Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

24.6.10

Sepuluh Prajurit Nato Tewas Dalam 24 Jam Di Afghanistan

KABUL (voa-islam): Pasukan Internasional untuk Bantuan Pemulihan Keamanan di Afghanistan (ISAF) mengumukan tewasnya salah satu prajuritnya di Afghanistan, sehingga jumlah korban tewas di jajaran mereka mencapai sepuluh prajurit dalam waktu 24 jam.

Pasukan yang berada dibawah komando NATO tersebut melaporkan bahwa prajurit tersebut tewas di Afghanistan selatan, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Pihak ISAF kemarin mengumumkan tewasnya  sembilan tentara, sebagian besar tentara Amerika, dalam insiden terpisah di Afghanistan.

Pihak NATO melaporkan bahwa empat tentara mereka yang tewas adalah tiga Australia dan satu Amerika dan tujuh lainnya terluka dalam kecelakaan helikopter militer di propinsi Kandahar.

Demikian juga dua tentara NATO - satu Amerika dan satu Kanada - tewas dalam dua ledakan terpisah di selatan Afghanistan yang merupakan kubu Taliban.

Dalam insiden lain, seorang tentara tewas dalam serangan menggunakan senjata ringan di Afghanistan selatan, sebagaimana tewas dua prajurit lainnya dalam ledakan sebuah bom pinggir jalan di Afghanistan timur, menurut laporan ISAF.

Juru bicara Nato mengkonfirmasikan bahwa ketiga prajurit tersebut berkewarganegaraan Amerika.

Di sisi lain seorang tentara Inggris tewas karena luka-lukanya yang serius sembilan hari lalu, sehingga jumlah korban pasukan Inggris di Afghanistan menjadi 300 prajurit sejak invasi tahun 2001.

Jumlah korban pasukan asing  mencapai 284 sejak awal tahun ini, menurut statistik kantor berita Perancis.

Serangan pejuang Taliban sejak tahun 2005 mengalami ekspansi, dan berakhir setiap tahun dengan catatan jumlah korban baru dari penduduk sipil dan pasukan asing.

Tentara NATO Tewas Paling Banyak Bulan Ini di Afghanistan

KABUL (voa-islam.com): Kantor-kantor berita Internasional mengatakan bulan Juni ini telah menjadi bulan yang paling banyak jatuh korban pasukan Amerika dan internasional di Afghanistan sejak konflik itu mulai.

Kantor-kantor berita mengatakan paling sedikit 79 tentara telah tewas bulan ini, setelah NATO mengatakan hari Kamis bahwa 4 tentara tewas dalam kecelakaan kendaraan di Afghanistan selatan hari Rabu.

Sebelumnya hari Rabu, NATO mengumumkan  tewasnya 4 tentara  dalam ledakan bom di Afghanistan selatan, timur dan barat. Juga hari Rabu, menteri pertahanan Australia mengatakan negaranya dapat memulai penarikan pasukannya dari Afghanistan dua tahun lagi.

Australia mempunyai 1500 tentara di Afghanistan, sebagian dari mereka di provinsi Uruzgan.  Enam belas tentara Australia telah tewas sejak negara itu bergabung dalam misi yang dipimpin Amerika untuk menjajah Afghanistan mulai tahun 2001.

Satu tentara NATO tewas akibat serangan bom di Afghanistan pada Rabu (23/6), menjadikan 79 jumlah tentara asing tewas di negara terkoyak perang itu pada bulan ini, kata militer.

Prajurit itu, yang kebangsaannya tak diumumkan, tewas di Afghanistan barat, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO.

Sejak Senin saja, 15 tentara asing tewas di Afghanistan.

Tujuhpuluh sembilan tentara NATO tewas pada bulan ini dan 290 pada tahun ini, kata hitungan kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas laman mandiri icasualties.org.

Juni menjadi bulan paling mematikan bagi pasukan Barat di Afghanistan sejak Oktober tahun lalu.

Sebagian besar Afghanistan selatan dilanda perlawanan Taliban, yang sekarang pada tahap paling mematikan sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 untu menggulingkan Taliban yang membela Usamah bin Ladin  dan kemudian mamasang pemerintah dukungan Barat pimpinan Hamid Karzai.

Lonjakan jumlah tentara NATO tewas adalah berita tak disukai di Barat. Pada tahun lalu, 520 tentara NATO tewas di Afghanistan dalam yang kemudian dinyatakan sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 menjajah pemerintah Taliban.

Korban terbanyak dialami tentara Amerika Serikat, dengan 1.128 orang, diikuti Inggris dengan 301 orang, Kanada (148), Jerman (43), Prancis (44), Denmark (33), Spanyol (28), Italia (24), Belanda (24) dan negara lain (85) dihitung sejak tahun 2001.

