Militer di Aceh


Jakarta (voa-islam.com) - Anggota Tim Pengacara Muslim, Achmad Michdan menegaskan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir tidak ada dalam video yang ditunjukkan penyidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia kepada kliennya, kemarin. "Itu Video tentang latihan militer di Aceh, tidak ada Ustad di dalamnya," ujarnya ketika dihubungi Kamis (12/8)
...Itu Video tentang latihan militer di Aceh, tidak ada Ustadz di dalamnya," ujarnya...
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Selasa lalu ditangkap Detasemen Khusus 88 di Banjar, Jawa Barat yang kemudian di tahan di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Salah satu yang jadi dasar polisi menyeret Ustadz Abu Bakar Ba'asyir adalah karena ia ada dalam video itu.
Video berdurasi satu jam tersebut, kata Michdan, hanya menayangkan sosok orang yang dikenal Amir Jamaah Anshorut Tauhid tersebut. "Tapi siapa dia, Ustadz Abu Bakar Ba'asyir hanya akan menyampaikan di sidang pengadilan nantinya," kata Michdan.
Upayakan Sidang Secepatnya
Tim Pembela Muslim (TPM) sedang mengupayakan agar  proses pengadilan terhadap Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Ustadz Abu Bakar Ba'asyir bisa segera dilakukan. "Tidak banyak yang bisa kami lakukan, kecuali lebih concern menangani persiapan persidangan," kata pengacara Ba'asyir dari Tim Pembela Muslim, Ahmad Michdan, Kamis (12/8).
Menurut Michdan,  tim pengacara telah menyampaikan ke penyidik perihal niat mempercepat proses pengadilan terhadap Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. "Sanksi yang disangkakan (kepada Ustadz Abu Bakar Ba'asyir) harus segera diproses, "  ujarnya.
Namun, hal itu masih bergantung dari proses pengadilan terhadap tersangka-tersangka teroris yang ditangkap di Aceh. "Mereka (para tersangka Aceh) kan nantinya sebagai saksi dalam kasus Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Jadi menunggu proses pengadilan mereka terlebih dulu," katanya. Persidangan terhadap para tersangka teroris Aceh baru bisa dilakukan akhir bulan puasa.
..."Ada kemungkinan, Tim Pembela Muslim akan mengajukan gugatan praperadilan kepada pihak kepolisian...
Ditanya upaya hukum yang akan ditempuh oleh Tim Pembela Muslim? Michdan menyatakan  masih  membicarakan dengan tim  secara internal Jum'at (13/8) besok. "Mungkin setelah hari Senin, kami bisa menyampaikan kepada publik. "Ada kemungkinan, Tim Pembela Muslim akan mengajukan gugatan praperadilan kepada pihak kepolisian. "Kami juga minta agar  Ustadz Abu Bakar Ba'asyir bisa diberikan penangguhan penahanan, tapi itu kan standar," ujarnya.

