Wasiat Terbaru Ustadz Abu Bakar Ba'asyir untuk Para Mujahid

6.4.10

Murah dan Mematikan, Bom Pinggir Jalan Semakin Mewabah di Afghanistan

Diposting pada Senin, 05-04-2010 | 13:14:58 WIB
Kandahar - Bom pinggir jalan yang dulu awalnya terkenal di Irak, saat ini telah menjadi senjata andalan Taliban di Afghanistan, bom ini terbukti sangat sederhana dan murah tetapi sangat mematikan.

Penggunaan alat peledak improvisasi (IED) telah meningkat di Afghanistan sejak tahun 2007 dan angka ini diperkirakan akan lebih banyak di Kandahar, kata komandan salah satu dari dua batalyon selatan yang bertugas membersihkan IED dari jalanan.

Selain menjadi pembunuh terbesar pasukan NATO di Afghanistan, bom pinggir jalan juga menempatkan tentara pada posisi defensif, membuat mereka takut meninggalkan kendaraan lapis baja mereka.

Berbeda dengan perangkat canggih yang dibuat oleh pejuang Irak dengan sejumlah besar amunisi, IED di Afghanistan sangatlah sederhana, sering hanya dari teko minyak pinus kuning atau dari panci yang dikemas dengan pupuk atau perangkat buatan sendiri yang dibuat dari kayu dan baterai, lalu dipasangkan ke gorong-gorong jalan.

"Saya terkejut melihat betapa sederhananya perangkat bom di sini, tapi sangat efektif," kata Letnan Kolonel Peter Andrysiak, komandan Gugus Pasukan yang beroperasi dengan konvoi gerak lambat menggunakan kendaraan berat lapis baja untuk menemukan dan menjinakkan IED. "Dalam membuat bom hanya dengan apa yang mereka miliki, mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat baik."

Disaat militer AS meningkatkan jumlah pasukan di Afghanistan selatan - daerah yang mempunyai jumlah dua pertiga dari semua IED yang ada di negeri ini - jumlah bom pinggir jalan juga semakin ditingkatkan jumlahnya oleh Taliban.

Pada bulan Februari, 290 IED diledakkan di beberapa bagian provinsi Helmand dan Kandahar di mana brigade Stryker AS berpatroli disana, jumlah tersebut telah meningkat tiga kali lipat dari bulan Februari tahun lalu.

Sedang jumlah IED yang ditemukan hampir empat kali lipat hingga 567 dari jumlah 157 pada periode yang sama. Dan semua ini terjadi sebelum pertempuran musim panas akan dimulai tahun ini.

Biasanya bom tersebut berukuran 40-50 pound, dengan detonator piring tekanan yang akan memicu bom saat dilindas kendaraan, kata Andrysiak.

Pintar Beradaptasi

Pada suatu pagi di lapangan udara Kandahar, sekelompok anak buah Andrysiak meluncur dari markas mereka dengan delapan kendaraan tan raksasa, masing-masing dilengkapi dengan alat canggih, dari detektor tambang hingga kamera raksasa untuk mengidentifikasi IED.

Tetapi kesederhanaan bom yang hanya dikubur dan ditinggal pergi oleh kelompok perlawanan hanya memperumit tugas mereka lebih jauh.

"Jika anda membuat bom yang terbuat dari kayu dan baterai, apa sensor anda akan mendeteksi? - sepotong kayu tergeletak di jalan?" kata Andrysiak heran.

Akal Taliban tampaknya lebih pintar - mereka telah menunjukkan bahwa mereka mampu cepat beradaptasi, jika pasukan Amerika datang untuk menggagalkan IED.

"Ini terus kami kembangkan," katanya. "Namun mereka beradaptasi, mereka cukup cerdas untuk menemukan cara yang berbeda untuk mengalahkan Anda."

Misalnya, pada awalnya Taliban akan menempatkan IED di gorong-gorong jalan. Namun sekarang mereka mulai akan mengubur bom tersebut ketika tentara AS mulai meninggalkan gorong-gorong itu, sebab tentara AS tidak memeriksa lagi tempat yang pernah mereka periksa.