Kekerasan di Afghanistan mencapai tingkat tertinggi dalam perang lebih dari delapan tahun dengan pejuang Taliban, yang memperluas perlawanan dari wilayah selatan dan timur negara itu ke ibukota dan daerah sebelumnya damai.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaidah Usamah bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.

Kekuatan ISAF diperkirakan 142.000 tentara dan meningkat menjadi 150.000 orang pada Agustus.

Banyak di antara tentara dari 43 negara itu tewas akibat peledak rakitan IED, yang ditanam pejuang Taliban.

IED, senjata pilihan Taliban, adalah bom kasar, yang diledakkan melalui kendali jauh atau ranjau piring (lempeng tekanan), yang meledak jika alat itu diinjak atau dilindas.

Taliban ternyata lebih kuat daripada yang diperkirakan NATO.

[za/voa/eb]

Pernyataan Imarah Islam Afghanistan Mengenai Dibebastugaskannya Jenderal McChrystal

KABUL (Arrahmah.com) - Juru bicara Imarah Islam Afghanistan, Qari Muhammad Yousuf Ahmadi, telah menyatakan bahwa pemberhentian Jenderal McChrystal merupakan akhir yang logis bagi Perang Afganistan. Dalam pernyataannya, Qari Muhammad mengatakan bahwa pengganti McChrystal, Jenderal Petraeus, akan menghadapi nasib serupa karena rakyat Afghan dan tanah Afghanistan tidak pernah membiarkan siapapun menjajahnya.
"Sejarah membuktikan bahwa jenderal lainnya yang lebih kuat dibanding McChrystal atau imperium paling kuat daripada Amerika Serikat pun menyerah dan tunduk di hadapan orang Afghanistan" kata Ahmadi, sembari menambahkan "Inilah sebabnya mengapa Afghanistan disebut sebagai kuburan para super power."

Ahmadi menolak laporan yang menyatakan kritik McChrystal terhadap tim Obama menyebabkannya dipecat. Ia mengatakan hal itu adalah pertolongan Allaah SWT, selain keberanian dan pengorbanan dari para mujahidin kami yang tangguh dan membuktikan bahwa strategi Obama gagal total. Ahmadi pun menyalahkan Obama karena seenaknya saja memindahkan tanggung jawab kekalahan dari Jenderal McChrystal, dan tentara Amerika lainnya. Namun, upaya Obama ini tidak akan pernah berhasil hanya dengan mengubahnya, kecuali dengan hanya menggantiMelalui langkah-langkah preemptive dia ingin menyelamatkan partai wajah dan nya. Tapi Obama tidak akan pernah hanya dengan menukar-nukar jenderalnya, karena Afghanistan telah memenangkan perang panjang ini.

Dia mengingatkan bahwa di masa lalu Obama dan McChrystal telah mengklaim akan memenangkan perang dengan meningkatkan jumlah tentara, dan semua latihan mereka sia-sia tanpa hasil.

Ahmadi pun mengatakan, "Tidak peduli berapa banyak kebijakan yang mereka buat atau berapa kali Jendral  mereka diganti, AS dan NATO tidak memiliki pilihan lain kecuali tunduk di hadapan Amirul-Mukminin, Mullah Omar Mujahid yang telah menyatakan bahwa Afghanistan adalah rumah bagi rakyat Afghanistan, dan perdamaian akan terwujud jika pemerintahan Islam sudah tegak sebagaimana yang diinginkan warga Afghanistan, serta semua pasukan penjajah meninggalkan Afghanistan."

Ia pun menegaskan kembali bahwa AS telah mengubah-ubah wajahnya selama bertahun-tahun di Afghanistan, namun semua itu tidak memberikan hasil apapun. Demikian pula penunjukan Jenderal Petraeus tidak akan memunculkan pengaruh apapun bagi penjajahan karena sebelumnya pun Petraeus sudah terlibat dalam semua keputusan mengenai Afghanistan selama jabatannya sebagai Kepala Komando Sentral. Bahkan, kemampuannya pun tidak berbeda dari Jenderal McChrystal.

"Tekanan yang ia (McChrystal) alami selama sesi Kongres tentang Afghanistan minggu lalu telah memunculkan tanda tanya besar terhadap kesehatan fisik dan mentalnya," tambah Qari Ahmadi

Selain itu, Jenderal McChrystal dianggap tidak mampu memahami masalah Afghanistan. Alih-alih berpikir bagaimana cara untuk keluar dari Afghanistan, ia malah bersikeras untuk memperbanyak tentara yang justru menyebabkan kejatuhannya. Ahmadi mengancam jika Petraeus tetap tidak bisa mencari cara untuk keluar, maka pasukan penjajah akan mengalami nasibnya yang paling buruk.

