Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

22.7.10

Astagfirullah, Berdalih Otonomi SMPN 4 Kapuas Larang Siswi Berjilbab

Kuala Kapuas (voa-islam.com) - Astagfirullah, hanya dengan alasan keseragaman dan kerapihan di sekolah SMPN 4 Selat Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, melarang siswi di sekolahnya memakai jilbab, Orangtua siswa pun mengeluhkan sikap sekolah itu.
Tak tahu malu, ketika Kepala Sekolah SMPN 4 Ragus Rumbang saat dikonfirmasi tidak membantah adanya larangan pemakaian jilbab itu. "Itu peraturan sekolah dan hasil keputusan rapat dewan guru. Jadi, bukan keputusan kepala sekolah," kata Ragus, Rabu (21/7).
..."Itu peraturan sekolah dan hasil keputusan rapat dewan guru. Jadi, bukan keputusan kepala sekolah," kata Ragus, Rabu (21/7)....
Dia beralasan, keputusan ini sebagai kebijakan dalam otonomi sekolah, meski pemerintah sendiri tidak melakukan pelarangan terhadap hal itu. "Kalau kembali ke otonomi (tetapi) sekolah tidak berhak mengatur (bagaimana?). Itu keputusan sekolah sesuai otonomi sekolah," jelasnya.
Dia menerangkan, tidak diperbolehkannya murid perempuan memakai jilbab agar terjadi keseragaman dan tidak terjadi pengotakan atau pengelompokan antara siswa muslim dan nonmuslim. "Kami tidak mau itu terjadi di sekolah kami karena SMPN 4 merupakan sekolah nasional."
Dia menegaskan, hal itu sudah berlangsung sejak lama dan telah menjadi tata tertib di sekolah itu. Sehingga segala sesuatunya sudah diatur oleh sekolah. "Kalau mau mengikuti tata tertib silakan, kalau tidak mau masih banyak sekolah lain," imbuhnya.
Ragus mengungkapkan, saat pendaftaran calon siswa baru juga sudah dijelaskan tentang tata tertib itu. Namun tidak ada larangan secara tegas yang tidak memperkenankan murid perempuan memakai jilbab. "Saat pendaftaran sudah dijelaskan tentang peraturan dan tata tertib itu, termasuk jenis pakaian yang wajib dipakai. Dari situ semestinya bisa dipahami," tutupnya.(Ibnudzar/tbn)

Rekaman Syeikh Aiman Al-Zawahri: Obama Pede Dengan Kemenangan

KABUL (voa-islam.com): Orang kedua di Al Qaeda, Syeikh Ayman Al-Zawahiri, mengkritik para penguasa arab yang digambarkan sebagai kaki tangan Barat, dengan mengatakan mereka lebih berbahaya bagi orang Palestina dari pada Israel, dan mengejek Presiden Amerika Barack Obama berkaitan dengan situasi di Afghanistan.

Al-Zawahiri - dalam rekaman yang diduga miliknya yang diposting di Internet - mengatakan bahwa "Zionis Arab yang tinggal bersama kita dan kita selalu bertukar dengan mereka senyuman, pertemuan, dan basa-basi, mereka ini lebih berbahaya bagi kita daripada orang-orang zionis Yahudi".

Al-Zawahiri mengatakan kepada warga Palestina: "sesungguhnya Israel dan sekutu sekutunya yaitu para penguasa Arab memaksa kalian dua pilihan: menyerah atau pengepungan, namun solusinya hanyalah dengan membuka halangan yang membatasi Jihad di Palestina".

Zawahri - dalam rekaman yang berjudul "Yerusalem tidak akan menjadi Yahudi" - mengkritik KTT Arab yang baru-baru ini diadakan di Sirte, Libya, dan mengkritik keputusan yang mereka ambil terkait kota Yerusalem.

Orang kedua di Al Qaeda tersebut juga menyerang dukungan para pemimpin Arab untuk Inisiatif Perdamaian Arab, dan mengkritik pemboikotan yang dikenakan di Jalur Gaza, dan beliau juga mengarahkan kritikan pedas kepada para pejabat Mesir terkait pembangunan dinding baja di perbatasan dengan Jalur Gaza.

Mengejek Obama:

Dari sisi lain Al-Zawahri mengejek Obama karena mengungkapkan rasa percaya dirinya untuk mencapai kemenangan di Afghanistan, dan menggambarkannya sebagai "orang kasihan" dalam janji-janji kemenangannya, dan bahwa Taliban tidak akan kembali berkuasa, dan bahwa pasukan Amerika akan kembali ke rumah mereka dengan selamat.

Zawahri membicarakan tentang "kemenangan yang sudah dekat" di Afghanistan dan berkata: "aku datang dengan berita gembira untuk umat muslim dengan kemenangan dekat di Khorasan (Afghanistan)," menyatakan bahwa Amerika dan sekutunya akan merasakan kekalahan.

Zawahiri mengatakan bahwa "Afghanistan yang mulia dan gagah akan mengalahkan tentara salibis dan para kaki tangan mereka dan pengikut mereka dari orang-orang munafik, murtad dan bandit".

Al-Zawahiri juga menyindir operasi Amerika yang terjadi beberapa bulan yang lalu di kota "Marjah" di provinsi Helmand, Afghanistan selatan akan menghadapi perlawanan sengit dari para Mujahidin".

Zawahri mengatakan bahwa ada pasukan dari negara-negara Arab dan Islam hadir di Afghanistan untuk membantu Amerika dan berkata: "Ini memalukan bahwa di antara para pengikut Tentara Salib dan antek-antek mereka di Afghanistan ada Pemerintah yang mengklaim sebagai pemerintah Islam".
(ar/aljazeera) mampir  juga di usman-solo ya...