Setelah pasukan Amerika menemukan pola ini, Taliban mulai menempatkan IED di sisi jalan tidak di gorong-gorong lagi.

Baru saja unit penyapu IED menemukan sebuah "tipuan IED" - sesuatu yang tampak seperti sebuah bom pinggir jalan tapi ternyata tidak, yang diduga prajurit sengaja diletakkan di sana untuk melihat respon AS, cukup pintar Taliban.

"Mereka ingin mempelajari bagaimana kita akan menghadapinya," kata Letnan Ashton Herbert, pemimpin pleton.

Andrysiak mendorong anak buahnya untuk menghindari jatuh ke dalam pola yang menetapkan mereka sebagai sasaran empuk bagi Taliban.

[muslimdaily.net/reuters]

Statemen Lengkap Amir Imarah Kaukakus Mengenai Penyerangan di Stasiun Metro Rusia

(Arrahmah.com) - Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Segala puji hanya milik Allah, salawat serta salam kami curahkan untuk Rasulullah SAW, keluarganya dan para pengikutnya dan seluruh Mujahidin yang berdiri untuk menegakkan kalimat Allah di bumi ini.

Saya amir Mujahidin Kaukakus, Dokka Umarov.  Aku membuat statemen ini pada 29 Maret 2010.

Seperti yang telah kalian ketahui, pada 29 Maret 2010 dua operasi khusus telah dilancarkan di Moskow untuk menghancurkan para kafirin dan untuk mengirim pesan kepada FSB.

Kedua operasi tersebut dilancarkan di bawah perintahku, dan mereka bukanlah yang terakhir, jika Allah berkenan, dan aku akan menjelaskan mengapa mereka melakukan operasi tersebut.

Seperti yang telah diketahui semua orang, pada 11 Februari 2010, anggota organisasi kriminal yang dikenal dengan nama FSB (tentara khusus Rusia dulu dikenal dengan KGB) melancarkan operasi menghancurkan kedamaian penduduk di desa Arshty, penduduk miskin.

Orang-orang tersebut diserang tanpa ampun, mereka dibunuh oleh sekelompok bandit yang bekerja di bawah nama FSB.

Mereka menikam, menembak dan melakukan kejahatan lainnya dengan direncanakan.

Aku pikir operasi pada hari ini (29/3) yang dilancarkan atas perintahku yang tidak ditujukan untuk penduduk miskin Rusia karena operasi tersebut dilancarkan di Moskow.

Dan hari ini para politisi dan jurnalis atau siapapun yang menyalahkanku atas operasi ini atau yang menuduhku melakukan aksi terorisme, aku hanya dapat menertawai mereka.

Aku hanya dapat berseringai karena aku tidak pernah mendengar Putin dituduh melakuan terorisme untuk pembunuhan sipil yang dibunuh atas perintahnya pada 11 Februari lalu.

Aku menjamin kalian dan seluruh penduduk Rusia yang mengirimkan dan mendukung seluruh tentara spesial yang sangat kejam (kelompok penjahat kalian di wilayah Kaukakus), ini bukanlah operasi terakhir.  Operasi seperti ini akan terus berlanjut.

Mereka akan melanjutkannya di wilayah kalian, atas ijin Allah.

Dan untuk operasi pembalasan untuk para mujahid yang juga Syahid (Insha Allah) dalam peristiwa 11 februari 2010, kalian akan segera melihat, kalian akan segera mendengar, atas ijin Allah.

Semua akan dilakukan dengan menggunakan tentara khusus, atas ijin Allah.

Inilah mengapa aku mengambil tanggungjawab penuh dan berjanji, kalian, penduduk Rusia hanya melihat dari televisi kalian dan mendengar dari radio mengenai perang, dan kalian hanya berdiam diri, kalian tidak bereaksi saat kelompok penjahat yang kalian dukung melakukan kekejaman di Kaukakus.

Inilah mengapa aku berani bersumpah, bahwa perang akan berlanjut ke jalan-jalan kalian, atas ijin Allah dan kalian akan merasakannya dalam kehidupan kalian dan kulit kalian.
Allahu Akbar!  (haninmazaya/ansar/arrahmah.com)