Sementara itu, Qari Ahmadi memuji Operasi Al-Fath yang mengakibatkan dipecatnya jenderal Amerika terkuat itu.

"Operasi ini akan terus dilanjutkan dengan cara yang lebih efektif dan terorganisir, serta akan semakin mudah meraih keberhasilan, insyaAllaah," katanya, seperti dimuat dalam salah satu situs terpercaya pada Kamis (24/6). (althaf/tum/arrahmah.com)

Densus 88 Tabrak Tersangka Teroris Di Jalan

Klaten (Arrahmah.com) Masih terkait aksi penggrebekan Densus 88 di Klaten. Menurut informasi yang diterima dari Klaten, salah seorang tersangka teroris yang bernama Agus Mahmudi ditangkap dengan cara ditabrak dengan mobil. Perilaku sadis Densus 88 terhadap tersangka teroris (yang belum tentu terbukti dan mayoritas muslim) nampaknya belum surut meskipun sudah dikecam pelbagai kalangan. Apakah ini murni tindakan Densus 88, atau ada tim 'bayangan' yang ikut bermain?

Tabrak & Langsung Tangkap
Sebagaimana ramai diberitakan kemarin (23/6), Densus 88 menggrebek dua lokasi di Klaten, Jawa Tengah, yang menjadi tempat persembunyian teroris. Dalam penggrebekan tersebut, tiga orang ditangkap dan satu orang gugur, ditembak mati Densus 88. Ketiga orang yang ditangkap itu adalah Agus Mahmudi, Soghir (ada yang menyebutnya Togir), dan DPO paling dicari, yakni Abdullah Sunata. Malangnya, penangkapan Agus Mahmudi dilakukan dengan cara ditabrak oleh mobil Densus 88. Sadis!
Diinformasikan, Agus Mahmudi ditabrak dengan sengaja di tikungan Macanan yang berada di dekat kampus Universitas Widya Dharma Klaten. Kejadian berlangsung sekitar pukul 4 sore. Pada saat kejadian itu orang-orang mengira itu adalah kecelakaan lalu lintas, namun tidak diperbolehka ditolong dan langsung dibawa polisi ke lokasi penggerebekan di timur Pengadilan Negeri Klaten. Agus Mahmudi merupakan warga Desa Turusan Jatinom Klaten. Hingga pagi tadi, ke dua lokasi penggerebekan masih dijaga ketat, kata seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya.

Murni Perilaku Densus 88 Atau Tim Bayangan?
Kekejaman dan kesadisan Densus 88 dalam aksi-aksinya kepada tersangka dan terduga pelaku terorisme sudah banyak diketahui khalayak umum. Mulai dari salah tangkap, salah tembak, hingga rekayasa penangkapan dan penyiksaan tahanan. Pelbagai pihak juga sudah menyampaikan keberatan dan masukan ke pelbagai institusi terkait, mulai dari Komnasham, Kompolnas, hingga ke Komisi III DPR. Namun, seluruh kecaman, kritikan, dan masukan untuk lembaga bentukan Polri bernama Densus 88 ini seolah tak berpengaruh. Kejadian serupa tetap berulang kembali.
Komisi Hak Asasi Manusia, Komnas HAM, mengatakan polisi banyak melakukan pelanggaran atas hukum acara pidana Indonesia saat melakukan operasi penangkapan tersangka teroris. Hal ini diungkap dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR hari Kamis di Jakarta.
"Mulai dari penyergapan di Aceh, Bekasi hingga Jakarta, banyak tindakan polisi yang melampau kewenangan mereka," ujarnya, "Yang dilakukan oleh Densus 88, mengeksekusi secara langsung tersangka teroris , jelas pelanggaran asas penegakan hukum.
Munarman yang juga anggota TPM (Tim Pengacara Muslim) memberikan pemaparan berbagai keganjilan dalam operasi pemberantasan terorisme kepada anggota Komisi III. Ia mengatakan:
 "Adanya posko-posko yang dibentuk oleh tim BUSER atau Satgas anti Bom -bukan Densus- dimana posko ini tidak berada di lingkungan markas kepolisian RI baik itu Mabes Polri, di Polda maupun di Polsek. Posko ini bukan hanya untuk penanganan kasus terorisme, namun posko ini juga digunakan untuk penanganan tindak pidana lainnya, contohnya; dalam tindak pidana Curas (Pencurian dengan Kekerasan) orang-orang yang ditangkap itu biasanya terlebih dahulu tidak langsung di bawa ke kantor polisi tetapi disimpan dahulu di suatu tempat, dan ini adalah hasil wawancara langsung dengan narapidana-narapidana. Jadi ditangkap, dipukuli, digebugi dulu baru kemudian dibawa ke penyidik di markas kepolisian.
Kerja seperti ini juga terjadi dalam pemberantasan terorisme, salah satu posko tempat dilakukan proses untuk mendapatkan pengakuan itu adalah sebuah hotel Pondok Wisata di daerah lebak bulus. Para pelaku ditelanjangi dibawa ke hotel tersebut kemudian diancam akan disodomi termasuk diantara salah satunya adalah Muhammad Jibril. Inilah upaya sitematis karena ini telah menjadi pola kerja umum."
"Menurut keterangan Susno Duaji ia juga menyatakan adanya Satgas-Satgas liar, dibentuknya tim-tim khusus di luar struktur jabatan kepolisian. Dalam penanganan kasus terorisme ini ada tim lain di luar Densus 88 yang bernama Satgas Anti Bom yang mengumpulkan para alumni-alumni baru, ia merekrut sebanyak 40 orang yang tugasnya untuk melakukan pengejaran (tim Buser) nah, tim inilah yang melakukan pembunuhan, penyiksaan terhadap para tersangka kasus terorisme."
Jadi, hingga saat ini umat Islam masih harus menunggu kejelasan dari perilaku sadis dan kejam Tim Densus 88, atau mungkin satgas-satgas liar yang menjadi tim bayangan dan sengaja dibuat hanya untuk menghabisi dan membungkam umat Islam, khususnya yang concern menyuarakan dan mengupayakan tegaknya syariat Islam. Wallahu'alam bis showab!
(M Fachry/berbagai sumber)