Pasca  penangkapan pada Senin (9/8) lalu, pemeriksaan terhadap Ba'asyir  terus dilakukan .  "Penahanan 
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir ini kan dalam status penangkapan." Setelah itu,  hak penyidik untuk memperpanjang penahanan demi kelanjutan proses pemeriksaan. "Makanya kami ingin mengajukan penangguhan penahanan,"  ujarnya.
Selain Fitnah Video, Polisi Larang Ustadz Abu Bakar Sholat Jamaah
Selain fitnah video yang tidak diketemukannya gambar Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, sebelumnya, polisi melarang Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk sholat berjamaah. Kontan tindakan Polri melarang Abu Bakar Baasyir mengikuti salat berjamaah bersama penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Mabes Polri menuai kecaman.
..."Masak orang mau salat berjamaah di dalam rutan dilarang, itu pelanggaran HAM namanya," ujar Tamsil...
Fungsionaris Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tamsil Linrung menilai tindakan Polri melarang Baasyir salat berjamaah adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Masak orang mau salat berjamaah di dalam rutan dilarang, itu pelanggaran HAM namanya," ujar Tamsil, Kamis (12/8).
Menurut politisi yang sempat ditahan pemerintah Filipina karena dituduh sebagai teroris Mindanao ini, salat berjamaah adalah hak setiap warga negara termasuk yang berada di dalam tahanan.
"Ini bukan zaman Orde Baru yang mengekang ummat Islam, apa urusannya Baasyir dilarang salat berjamaah sungguh keterlaluan," tegas Tamsil.
Sebagaimana diberitakan, pada malam pertama Ramadan penyidik Mabes Polri melarang Abu Bakar Baasyir melakukan salat berjamaah di rutan bersama tahanan lainnya.
"Ustad semalam mau berjamaaah, tapi karena dikunci jadi salat sendiri. Dia agak mengeluh," ujar anggota Tim Pembela Muslim (TPM) Muanas di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/8).
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Jamaah Anshorut Tauhid Sonhadi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melawan kebijakan polisi itu.
"Ini kan ini masalah akidah, setidak-tidaknya Ustad Abu jangan dihalangi ibadahnya," kata Sonhadi di Jakarta, Kamis (11/8). "Kalau tidak, bisa menimbulkan radikalisme baru," ancamnya.
Mengenai sikap Baasyir yang hingga kini enggan menjawab semua pertanyaan penyidik polisi, menurut Sonhadi itu memang sudah menjadi sikap resmi Basyir sendiri. Karena Baasyir telah mengharamkan dirinya untuk memberi keterangan kepada Densus 88 karena dianggap memberi bantuan kepada orang kafir.
"Beliau sudah memutuskan haram hukumnya membantu dan memberi keterangan ke polisi karena itu termasuk membantu orang kafir," tegas Sonhadi lagi. (Ibnudzar/dbs)

Dibebaskan, Istri Ustadz ABB Menceritakan Kronologis Penangkapan Suaminya

Aisyah Baraja (istri ustadz Abu Bakar Ba'asyir) dan ibu Muslikhah (istri ustadz Wahyudin) yang turut dibawa ke kantor polisi di Banjar pada saat penangkapan ustadz Abu Bakar Ba'asyir bersama tujuh pria lainnya saat ini sudah tiba di rumah, didalam komplek ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Kepada MuslimDaily keduanya menceritakan kronologis penangkapan, perlakuan Densus 88 terhadap ustadz Abu dan tujuh pria lainnya serta perlakuan Densus 88 terhadap ibu Aisyah Baraja dan ibu Muslikhah.
Awalnya mobil  rombongan ustadz Abu dan pengawal memasuki kota Banjar pada pukul 07.30 WIB, setelah kedua mobil yang membawa ustad Abu (kijang Krista) dan pengawal (Nissan Terrano) dipaksa masuk ke kantor polisi Banjar, langsung kedua mobil dikepung banyak anggota Densus 88 sambil menggedor-gedor mobil. Sopir ustad Abu bernama Sartono mengatakan kepada penumpang agar mengunci semua pintu, "Tutup pintunya umi, jangan dibuka", kata Sartono seperti ditirukan ibu Muslikhah. Kemudian Densus 88 berteriak-teriak, "buka pintu-buka pintu", karena yang didalam mobil tidak mau menyerahkan diri begitu saja maka Densus 88 mulai memecahkan kaca depan bagian kanan, juga kaca tengah bagian kanan namun kaca bagian tengah tidak sampai pecah, hanya sekedar retak-retak.

Setelah memecah kaca depan, kemudian pintu dibuka dan sopir ustadz Abu ditarik keluar dan langsung ditiarapkan, diinjak-injak dan ditendangi setelah itu baru diborgol tangannya. Begitu juga pengawal ustad Abu yang duduk dibagian belakang, dia ditarik keluar dari jendela yang kacanya sudah dipecahkan, dan langsung ditiarapkan serta diborgol, seperti yang dijelaskan ibu Muslikhah.

Sedang proses mengeluarkan ustad Abu Bakar, seperti yang diceritakan ibu Muslikhah, ustad dipegang tangannya oleh petugas dari Densus 88 dan ditarik keluar. Salah seorang petugas Densus 88 kemudian menodongkan senjata laras panjang kepada ustad Abu sambil mengatakan "Saya tembak kamu," melihat ditodong seperti itu, ustad Abu Bakar marah dan mengejar petugas Densus 88 yang menteror beliau tadi. "Ustad Abu Bakar benar-benar marah pada saat itu" kata ibu Muslikhah, beliau bahkan mengejar petugas Densus 88 tersebut sambil mengatakan "Saya doakan kamu dilaknat sama Allah, saya doakan polisi dilaknat sama Allah," setelah itu petugas lain memegangi ustad Abu Bakar yang sudah sepuh ini agar tidak mengejar petugas yang menodongkan senjatanya tadi. "Saya baru kali ini melihat ustad Abu Bakar benar-benar marah," kata ibu Muslikhah.