Densus 88 Kembali Main Tembak, DPO Abdullah Sunata Tertangkap ?

Klaten (Arrahmah.com) Hari ini, Rabu, 23 Juni 2010, tepatnya sekitar pukul 16.00 WIB, Densus 88 kembali merubuhkan seorang tersangka yang diduga teroris, yakni Yuli Sartono. Selain tersangka teroris yang ditembak mati tersebut, kabarnya Densus 88 juga berhasil menangkap DPO Abdullah Sunata, dengan seorang kawannya. Hingga berita ini ditulis, informasi rinci tentang penggrebekan Densus 88 tersebut masih simpang siur.


Rumah Buronan Di Samping PN Klaten

Kembali, Densus 88 main tembak. Kali ini menewaskan 1 orang (diduga teroris) dalam pengerebekan di Klaten. Densus 88 juga menangkap mujahidin yang sudah malang melintang di jagad jihad tanah air, Abdullah Sunata dan 2 orang lain yang belum diketahui identitasnya.
Korban main tembak tersebut, Yuli Sartono (ada yang menyebutnya Yuli Hartono) merupakan mantan Praka yang pernah dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan dipecat dari keanggotaan TNI akibat kasus kepemilikan amunisi tanpa izin dan ikut dalam aktivitas Majelis Mujahidin Indonesia. Sebelumnya Juli Hartono dijatuhkan hukuman dalam putusan sidang Pengadilan Militer Bandung II-09 pada Maret 2006.
Kronologis Penggrebekan
Menurut sebuah sumber, penggrebekan Densus 88 ini terjadi di samping Pengadilan Negeri (PN) Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Cungkrungan, Desa Belang Wetan, Klaten Utara. Lokasi ini berada di pinggir Jalan Raya Klaten-Solo. Konon, di rumah tersebutlah DPO Abdullah Sunata dan kawan-kawannya berada.
Penggerebekan dimulai pukul 16.15 WIB, membidik rumah di Jl Mojopahit No 2, Dusun Cangkringan, Desa Gelang Wetan, Kecamatan Klaten Utara tersebut milik A Wagiman, yang terletak didekat kantor Pengadilan Negeri Klaten. Saat ini Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penggerebekan diduga teroris Klaten. Warga sekitar sempat mendengar suara tembakan dan asap yang mengepul.
"Yang ditangkap ada tiga orang termasuk Abdulah Sonata," kata salah seorang perwira Mabes Polri yang enggan disebutkan namanya, Rabu (23/6/2010).

Tempat penggerebekan kedua terletak di sebuah rumah yang berada di utara sekolah MAN Negeri Klaten, arah jalan menuju daerah Jatinom. Saksi mata di lapangan mengatakan penggerebekan terjadi sekitar pukul 15:30 WIB atau waktu yang sama saat terjadi penggerebekan di depan Pengadilan Negeri Klaten.

Jenazah Yuli kemungkinan akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati seperti jenazah para tersangka yang terlibat dalam kasus latihan bersenjata di Aceh beberapa waktu lalu.
(M Fachry/berbagai sumber)