Menurut Umi Icun (sapaan akrab Aisyah Baraja) itulah saat beliau terakhir bertemu ustad Abu Bakar, beliau kemudian menghampiri suaminya dan bersalaman, disini ustadz Abu Bakar Ba'ayir mengatakan kepada istrinya agar bersabar. Setelah itu ustad Abu dibawa ke mobil minibus yang berisi petugas Densus 88 dan dibawa pergi.

Kemudian Umi Icun dan ibu Muslikhah dibawa ke dalam kantor polisi Banjar tersebut. Mereka dimasukkan kedalam ruang tamu dan dimintai identitas diri. Ibu Muslikhah sempat berdialog dengan polwan yang memintainya keterangan, "Mbaknya ini Muslim kan?" lalu dijawab oleh polwan tersebut, "iya saya Muslim bu," kemudian ibu Muslikhah melanjutkan "seharusnya mbak ini tahu siapa itu ustad Abu, ustad itu seorang mubaligh beliau bukan perampok, beliau bukan penjahat, beliau bukan koruptor, kenapa ditangkap dengan cara kasar seperti ini?" namun si polwan hanya diam saja.

Mereka berdua akhirnya hanya duduk di ruang tamu tersebut. Menjelang siang hari, ibu Muslikhah mendengar dari ruang sebelah siaran TV One yang berisi wawancara dengan Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki, ustadz Wahyudin (suami ibu Muslikhah), kemudian ibu Muslikhah dan Umi Icun masuk ke ruang sebelah dan ikut menonton televisi. Ibu Muslikhah mengatakan "itu suami saya yang di tivi, saya mau mendengarkan dulu sebentar", setelah itu mereka berdua duduk untuk melihat tivi, namun baru beberapa saat tiba-tiba listrik dimatikan agar mereka tidak mendapat akses informasi.

Kemudian keduanya memilih kembali ke ruang tamu sambil menunggu proses selanjutnya. Sekitar pukul 15.00 WIB, umi Icun dan ibu Muslikhah kemudian diperbolehkan pulang, lalu mereka memilih diantarkan ke sebuah pondok di Ciamis bernama Ponpes Nurus Salam. Dan dari ponpes tersebut, malamnya selepas sholat Isya', mereka berdua diantar pulang ke Solo oleh pengurus JAT Jawa Barat bernama ustad Yoyok. Sekitar pukul 05.00 WIB selepas Subuh mereka sampai ke pondok Ngruki dan pulang ke rumah di dalam kompleks pondok tersebut.

Semoga Allah memberikan ketabahan kepada Ustad Abu Bakar Ba'asyir dan keluarganya serta ketabahan kepada para pemuda yang turut ditangkap Densus 88. (muslimdaily/arrahmah.com)
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

8.8.10

ustadz abu di tangkap

                  

CIAMIS (Arrahmah.com) - Ustadz Abu Bakar Ba'asyir (ABB) kembali ditangkap Polri Pagi ini (9/8/2010) dalam perjalanan pulang dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah setelah sebelumnya berada di wilayah Jawa Barat selama kurang lebih 3 hari.



Menurut laporan yang dikeluarkan muslimdaily.net, salah seorang anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) membenarkan penangkapan tersebut dan mengatakan bahwa ABB ditangkap karena dugaan kasus "terorisme". Namun dalam kasus "terorisme" yang mana dan sejauh mana keterlibatan ustadz ABB masih belum jelas.



Menurut informasi, Ba'asyir tidak ditangkap sendirian. Seluruh orang yang berada di dalam mobil rombongan Ustadz Ba'asyir ditangkap tanpa kecuali, termasuk Aisyah Baraja, istri ustadz Abu. (haninmazaya/arrahmah.com)







Source: http://arrahmah.com/index.php/news/read/8642/ustadz-abu-bakar-baasyir-ditangkap-bersama-sang-istri#ixzz0w5NUhn40